Part 58

151 20 1
                                    

..

Andini POV

Pagi ini badan ku sudah lumayan enak dan sudah bisa dibawa sholat berdiri karna kemarin saat sakit aku sholat dengan posisi duduk diranjang karna rasa pusing yang masih ada, jam menunjukan pukul 8 dan aku sudah siap dengan gamis rumahan ku juga Khimar milikku.

Aku berjalan keluar kamar dan menuruni tangga, hari ini hari sabtu yang membuat semua orang ada dirumah bahkan Yangkung dan Yangti masih ada dirumahku.

"pagi semua"ucapku saat gabung diruang tengah.

"pagi"

"lh adek kok keluar kamar? "tanya Ayah dan Abang menghampiri ku lalu membawaku ke sofa didekatnya.

"bosen Yah dikamar terus"jawabku membuat abang mengusap kepalaku.

"adek udah baik-baik ajh? "tanya Abang kepadaku dan aku hanya menganggukan kepalaku.

Semua orang menatap ku membuatku tak mengerti kenapa tatapan mereka sepeti memberi kode satu sama lain, ada yang aku lewatkan sepertinya.

"ada apa yah? "tanyaku membuat Ayah menatapku dengan senyumannya.

"Adek Ayah mau bicara sama Adek tapi Ayah harap adek tidak salah faham dengan ucapan Ayah"ucap Ayah membuatku menganggukan kepalaku.

"kemarin ada yang datang kerumah, saat hari pertama adek sakit. Mereka datang dengan keinginan mengkhitbah adek untuk putra mereka, Menurut adek bagaimana? "tanya Ayah kepadaku.

"maksud ayah kemarin ada yang mengkhitbah adek? "tanyaku kembali.

"iya, menurut adek bagaimana? "

Aku diam dan menghela nafasku lalu tersenyum kepada Ayah, suasana menjadi tegang karna menunggu jawaban dariku.
"jika ayah merestui, jika Abang merestui, jika Ibu merestui, jika Kak Azizah merestui, jika Yangkung dan Yangti merestui, jika Bang Galang merestui, dan jika Paman agus, Paman dan Bibi merestui. Insyaallah, aku mau menerimanya Yah karna adek yakin pilihan kalian gak akan salah, karna kalian gak akan mungkin memberikan adek kepada lelaki yang salah"jawabku membuat semua orang bergumam kata Alhamdulillah termasuk abang.

"tapi bisakah adek memberi syarat? "ucapku.

"apa dek? "tanya Yangkung kepadaku.

"Syarat ini bukan untuk calon suamiku tapi syarat Ini untuk Abang dan Bang Galang"jawanku seraya menatap Abang yang terkejut dengan ucapanku.

"apa syaratnya? "tanya bang Arya membuatku tersenyum dan ku genggam tangan abang.

"abang dan bang galang harus janji sama adek, setelah 1 bulan pernikahan adek, aku mau Abang dan bang Galang ikut menyusulku dengan menikah bersama pasangan kalian. Bagaimana? "ucapku menatap Abang yang terkejut tanpa berniat menjawab syaratku.

Sedangkan semua orang tersenyum melihat ekspresi bang Arya, bahkan Yangti menatapku yang sepertinya tau apa maksud dari syaratku.

"bagaimana abang siap jalani syaratnya? Jika abang siap, gak perlu ada Khitbah lagi langsung persiapakan saja pernikahannya dalam waktu dekat ini insyaallah adek sudah siap dan adek tidak akan mau bertemu dengan calon suami adek sebelum dia sah menjadi suami adek sampai dia selesai menjabat tangan ayah di acara akad"lanjutku, seraya memastikan jawaban bang Arya.

"bagaimana Galang kamu siap tidak dengan syarat yang Andini ajukan?"ucap Paman Agus seraya memperlihatkan layar ponselnya kepadaku, disana ada wajah bang Galang yang tampak berfikir membuatku tersenyum dan mengambil hp tersebut.

📽

"bagaimana bang? Syarat adek tidak memberatkan abang kan?"

"memang tidak berat dek, tapi apa kamu yakin akan melepaskan abang untuk jodoh abang? "

"kenapa harus gak yakin? Abang tetap abang aku dan tidak ada yang bisa memisahkan kita, abang akan tetap sayang aku juga kan lalu kenapa harus gak yakin?"

"gimana Lang Ar, ayo jawab kita semua menunggu jawaban kalian"ucap Yangkung.

"atau sebenernya kalian belum ada calon ya? Apa perlu Yangkung jodohkan"lanjut Yangkung membuat dua abang itu terkejut dan menolak membuat semua orang tertawa.

"Adek hanya mau melihat semuanya bahagia, adek yakin pasti adek bahagia dengan suami adek nanti terus kalau adek udah bahagia masa Abang-abang adek masih ajh sendiri, Adek mau kita bahagia sama-sama dengan pasangan masing-masing. Bagaimana? "

"kamu gak mau seleksi dulu calon abang? "

"gak perlu, aku yakin pilihan abang adalah yang terbaik dan jika nanti dia tidak menyukai adek tak apa yang penting abang harus tetap menyayanginya dan mencintainya"

"abang akan mencari wanita yang bisa menerima adek dalam hidup abang, kamu prioritas para abang"

"iya, jadi bagaimana bang Galang sanggup? "

"oke abang sanggup, tapi abang minta jangan 1 bulan karna mengurus pengajuan nikah dalam Tentara itu lumayan rumit dek banyak yang harus di urus dan lumayan lama"

"iya aku faham untuk bang Galang aku beri waktu 3 bulan tapi bang Arya tetap, satu bulan setelah pernikahanku. Oke abang"

"oke, yasudah bahagia selalu ya Abang ada kegiatan lagi Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam bye abang jaga kesehatan"

📽

"bagaimana abang? Bang galang udah setuju lh"ucapku menatap bang Arya.

"harus banget satu bulan? "tanya abang kepadaku.

"dua minggu"

"adek"

"semakin abang menawar semakin adek percepat"jawabku.

"kamu selalu bisa memaksa abang, oke satu bulan"ucap Abang membuat aku langsung memeluknya, ada rasa bahagia mendengar ucapan bang Galang dan bang Arya.

'adek harus lakuin ini bang, agar abang bahagia dan tidak fokus pada adek terus'ucapku dalam hati.

"jadi bagaimana dek? "tanya Yangkung memastikan kepadaku.

"seperti yang ku bilang tadi Yangkung, aku mau langsung ada pernikahan di waktu dekat lalu aku tidak mau bertemu dengan lelaki itu dulu sebelum halal dan aku gak mau ada resepsi besar cukup akad saja adek ingin intimate diacara akad adek dan untuk para abang harus perkenalkan calonnya di hari pernikahku, dari perkenalan itu satu bulan untuk menyiapkan pesta besar dan pernikahan untuk Abang arya"jawabku menatap Abang yang tersenyum padaku.

"apa adek yakin hanya akad saja? Tidak ada resepsi besar? Dan adek gak mau lihat dulu calon adek, takutnya adek malah menolak saat setelah sah"ucap kak Azizah membuatku tersenyum.

"aku yakin itu jodohku kak, aku akan menerima dia apa adanya dan aku akan publish pernikahku sekalian di acara resepsi pernikahan abang saja jadi tidak melakukan resepsi dua kali dan aku pun gak mau semua orang lelah apalagi kakak"jawabku membuat Kak azizah duduk disisiku dan memelukku diikuti bang Arya.

"adek sayang abang dan kakak"

"kami juga sayang kamu"

❤❤❤

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang