Part 113

112 12 2
                                    

..

Hari ini tepat H-3 acara Nada dan dr. Hafidz membuat nada terus menelphone ku untuk menanyakan kapan aku datang padahal dia sudah tau bahwa aku datang di H-2 acaranya tapi dia terus saja meneror ku dengan spam chat atau tlpku di jam tertentu, saat ini jam menunjukan pukul 5 pagi setelah subuh tadi mas langsung bersiap untuk pergi ke lombok karna ada acara undangan kajian disana.

Sebenarnya sudah dari lama mas bicara jika ada undangan kajian ke lombok tapi baru semalam mas memastikan untuk aku ikut atau tidak karna semalam mas mendapat konfirmasi dari ustadz galih bahwa tiket untuk suamiku dan dia sudah siap,
"kamu benar gak mau ikut mas sayang? Gapapa lh kalau kamu mau ikut, nanti aku langsung kabari ustadz galih untuk pesankan tiket untuk kamu"ucap suamiku, pertanyaan untuk yang kesekian kalinya.

"Mas, aku udah jawab berapa kali kalau aku gak mau ikut lagian untuk apa toh Aku ikut segala, kan kamu yang di undang bukan aku"jawabku.

"tapi sayang kan setelah itu kita bisa mampir dulu liat Sunset disana, mas dengar pantai kuta lombok bagus lh sayang untuk lihat sunset"

"lihat sunset ngapain jauh-jauh sampai ke lombok kalau di atas gedung asrama juga bagus, sudah lah jangan bujuk aku terus Mas berangkat sama ustadz galih aku hanya antar sampai depan gerbang utama pondok saja ya"jawabku menatapnya yang menampilkan wajah sedihnya, aku tau niat suamiku mengajakku itu karna ingin membawa diriku bertemu dengan jamaahnya.

Karna setiap mas kajian pasti selalu mendapatkan pertanyaan 'Gus sendiri?' 'Kenapa istrinya tidak di bawa?', seperti itu makanya suamiku ingin sekali aku ikut dalam undangannya kali ini.

"lain waktu mas gak kali ini, insyaallah lain waktu ya aku pun harus siapkan perlengkapan untuk besok dan mas pun janji sehabis kajian langsung pulang lagi karna besok kita harus pulang ke jakarta"ucapku membuat mas menghela nafasnya.

"yaudah deh kalau kamu memang gak mau, tapi bener ya sayang lain waktu kamu harus mau ikut"jawabnya menatapku.

"iya abah, insyaallah sudah ya kita tidur sekarang agar tidak kesiangan besok"

Setelah itu aku dan mas pun tidur dan bangun di waktu sholat malam, ya sekiranya seperti itu percakapan semalam.

Saat ini aku sedang mengantar suamiku menuju mobil yang sudah stay di gerbang utama, perjalanan suamiku lumayan panjang karna menguras waktu perjalanan sekitar 4 jam 35 menit dengan transit 1 kali walaupun begitu aku berdoa semoga perjalanan dakwah suamiku di lancarkan oleh allah SWT.

"Sayang mas berangkat dulu ya, sampai sana nanti mas kabari kamu jangan kelalahan lh bukan berati aku jauh tapi aku gak punya mata-mata"ucap suamiku yang kelewatan bawelnya.

"iya mas, iya aku tau siapa mata-mata mu yasudah berangkat sekarang nanti ketinggalan pesawat hati-hati ya Ustadz titip suami ana kalau ada pergerakan aneh langsung kabari ana "guyon ku membuat suamiku merengek tidak malu dilihat ustadz galih dan beberapa kakang satri.

"sayang.. "

"apa si mas, udah ah sana berangkat jangan lupa dimakan makanannya ya kabari kalau sudah sampai dan langsung pulang jangan mampir kemana pun ingat ada istri yang nunggu"ucapku dengan nada guyon.

"makanya kamu ikut sayang, agar kamu tau kalau aku pasti akan langsung pulang tidak mampir-mampir kemana pun"

"apa hubungannya, sudah stadz tarik saja Gus masuk mobil semakin lama semakin bawel"jawabku membuat mas cemberut dan aku hanya terlalu lalu mencium tangan suamiku.

Mas mencium keningku lalu memeluk tubuhku sedangkan aku setelah itu langsung memasangkan sorban milik suamiku yang sedari tadi ada di lenganku, selalu seperti ini kegiatan ku pasti aku yang selalu memakaikan sorban milik suamiku walaupun di jalan akan di lepas setidaknya yang pertama kali memakaikannya ya aku istrinya gitu kata suamiku.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang