Asavella 🍁52

74.7K 6.1K 756
                                    

Gadis berpakaian pasien rumah sakit tengah terdiam di atas bangkar seorang diri. Melamun seraya bertanya-tanya kejadian yang menimpanya itu takdir atau hanyalah mimpi buruk. Barangkali hanyalah mimpi, bisakah semua tidak terjadi?

Meskipun terjadi, ia ingin yang tiada untuk mengakhiri kisah peliknya.

Air mata mengalir hanya jatuh pada satu kelopak mata kanan lebam kebiruan. Tidak ada yang satu orang pun di sampingnya. Semua pergi ke pemakaman tanpa dirinya. Bukan tidak mau hadir, tapi dokter tidak mengizinkan. Asavella harus mendapatkan perawatan insentif. Mentalnya akan makin parah jika bergabung dan melihat proses pemakaman.

Dan kini, ia mengalihkan pandangan pada selang infus yang menjadi perantara cairan infus untuk masuk ke dalam tubuh kurus nan pucat. Ia memiringkan kepala sedikit menatap cukup lama selang tersebut.

 Ia memiringkan kepala sedikit menatap cukup lama selang tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bisa dibilang, pikirannya kalang kabut. Hal negatif lebih mendominasi.

Hampir lima menitan ia menatap selang infus. Seketika itu juga, Asavella akhirnya meraih selang infus tersebut—melilitkan pada leher dua kali. Kedua mata sembab menutup erat di saat ia mencoba menarik sekuat tenaga kedua selang itu dengan arah yang menyilang.

 Kedua mata sembab menutup erat di saat ia mencoba menarik sekuat tenaga kedua selang itu dengan arah yang menyilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian tangan yang terdapat jarum infus pada selang mulai mengeluarkan darah. Dan ya. Gadis itu berniat mengakhiri dirinya sendiri.

 Gadis itu berniat mengakhiri dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ASAVELLA [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now