part 19

161 14 0
                                    


..

Setelah semalaman aku menangis dengan semua teka teki yang belum bisa kudapatkan jawabannya dan saat ini aku sudah berada di pesawat pribadi milik Paman, yups kalian benar aku dan Paman sudah di perjalanan menuju Indonesia.

Tepat pukul 6 pagi waktu Itali aku take off bersama paman meninggalkan Abang,dr Hafidz dan Nadia yang mengantar kepulanganku ke Indonesia.

Hanya terjadi perpisahan biasa terhadapku dengan Abang,berbeda dengan Nadia yang menangis dan trus bilang jika aku tidak boleh melupakan dia. Sudah hampir 5 jam aku dan paman berada didalam pesawat mewah yang paman miliki ini, dengan semua pasilitas yang sangat sangat mewah dan bagus bahkan pramugari menyiapkan kamar untukku dengan sangat bagus tapi aku belum ingin tidur untuk saat ini.

Aku duduk dengan mengadap ke arah jendela pesawat, melihat Awan yang berbagai macam bentuk dengan fikiranku yang ntah kemana.

"Dini"ucap paman dengan tangan yang menyentuh pundakku dan itu membuatku terkejut.

"iya paman"jawabku tanpa menatap paman, fokus pada apa yang ku lihat.

"tidak lelah, istirahat dulu sana perjalanan nya masih jauh dan paman tau kamu semalam tidak tidur"ucap paman membuatku menatap wajah paman.

"dan paman yang buat aku tidak tidur semalam, kenapa paman tidak jawab saja semua pertanyaan yang aku tanyakan? Kenapa aku harus bertanya langsung kepada Ayah?  Sebenarnya apa yang tidak aku ketahui? Kenapa aku tidak boleh mengatahui hal yang seharusnya aku ketahui paman? Aku sudah besar, dan aku sudah mengerti tentang keadaan ini"ujarku kepada paman dengan nada yang semakin meninggi bahkan paman terkejut dengan meninggi nya suaraku.

"paman tidak bisa jawab sayang karna yang berhak jawab itu hanyalah Ayahmu, Arya dan Azizah tidak lah berhak walaupun mereka mengetahuinya"

"tapi kenapa Paman?"tanyaku kembali dengan nada yang kembali normal.

"kamu akan tau nanti, sudah ke kamarmu sana istirahat nanti saatnya makan malam paman bangunkan"jawab paman membuatku berdecak dan berdiri.

Tapi sebelum meninggalkan paman aku menatap wajah paman dengan tatapan kesal yang lagi lagi pertanyaan yang ku lontarkan tidak terjawab,
"Paman yang menyiksa waktu tidur ku, karna teka teki yang paman berikan kepadaku"ucapku dan langsung berlalu meninggalkan paman.

Aku menidurkan tubuhku di atas ranjang yang lembut dengan guling yang menamaniku disisiku, pandanganku menatap langit-langit kamar ini dengan fikiranku yang natah kemana dan tak terasa dunia mimpi pun menarikku kedalamannya.

Ntah berapa jam aku memejamkan mata dan saat aku membuka mata dan melihat jam yang berada di pergelangan tangan, waktu pukul 04.00 dan pilot sudah memberitahu bahwa 45 mebit lagi pesawat akan landing.

Aku langsung turin dari ranjang dan berjalan menuju kamar paman, saat aku membuka kamar yang lebih luas dari kamar ku itu Aku melihat paman yang sedang memakaikan hp nya.

"sudah siap untuk mendarat dijakarta dear? "tanya paman kepadaku saat aku sedang menatapnya.

"sudah paman".

"tapi kita ke apartemen paman dulu ya, sebelum kita pulang kerumah ayahmu"ucap Paman membuatku menggelengkan kepalaku.

"tidak paman, aku tidak langsung pulang ke rumah"jawabku membuat paman mengerutkan keningnya.

"Aku ingin langsung ke kantor ayah, aku sudah sangat merindukan ayah paman. Tapi aku akan kekantor di jam 7,jadi aku akan ikut paman terlebih dahulu ke Apartemen"ucap ku membuat apaman tersenyum dan mendekat kepadaku lalu mengusap kepalaku dengan sayangnya.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang