Part 56

154 19 7
                                    

..

Author POV

"kita semua tidak ada yang bisa selalu ada untuk Andini dan tidak ada yang bisa mengerti, tapi jika dia memiliki seseorang yang selalu ada yang selalu buat dia tenang maka dia akan bisa kembali seperti dulu dan yang bisa selalu ada dan buat dini tenang hanya pasangannya "

"Bukannya Mamah ingin memojokan kamu untuk menerima khitbahnya Nak Ali kepada Andini, itu hak mu Fakqih tapi saat ini Andini membutuhkan sosok pasangan bukan abangnya ataupun kamu Ayahnya. Sekeras apapun Arya, Galang, atau Kamu meminta Andini menceritakan kondisinya dia tidak akan buka semuanya karna dia tidak mau menyusahkan kalian, karna dia tidak mau kalian terbebani hanya karna ceritanya dia. Mamah yakin kamu bisa mencerna dengan baik dan Kemarin mamah sudah bicara sama Andini tentang ini karna sebelum Nak Ali menghadap kamu dia menghadap mamah dan Papah dulu dengan orang tuanya"ucap Lisma (Yangti)

"Kenapa Yangti sangat yakin jika si Ali itu bisa selalu ada buat adikku dan bisa buat adikku tenang, ini bukan perjodohan kan Yangkung yang sama kalian buat seperti kisah Ayah dan Ibu"ucap Arya menatap Rasya (Yangkung)

"Arya yang sopan"tegas Fakqhi kepada Arya.

"Yangkung berani bersumpah ini tidak ada perjodohan atau pun bisnis didalamnya, ini murni karna Ali mencintai Adikmu bahkan sebelum keluarga dia kenal dengan adikmu"ucap Yangkung menatap Arya.

"Jika kamu ragu maka kamu harus minta buktinya, kita semua ingin yang terbaik untuk Andini apalagi keadaan Andini yang seperti ini. Ar fikirkan adikmu dan dirimu yang tak selama kamu sendiri. Kamu butuh pendamping juga untuk kamu bisa menceritakan bagaimana hari yang kamu jalani"lanjut Yangkung kepada Arya membuat Arya diam.

"jadi maksud papah Bagaimana? Aku harus meng-Iyakan khitbah tersebut? Bagaimana kalau Andini menolak pernikahan ini?"ucqp Faqkhi.

"Mamah yang akan bicara sama Andini, dia masih Andini kita kok yang jika diajak bicara baik-baik tidak menolak "jawab Yangti.

"bagaimana Ar? Kamu siap, memberi batas perhatian mu kepada adikmu yang jika dia sudah memiliki suami maka tanggung jawab mu sebagai abang berpindah ke suaminya Andini?"tanya Agus kepada Arya yang masih berdiam.

"pertemukan aku lebih dulu dengan Ali, ada yang perlu aku tanyakan"ucap Arya yang langsung berlalu pergi.

Semua orang menghela nafas melihat sikap Arya yang memang belum siap melepas Andini untuk seseorang yang sudah mendatangi Fakqhi siang tadi meminta izin untuk mengkhitbah putri bungsunya, sedih memang jika ia harus melepas putri kesayangannya itu tapi ada benarnya yang diucapan oleh Papah dan Mamahnya.

"fikirkan baik-baik Faqkhi, kamu boleh seleksi Ali dengan apapun? tapi jangan pernah menolak niat baik seseorang jika ini semua memang jalan takdirnya Andini"ucap Yangkung membuat Faqkhi terdiam dan pamit ke kamar.

Didalam kamar Andini ada Arya yang sedang menatap lekat wajah adiknya yang mungkin akan jauh dari genggamannya, yang mungkin akan jarang menghabiskan waktu bersama dengannya.

"apa ini saat nya abang melepasmu dan memberikan mu kepada pasanganmu? Rasanya sangat berat dek melepasmu, walaupun yang kamu bilang benar Abang menahan nafsu abang untuk tidak menikah demi kamu, untuk abang menahan tidak melamar seseorang yang abang cinta selama ini. Maafkan abang dek, Abang dan Galang kami sangat menyayangi mu makanya kami menahan itu semua demi kamu"ucap Arya seraya menangis.

"Abang harus pastikan jika Ali memang yang terbaik buat kamu, yang bisa menjadikan kamu seperti Andini Putri Pertiwi yang dulu bukan yang akhir-akhir ini. Abang sangat menyayangimu dek, istirahat lah Abang tau kamu cape rasa tidak sanggup untuk menjalaninya tapi kamu harus tetap bertahan demi orang-orang yang menyayangimu bahkan saat ini orang yang menyayangimu bertambah dengan adanya keluarga Ali yang abang bisa lihat sangat bisa menerima dan menyayangi mu juga"lanjut Arya diakhiri dengan mencium kening Andini.

..

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang