Asavella 🍁8

131K 9.5K 472
                                    

Pantulan seorang gadis pada sebuah cermin persegi panjang —melihatkan punggung yang baru saja dikompres beberapa jam lalu oleh Bi Mimin.

Ia bisa melihat dengan sempurna luka-luka yang masih segar berwarna merah keunguan itu. Tetapi ini sudah tidak terlalu parah daripada kemarin malam.

 “Sialan.”

Lagi-lagi gadis satu ini mengumpat kata ketika menelisik penuh seluruh tubuhnya yang penuh dengan memar dan kulit terkelupas.

Asavella menghela napas sejenak. Berjalan menjauh dari cermin dan membuat pantulan itupun ikut menjauh. Ia harus pergi untuk mengambil ponsel yang sedari tadi bergetar—menampakkan notifikasi pesan masuk.

Tetapi, gadis ini tidak berniat langsung membuka. ia melepas terlebih dahulu dress hitamnya dan menyisakan tank top hitam setengah dada dengan hot pants berwarna hitam.

Seusainya ia membuka pesan tersebut.

--------------------------------

Chat

Bi🍊:
Nona kecilku?
Langit kemarin menangis dengan gemuruhnya kilat yang menyeramkan. 
Apakah nona sedang menangis dibalik tangisan alam semesta?

Sa🍁:

Tuan…

Bi🍊:
Iya nona? Apa anda merindukan saya?
Maka bukalah terlebih dahulu pintu rumah anda, supaya saya bisa mendekap tubuh anda untuk menghilangkan sisa-sisa luka yang membekas.

Bi🍊:
Saya juga membawa es krim untuk anda. Cepatlah membuka pintu utamamu sebelum benda dingin ini mencair seperti harga diri saya yang telah mencair tiap merindukan anda.

read

--------------------------------------

Sesak.

Bukan berarti ini sakit. Tetapi setiap kata-kata yang dirangkai Brian berhasil membuat detak jantung Asa memompa udara begitu sedikit. Debaran di dadanya semakin meningkat—melupakan luka-luka yang diberi Bara.

Asa menari, melompat dan kemudian memutar—membanting tubuh pada ranjang kasur. Tidak peduli bagaimana sosok laki-laki itu pernah menyakiti, namun tidak lupa untuk cara menyembuhkannya.

Ting!!

Ponsel itu kembali berbunyi. Asa mengangkat ponsel dan memposisikan tubuh untuk duduk di tepian kasur. Ia pun segara membaca notifikasi di mana profil Brian terpampang dengan tulisan 'Brian mengirim foto'.

Bi🍊:
Nona?

Jangan terlalu lama untuk tersenyum. Apakah anda membuat saya harus juga cemburu dengan jin di kamar anda nona karena melihat senyuman yang jauh lebih manis dari es krim ini?

Lihat wajah saya.

Bi🍊:

/foto Brian memakai hoodie/

“Sialan!” umpat Asa yang semakin berdebar ketika menatap gambar yang baru saja dikirim Brian kepadanya.

Lantas, gadis itu langsung membuang ponsel asal. Beranjak berdiri—berlari tanpa mempedulikan jika sendi-sendinya masih begitu sakit untuk dibuat berlari. Tetapi, ia tidak peduli. Menuruni satu persatu anak tangga dengan riang mengikuti irama hati.

Sampai-sampai Bi Mimin yang tengah menata meja makan kebingungan, bagaimana gadis ini tadi terlihat lemah di atas kasur, sekarang namun terlihat kuat tanpa sebab akibat?

ASAVELLA [TERBIT] ✓Where stories live. Discover now