Part 01

654 38 10
                                    


**

Andini Pitri Pratiwi itu adalah namaku, Nama yang diberikan oleh sepasang suami istri 18 tahun yang lalu.

Saat ini aku berada dikelas 12 di sekolah favorite di kota Jakarta, Aku memiliki Kakak perempuan dan Abang Lelaki yang sangat menyayangi ku.

Jika semua orang melihat bahwa aku adalah anak yang paling beruntung karna Aku terlahir dari salah satu keluarga terpandang, bahkan sekolah ini adalah milik Yangkung ku Bapak dari Ayahku tapi saat ini Yangkung sudah pensiun dan yang menggantikannya adalah Paman ku yaitu Adik dari Ayah.

Tapi mereka hanyalah melihat keberuntungan dalam diriku, mereka tidak lihat keterpurukan dan kesedihan yang mendalam pada diriku. Ya, Aku memang terlahir dari sepasang suami Istri saat itu tapi saat ini sepasang suami istri itu sudah berpisah karna ego mereka tanpa mereka tau bahwa perpisahan mereka menorehkan luka yang sangat besar kepada kepada Putra dan Putri mereka terutama Aku.

Saat Umurku tepat 16 tahun, dimana Anak yang merayakan bertambah usia dan menginjak masa dewasa dan memiliki banyak kado dan hadiah yang istimewa tapi tidak denganku. Kado ulang tahun di usia 16 adalah Kado yang paling menyakitkan untukku, kado yang membuat hatiku lebur, pecah berkeping-keping.

kabar perceraian dari kedua orang tuaku, itu adalah kabar yang sangat menyakitkan untuk ku begitu juga dengan Kakak dan Abangku.

Seorang anak umur 16 tahun sudah faham bukan apa itu perceraian, Ya Aku faham apa itu perceraian dan gak ada anak yang menginginkan orang tua berpisah, keluarga yang hancur.

Aku tidak menginginkan itu terjadi bahkan setelah perpisahan Ayah dan Ibuku, Aku selalu bertanya kepada Ayah kenapa Ibu meninggalkan Aku, Kakak juga Abang, tapi jawaban Ayah selalu membuat membuatku kecewa karna Ayah tidak pernah menjawab dengan alasan sebenarnya.

"Ibu pasti memiliki Alasan tersendiri, kenapa dia meninggal Adek, Kakak juga Abang. Adek hanya perlu tau bahwa Ibu sangat menyayangi adek"ucap Ayah yang selalu mengucapkan kata-kata yang sama saat aku menanyakan alasan kenapa Ibu pergi.

"tapi Ayah pasti tau, apa alasanNya"jawabku yang membuat Ayah diam dan berusaha mengalihkan ucapan atau pergi dengan alasan tak jelas.

Perceraian bukan hanya menghancurkan Hatiku tapi juga menghancurkan hati kakak dan Abangku, Perceraian Ayah dan Ibu menghancurkan keluarga yang dulu penuh dengan kasih sayang dan sekarang sepi.

Abang pergi ke Italia dengan Alasan melanjutkan studynya padahal aku tau bahwa Abang menghindar dari drama perceraian Ayah juga Ibu, begitu juga dengan Kakak ku dengan secara tiba-tiba Kakak di pinang oleh lelaki pilihan Ayah dan pergi dari rumah ini tersisalah hanya Aku dan Ayah dirumah ini.

itu adalah Dampak perceraian Ibu dan Ayah kepada Abang dan Kakakku sedangkan Dampak perceraian Ayah dan Ibu kepadaku sendiri adalah banyak sekali, banyak perubahan yang sangat ku rindukan 16 tahun bersama Ibu dan waktu 1 minggu semuanya berubah Ibu meninggalkan rumah dan pergi dari rumah yang dulu penuh dengan kebahagiaan kini hanya ada kesunyian.

Yang benci dengan kata Broken Home, kenapa kata-kata itu selalu mengikuti diriku hanya dalam lingkungan keluarga kata-kata itu tidak mengikutiku. Aku sudah mulai bisa menerima jika Ibu pergi meninggalkan Aku, Jika Ayah dan ibu bercerai tapi kenapa Anak perceraian selalu di pandang sebelah mana oleh semua orang.

Aku memang anak Broken Home tapi Aku tidak Nakal, tapi aku tidak kekurangan kasih sayang. Mungkin banyak di luar sana Anak yang seperti Aku yang terkena dampak perceraian orang tua dan mereka menjadi Anak nakal dan pembangkang karna hanya ingin mendapat perhatian orang tua mereka, tapi tidak dengan ku.

Banyak yang menyayangi ku tapi banyak juga mereka tetap saja memandangku seperti anak Nakal dan menyalahkan diriku bahwa perceraian kedua orang tuaku karna Aku, tak jarang Aku mendapatkan Bullying verbal dengan kata-kata hinaan atau kucilan.

Mungkin banyak diluar sana yang seperti ku, tapi percayalah kita memang tersakiti karna perceraian orang tua tapi jangan lah kamu lemah mungkin sempatan untuk memiliki keluarga utuh sudah hancur tapi kita masih bisa untuk membangun kebahagiaan tanpa melihat sakit yang kita rasakan.

dan ini lah kisahku 😊

💔💔

selamat membaca 😊
semoga suka 😊

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Where stories live. Discover now