Part 45

179 20 4
                                    

..

Saat ini jam menunjukan pukul 8 pagi dan aku sedang berada diruang tengah dengan gamis dan hijab segi empat yang jarang sekali ku pakai, tapi ntah kenapa saat akan berangkat kemarin aku memilih beberapa hijab segi empat untuk ku pakai selama di Jogja.

Aku sedang memeriksa laporan yang Satya kirim kepadaku bahkan dia bilang ada projeck baru yaitu menterjemahkan kitab-kitab dari sebuah pesantren dan aku langsung menyetujui projeck itu, walaupun aku di Jogja tapi aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan ku walaupun aku sudah meminta Satya dan Hani memantaunya.

"adek lagi apa? "tanya Yangkung dan Yangti yang sudah siap dengan pakaiannya.

"oh lagi cek cek laporan ajh Yangkung, berangkat sekarang?"tanyaku seraya menyelesaikan pekerjaanku.

"iya yuk, karna perjalanan sekitar satu jam"jawab Yangkung dan aku pun meminta waktu 5 menit untuk menyelesaikannya, setelah selesai aku langsung menutup laptop dan menaruhnya di bawa nakas dekat tv.

"yuk adek udah siap"ucapku seraya merapihkan Hijabku.

"Masyaallah cantik sekali cucu Yangti, jarang lh Yangti lihat Dini seperti ini"ucap Yangti membuatku tersenyum malu.

"Yangti ini bisa ajh"jawabku.

"cantik banget dan pas karna kita akan kepesantren milik teman Yangkung"ucap Yangkung membuatku terkejut.

"maksud Yangkung kita akan berkunjung ke pesantren?"tanyaku.

"iya yuk berangkat, ayo sayang nanti kesiangan"ucap Yangkung kepada Yangti membuat Yangti malu-malu dan memukul lengan Yangkung.

"apa si Mas malu atuh ih ada cucu nya juga"ucap Yangti membuatku tertawa dan menggelengkan kepala.

Kami pun masuk kedalam mobil di dalam mobil aku fokus pada hp melihat E-mail yang dikirim oleh tangan kanan ku yang memegang perkebunan di bandung, setelah itu aku menelphone mandor bagunan Anha Media cabang bandung sepanjang jalan aku sibuk dengan hpku.

Saat akan sampai aku minta pak supir mampir ke AlfaApril karna ada sesuatu yang ingin ku beli, sebelum keluar aku bertanya kepada Yangkung dan Yangti takut ada yang dititipkan ternyata Yangti hanya menitip permen Jahe dan tisu basah.

Aku mencari barang yang kubutuhkan dan pesanan Yangti, Aku mengambil beberapa susu kotak full creame, biskuit dan beberapa permen setelah selesai aku langsung membayarnya dikasir.

"ini pesanan Yangti"ucapku memberikan pesanan Yangti.

"makasih cantik, jadi berapa? "

"ih apa si cuma itu doang segala diganti, gapapa"jawabku membuat Yangti mengusap kepalaku.

Setelah dari AlfaApril sekitar butuh waktu 20 menit akhirnya mobil pun masuk ke area pondok pesantren yang menurutku sangat nyaman jika dilihat oleh orang baru, ada beberapa bangunan yang menghiasi pandanganku setelah mobil berhenti Yangkung langsung memintaku untuk turun.

"yuk dek"ucap Yangti dan aku setia menggandeng tangan Yangti.

"Assalamualaikum Habib "salam Yangkung kepada lelaki dan wanita seperti Yangkung yang sedari tadi menatap kami setelah turun dari mobil.

"Waalaikumsalam Rasya, apa kabar? Masyaallah saya sangat senang di kunjungi sama seorang pengusaha sukses seperti kamu"ucap kawan Yangkung.

"Alhamdulillah aku baik, kamu bagaimana? Sudah lama kita gak bertemu, alah kamu nih bisa ajh"jawab Yangkung setelah itu Istri kawan Yangkung meminta kami masuk kedalam Ndalem.

Diruang tengah mataku melihat ke beberapa sudut rumah dua tingkat ini, terlihat sangat nyaman di pandang oleh mata.
"Apa kabar Mbak sudah sangat lama kita tidak bertemu ya?"ucap Istri kawan Yangkung yang sepertinya sudah akrab dengan Yangti.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang