Part 44

164 17 1
                                    

..

Andini POV

Sampainya aku di rumah Yangkung dan Yangti membuat pak satpam membuka kan pintu mobilku membuat aku langsung tersenyum dan keluar dari mobil,
"Selamat datang Non, Tuan dan Ibu sudah menunggu didalam rumah"ucap Pak Satpam yang bernama Didi.

"Makasih pak Didi, Masyaallah lama ya kita gak ketemu. Saya masuk dulu ya pak permisi Assalamualaikum"ucapku berjalan menuju pintu utama.

"Waalaikumsalam"

Sampai di pintu utama aku memencet bel rumah yang tak lama pintu terbuka lebar dan menampilkan Wajah Yangkung dan Yangti membuat aku langsung memeluk Yangkung terlebih dahulu,
"Andini rindu Yangkung"ucapku dan Yangkung membalas pelukanku diakhiri mencium keningku.

"Yangkung pun rindu Andini, bagaimana kabar Dini?"tanya Yangkung setelah melepaskan pelukannya.

"Dini baik, Yangkung bagaimana? "

"Yangkung juga baik"jawab Yangkung setelah itu aku memeluk Yangti yang memelukku sangat erat membuatku tertawa.

"akhirnya Dini mewujudkan ucapan Dini jika Dini akan ke Jogja"ucap Yangti menatapku.

"pasti dong Yangti, Jogja juga penuh dengan kenangan masa kecilku"jawabku dan Yangti menganggukan kepalanya lalu mengajakku masuk.

Rumah yang besar dan tak ada yang berubah dari rumah ini sejak terakhir aku kesini, bahkan aku lupa kapan aku kesini tapi ada beberapa figura Foto yang seharusnya ada tapi tak ada. Ah sudahlah aku tak ingin membahasnya, Yangkung mengajakku duduk diruang tengah.

"Gak ada yang berubah ya Yangkung?"tanyaku setelah melihat area ruang tamu dan ruang tengah.

"apa yang mau diubah, rumah ini penuh dengan kenangan masa kecil Andini, Azizah dan Arya Yangkung tidak akan merubah apapun"jawab Yangkung membuatku tersenyum.

Setelah itu datang ART yang sudah mengabdi dengan Yangkung juga Yangti sangat lama bahkan saat Aku lahir Bik Sur sudah ada, ntah sudah berapa lama Bik Sur mengabdi dengan Yangkung juga Yangti.

"ini minumnya adek"ucap Bik Sur membuatku melihatnya bahagia dan langsung memeluk bik Sur.

"bik Sur, adek kangen banget"ucapku didalam pelukan bik Sur.

Bik sur adalah orang yang ikut khawatir saat dulu aku terjatuh dari sepeda karna saat aku kecil, Bik Sur adalah orang yang selalu menjaga aku disela waktu kerjanya.

"Bibik juga kangen sama Adek, Gimana kabar Adek? "tanyanya menggunakan panggilan adek kepadaku, karna kami sudah terbiasa memanggil diriku dengan adek katanya agar aku sopan didepan siapapun.

"Adek baik, bibik gimana? Udh lama ya adek gak ketemu bibik"jawabku menatap Bibik.

"iya, syukur kalo adek baik Bibik seneng"ucapnya membuatku tersenyum.

"Bik adek rindu sama susu jahe buatan Bibik,nanti malam buatkan untuk adek ya"

"iya nanti bibik buatkan"

"makasih bik"ucapku setelah itu bibik pamit kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan nya.

Aku kembali duduk ditempatku dan dari tadi Yangkung juga Yangti menatapku dengan senyumannya,
"kenapa adek gak minta supir untuk mengantar? Kenapa bawa sendiri Yangkung cemas lh"tanya yangkung membuatku tersenyum.

"Yangkung adek menikmati kok perjalanannya dan alhamdulillah adek sampe dijogja"jawabku membuat Yangkung mengusap kepalaku.

"Gimana dirumah? "tanya Yangti menatapku.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang