Asavella 🍁68 pt.1

77.9K 4.8K 432
                                    

Manakala sesuatu keajaiban datang kepada tujuh remaja untuk dipertemukan dengan Asavella adalah suatu mimpi indah dan hadiah terindah di akhir tahun 2020 yang beberapa jam akan datang.

Sosok gadis berkuncir kuda masih terjaga seorang diri pada teras rumah Yuga. Dua manik indahnya kali ini menangkap sosok laki-laki remaja dengan hoodie hitam yang menatapnya dari balik pagar yang tertutup. Motor hitam dengan sorot lampu benderang seraya menyalakan klakson motor terus menerus membuat seisi rumah dari kediaman Keluarga Gerald berbondong-bondong keluar.

“S-Sa-Saka? I-i-itu … S-saka bukan, sih?” Jysa bergumam sendiri seraya menyipitkan kedua netra untuk memfokuskan apa yang ia tangkap benar-benar sosok laki-laki yang ia sebut.

“Kurang ajar,” geram Yuga. Dikala ia juga berhasil menatap sosok Saka Biru Pratama yang kali ini mematikan mesin motornya. Pemilik mata Brian ini menatap penuh emosional di mana ia tersulut amarah hendak menghampiri titik Saka namun dicegah Tio Mahardika.

“Jaga anak-anak yang lain, biar gue yang hadapi Saka,” titah Tio Mahardika menginterupsi Yuga. Namun ditolak oleh gelengan cepat dari laki-laki tersebut.

“Bahaya,” tekan Yuga. “Kita sama-sama menemui dia.”

Tatkala sosok Mutiara yang menatap penuh amarah di kala sosok Saka mulai memainkan kunci dari gagang pagar supaya dibuka oleh pemilik rumah.

“Itu Saka, Ay? Dia kemari?” Mutiara menatap sang kekasih dan mendapatkan anggukan. Jikalau apa yang ia tatap benarlah sosok Saka Biru Pratama.

Mutiara mendongak. Menatap wajah Bagus. “Kenapa dia sendiri? Vella mana?” lontaran pertanyaannya yang hanya mendapatkan dua bahu terangkat. Bagus tidak tahu dan dia tidak tahu apa tujuan Saka kemari.

“Ke-kenapa lo kemari? KENAPA LO KEMARI TANPA ASAVELLA!? BALIKIN VELLA GUE, SAKA! BALIKIN!!” Mutiara memperlihatkan puncak emosionalnya tatkala jemari-jemarinya menarik keras ke kanan dan ke kiri saking depresinya.

“Balikin, Vella ke kami …,” lirih Mutiara seraya menatap penuh memohon dengan menyatukan kedua telapak tangannya di mana ditunjukkan pada Saka.

Saka yang bisa melihat jerit pilu Mutiara langsung memiringkan kepala. Saka menatap Yuga. Laki-laki yang ditatap juga menatap balik. Netra mereka saling bertemu. Gemetar kaki Saka hingga berjalan melangkah mundur dua langkah. Tak hanya itu, sosoknya menatap penuh gemetar tangan berdosanya.

Ingatan buruk antara kesalahpahaman yang terjadi satu tahun lalu menjadi malapetaka untuk semua orang. Mulai kesalahpahaman hingga terjadinya kematian.

Suasana mulai menjadi kacau. Ada satu sosok yang menatap penuh sendu dibalut rasa kecewa ketika menatap laki-laki bernama Saka yang tengah menunduk. Raut yang menunjukkan pula penyesalan karena ia jatuh cinta kepada sosok yang menculik Asavella.

“BIADAB!!!” jerit menggema Keci sampai berlutut sangking kecewanya.

Pyar!!

Semua terkejut melihat diri Keci memberontak pergi menemui Saka tanpa ada siapa-siapa di sampingnya. Gadis tersebut sudah muak belum lagi diselimuti puncak tertinggi dari rasa kecewa serta amarah yang membuatnya tidak peduli orang yang akan ia hadapi.

“Si bangsat! MUNDUR, CI!” muak Tio kesal dikala Keci tidak tahu siapa yang dia hadapi kali ini.

“MUNDUR! GUE BILANG MUNDUR!!” bentaknya kembali namun gadis berdarah Belanda-Indonesia tidak menggubris rasa khawatir para sahabatnya.

Ya. Dokumentasi dari kertas-kertas yang mereka baca. Laki-laki itu merupakan pindahan tersebut ialah Saka Biru Pratama. Simpang siur informasi lama, jikalau sosok remaja yang memiliki dendam karena sang gadis Almaurellia memiliki perasaan kepada Brian Claudius.

ASAVELLA [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang