Asavella 🍁49

59.4K 5.6K 120
                                    

"Catat, tanggal 9 Desember 2020. Pukul 20.20 WIB. Satu korban meninggal dunia tepat pada lokasi kejadian di simpang empat jalan raya yang mengakibatkan satu motor bertabrakan dengan truk gandeng bermuatan barang yang melaju dari arah selatan." Info polisi terkini berada dilokasi kejadian yang tengah diwawancarai media televisi.

Prang!!

"Lo kenapa, sih? Alay banget. Liat apaan sih?" tanya Jysa yang penasaran ketika Mutiara lemas menjatuhkan remote televisi di ruang tengah. Begitupun dengan langkahnya yang berjalan mundur.

Bagaimana gadis itu yang meneguk segelas air minum seraya menonton siaran televisi yang tengah ditonton Mutiara. Ia pun juga tak lupa mengambil remote yang dijatuhkan saudari tirinya hanya untuk menambak volume suara dari televisi tersebut.

"Diketahui korban dari kecelakaan adalah dua siswa dari SMA MERPATI SILA LIMA yang merupakan sepasang kekasih. Salah satu dari mereka terlindas truk gandeng bermuatan barang yang melaju dari arah selatan di persimpangan jalan. Korban gadis berinisial A.S.D usia (17 tahun). Bagaimana tubuh mereka saling memeluk saat terseret."

Prang!

Gelas yang tergenggam kuat sebelumnya di tangan kanan Jysa kini pecah berkeping-keping. Tangannya bergetar hebat. Debaran jantungnya seakan berhenti detik itu juga. Haruskah kisah Asavella berhenti di sini? Pikiran Jysa sudah kalang kabut. Bagaimana kejadian mengerikan menimpa di kala konflik tengah akan mulai? Siapa yang akan membuka kebenaran dikala sosok itu pergi? Haruskah mereka semua yang menanggung dosa atas rahasia besar satu tahun berlalu?

"A.S.D?" lirih Jysa dengan deru napas yang tak beratur. Inisial nama itu tidak singkat sebab pintu kamar Asavella ada ukiran abjad yang tertempel. Di mana tiga abjad itu sama persis dengan inisial korban yang di siarkan.

"Asavella. Skyrainy. Di—" balas Mutiara begitu lirih yang terpotong akibat mendapat tamparan dari Jysa—di mana gadis ini penuh emosional.

"JAGA. OMONGAN LO! Bu-bukan Aca. A-ca, sama Brian pasti sekarang! Gu-gue tadi liat Brian update story Ngefoto Aca lagi tiduran di dapur," ketus Jysa yang memperingati Mutiara dengan menunjuk gadis itu. ia menjelaskan jika saudari kandungnya bersama laki-laki yang masih ia cintai.

Mutiara mendesis kesakitan di pipi kanannya. Tak lama seusai itu suara bel rumah mereka berbunyi. Tidak menunggu lama, Mutiara bisa melihat, bagaimana langkah Jysa begitu cepat untuk segera membuka pintu utama rumah ini.

Dengan bergegas cepat, Mutiara mengikuti langkah gadis itu. Dan ia berhasil melihat siapa sosok yang berdiri di depan rumah. Brian Claudius permana dan Bagus Mahendra.

"Aca sama lo, 'kan? Mana adek gue?" gadis itu berusaha menepis tubuh Brian dan keluar dari halaman rumah. berlari ke sana- kemari. Tetapi batang hidung dari saudarinya tidak ada di sekitaran area rumah.

Brian yang mendapatkan lontaran pertanyaan dari sang mantan hanya bisa menutup mata. Sementara Bagus Mahendra yang berada di sebelah Brian tidak berani menatap netra Mutiara.

Deru langkah kasar dengan tangan yang meraih puncak pundak Brian—membalik tubuh laki-laki itu dengan kasar dan berakhir mendorong adalah bentuk emosional Jysa.

"JAWAB GUE DIMANA ADEK GUE!! LO BOLOS SEKOLAH SAMA ADEK GUE TADI GUE TAU! SEKARANG, BALIKIN ADEK GUE SEBELUM PAPAH GUE HABISIN ADEK GUE!" teriak penuh emosional Jysa kepada sang mantan.

"Kenapa lo cari adek, lo? Mau berduka atau bersuka ci—" lirih Brian dengan mata yang berusaha menahan bendungan air mata. Kantong matanya bahkan mulai memerah. Pipi juga memerah ketika berhasil tangan gadis dihadapannya memberi tamparan keras.

"ADEK GUE MANA! LO DENGER? ADEK GUE MANA!!"

Laki-laki itu meraih kedua pipi tirus Jysa dengan lembut. Menatap sang mantan dengan begitu dalam. Tidak melepaskan pandangannya dari dua netra cantik milik Jysa. Sampai-sampai air mata itu sudah tidak kuat ia bendung lagi.

ASAVELLA [TERBIT] ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن