Part 109

124 11 4
                                    

..

Andini POV

Aku menghela nafasku saat duduk ditepi ranjang, masih gak nyangka dengan apa yang terjadi barusan aku menyaksikan suamiku di pinang oleh wanita yang aku gak ngerti dengan cinta yang dia bicarakan.

'yaallah, kuatkan hatiku untuk bisa melewati ini semua'ucapku dalam hati setelah itu berjalan menuju meja rias.

Disana aku melihat diriku sendiri seraya tersenyum kecil, apa yang telah aku lakukan tadi adalah salah satu bentuk perlindunganku kepada cintaku dan aku ingat ucapan Uti di mimpi waktu itu dimana Uti bilang padaku bahwa aku tidak boleh melepaskan apa yang sudah menjadi milikku.

"adek sudah melakukan itu ti, mempertahankan apa yang menjadi milik adek"ucap ku seraya menatap diriku.

Aku menghela nafas kembali dan berjalan keluar kamar tujuan ku saat ini adalah atap gedung asrama satriwati, disana adalah tempat ternyaman yang ku tau belakangan ini bahkan setiap pagi atau sore aku selalu kesana untuk menikmati terbit matahari atau senja.

Sepanjang perjalanan setiap satriwati yang melihatku selalu menyapa bahkan aku mendengar bisik-bisik satriwati yang membicarakan ustadzah Alira yang baru saja meminang suamiku, cepat sekali tersebarnya berita tersebut.

"Ning"

Panggil Lisma membuatku berbalik dan menatap Lisma yang berjalan mendekat kearahku,
"Ning akan kemana? "tanya Lisma, satriwati yang dekat denganku.

Sebenernya banyak yang dekat dengan ku dan bahkan ada beberapa yang dekat denganku hanya karna ingin di pandang oleh Mas atau Umi, tapi berbeda dengan Lisma yang tidak seperti itu.

"ke atas"jawabku membuat Lisma faham jika aku jawab atas, karna saat ini aku sudah berada di asrama satriwati.

"oh, yasudah kalau gitu ning"

"iya duluan ya Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam ning"

Aku menaiki tangga sampai akhirnya aku tiba di atas gedung asrama ini, pemandangan yang aku sangat suka dimana matahari sudah mulai turun secara perlahan.

"sayang, Umma berhasil mempertahankan Abah kamu jangan khawatir tidak akan ada siapapun yang bisa memiliki abah selain kita"ucapku menatap matahari.

Angin mengibaskan khimarku karna angin diatas gedung ini sangat kencang, saat aku sedang menikmati tiba-tiba hp ku berdering dan saat ku lihat siapa yang menelphone ternyata panggilan vidio dari sahabatku membuatku langsung mengangkatnya.

📽

"Assalamualaikum gays"

"Waalaikumsalam Andini"jawab semuanya.

"gimana kabarmu An? "tanya Hani.

"gimana oy, bahagia kan disana?"tanya Vano.

"kamu sehat kan An? "tanya Aisyah.

"gimana kabarnya Bu Bos? "tanya Satya yang sepertinya sedang melakukan sesuatu karna dia tampak sibuk.

"kamu sedang apa Sat? "tanyaku kepada satya.

"oh ini berkas yang akan saya antar ke bu bos lusa, insyaallah lusa saya dan Hani akan ke Jogja lewat jalur udara bu bos"

"oh gitu, makasih ya sat Han aku gak tau gimana Anha media tanpa adanya kalian"

"apa si An, aku juga bertangung jawab di Anha media udah deh jangan merasa gak enak gitu"jawab Hani.

"tau tuh, enakin ajh kali An"ucap Vano.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang