Part 128

105 7 5
                                    

..

Setelah selesai sholat magrib rumah ku pun di penuhi oleh keluarga yang membantu umi juga mbak ning menyiapkan makanan ringan yang tadi dibeli sedangkan aku, kak azizah dan mbak kirani didapur memotong kue yang tadi ku buat.

"rumah adek bagus juga ya, gak banyak ruangan dan luas"ucap kak azizah membuatku tersenyum.

"iya mbak dan semua konsep rumah ini aku yang minta, mas hanya tinggal manut ajh kalau jawab mas 'seterah kamu ajh mas ikut yang penting kamu bahagia' gitu"jawabku membuat kak azizah dan mabk kirani tertawa.

Saat kami sedang Potong-potong tiba-tiba mas dari arah ruang tengah berteriak,
"sayang, vano dan yang lain sudah datang nih"ucap mas membuat aku langsung izin keluar.

Aku jalan cepat menuju halaman dan sampai disana aku disambit oleh teriakan Hani yang berlari memeluk diriku diikuti oleh aisyah,
"aaa kangen banget"ucap Hani membuat beberapa kakang santri dan beberapa santriwan menatap kami.

"aku juga kangen banget"

"an an"

"apa buaya?"tanyaku melihat vano yang sedang menyalahkan kameranya.

"sapa dong fans gua, nih gays yang buat kami ke jogja"ucap mas membuatku menatap ke arah kamera seraya tersenyum.

"yaelah gak ikhlas banget loe ke jogja, sekali kali buat temen senang gapapa kali"

"iya gapapa an, sekarep mu"

Setelah itu aku mengajak hani dan Aisyah masuk kedalam rumahku, hani dan Aisyah mencium tangan semua orang dan menyapa umi yang sangat Welcome ke temen-temen ku.

Aku mengajak hani dan Aisyah ke dapur membantu kak Azizah dan mbak Kirani yang belum selesai memotong-motong kue, jam pun menunjukan pukul 6.30 membuat mas masuk kedalam rumah seraya memanggil diriku.

"sayang"

"dalem mas"jawabku seraya berjalan menuju suamiku.

"iya mas ada apa? "

"sudah mau isya, ayo temani mas ganti baju"ucap mas seraya berbisik membuatku menganggukan kepalaku lalu izin ke Umi untuk kamar.

Didalam kamar aku langsung menyiapkan gamis, dan sorban milik suamiku sedangkan mas membersihkan diri lebih dulu setelah itu aku membantu mas mengancingkan kancing gamis milik mas dan membantu suamiku memasangkan sorban milik mas.

"nanti kamu pakai cadar kan sayang? "tanya mas menatapku yang sedang merapihkan sorban milik suamiku.

"iya mas"jawabku membuat mas diam lalu setelah selesai aku pun mencium tangan mas dan mas mencium keningku barulah mas keluar dari kamar.

Saat aku keluar kamar semuanya sudah selesai bahkan para wanita sudah akan bersiap-siap untuk menyambut para tamu, sepertinya acara ini akan besar karna dihadiri banyak orang bahkan umi mengundang keluarga umi dan abah membuat aku kembali bertemu dengan deretan saudara suamiku.

Azan isya berkumandang membuat semua orang dan tamu yang hadir langsung ke masjid untuk menunaikan sholat isya berjamaah sedangkan para perempuan dirumahku, berjamaah bersama Umi.

..

Setelah sholat isya berjamaah ibu, yangti dan yang lainnya berganti pakaian di kamar kamar tamu sedangkan mbak ning dan umi pulang kerumah dan ke ndalem.

Di halaman rumahku sudah mulai ramai akan tamu yang hadir bahkan aku mendengar suara mas yang terkadang tertawa sesekali membuatku bahagia, sangat-sangat bahagia.

'nak kamu lihat kan betapa bahagianya abahmu saat ini, kamu ikut bahagia atas kebahagiaan umma dan abah kan sayang'ucapku dalam hati seraya melamun dan gak kerasa air mataku menetes.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang