Part 85

129 16 7
                                    

..

Author POV

Di Jogja Ali tidak fokus dengan rapat yang sedang berlangsung, difikirannya terus mengingat kejadian dimana Andini mengalami mimisan tanpa di sadari oleh Andini, Ali terus memikirkan keadaan istrinya itu membuatnya melamun di tengah rapat tersebut.

"Afwan Gus, Gus baik-baik saja? "tanya ustadz Galih membuat Ali tersadar dan langsung mengucapkan kata Istigfar.

"Astagfirullah alazim, afwan Ana gak fokus jadi bagaimana?"tanya Ali kepada Ustadz Galih yang memang ketua panitia ujian madrasah kali ini.

"Gus, baik-baik saja jika Gus sedang tidak baik-baik saja rapat ini bisa di atur lain waktu"jawab Ustadz Galih membuat Ali menggelengkan kepalanya, walaupun dia sedang kefikiran istrinya tapi tetap saja rapat ini sudah tidak bisa di undur kembali.

"tidak Ana baik-baik saja, kita lanjutkan jadi bagaimana? semuanya sudah siap dengan Ujian madrasah yang akan berlangsung beberapa minggu lagi? "tanya Ali yang berusaha fokus dengan rapat kali ini.

"insyaallah semua ustadz dan ustadzah sudah siap Gus"jawab salah satu Ustadz membuat Ali menganggukan kepalanya.

"bagus, tapi Ana tidak mau hanya Ustadz dan ustadzah saja yang siap dengan Ujian Madrasah kali ini tapi santri maupun santriwati juga harus siap dan harus di pastikan bahwa semua santri dan santriwati siap dengan ujian kali ini itu tugas untuk ustadz dan ustadzah"

"baik Gus"

"kalau gitu rapat saya tutup dengan Hamdallah semoga ujian Madrasah yang akan berlangsung dilancarkan oleh Allah SWT Aamiin"

"Alhamdulillah hirobbil alamin"

"saya tutup, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"

"Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh"

Setelah keluar beriringan dengan Ustadz Galih, Ali terus saja mencoba menelphone nomer Andini yang tidak dapat jawabannya membuatnya semakin gusar dan khawatir.

"Gus baik-baik saja? Ana lihat Gus seperti sedang Khawatir, ada sesuatu kah? "tanya Ustadz Galih kepada Ali.

"ya, sebenernga Ana sedang khawatirkan istri Ana tadi saat Vcall sebelum rapat Ana melihat hidungnya mengeluarkan darah dan sepertinya dia sedang sakit hanya tidak ingin di lihat oleh Ana"jawab Ali yang memang terbuka dengan Ustadz Galih, yang memang teman kecilnya sedari kecil mereka bersama bahkan kuliyah di Yaman pun bersama-sama.

"Innalillah, lalu bagaimana keadaan Ning saat ini Gus? "

"Ana tidak tau, dia tidak menjawab tlp Ana"jawab Ali dengan nada yang sangat cemas.

"semoga Ning baik-baik saja Gus, apa perlu Ana carikan tiket pesawat untuk terbang kejakarta Gus?"tanya Ustadz Galih membuat Ali langsung menggelengkan kepalanya.

"tidak usah, kita masih ada metting untuk cabang cafe dan distro insyaallah istri Ana baik-baik saja"

"Aamiin Gus"

'sayang, Mas hanya bisa berharap disini kamu baik-baik di sana. Yaallah Yarabbi lindungilah istriku, hanya engkau yang tau bagaimana keadaannya'ucap Ali dalam hatinya berusaha menenangkan dirinya sendiri walaupun perasaan gusar dan khawatir nya semakin menjadi-jadi.

Sedangkan di lain kota Hani sedang menunggu dr. Rizal selesai menangani Andini di dalam IGD, menunggu setengah jam barulah dr. Rizal keluar dari IGD dan langsung menemui Hani.

"bagaimana keadaan Andini dok? "tanya Hani.

"tidak baik-baik saja, Nona Andini sangat kelelahan dia terlalu banyak berfikir yang mengakibatkan Pusing menderanya"jawab dr. Rizal.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang