Part 35

162 15 0
                                    

..

Sebelum pergi meninggalkan gedung hotel Aku dan keluargaku dihadang oleh para wartawan yang sudah menunggu untuk mewawancarai Yangkung, resiko keluarga yang dikenal dunia membuat Aku sudah terbiasa dari kecil walaupun kadang berita-berita miring sering kali keluargaku dapatkan.

Apalagi saat perpisahan Ayah dan Ibu, setiap hari selalu ada wartawan yang diusir oleh satpam komplek,
"Selamat atas kelulusan nya Andini"ucap salah satu Wartawan kepadaku.

"terimakasih"

"boleh meminta waktunya Pak Rasya dan keluarga"tanya salah satu wartawan membuat Yangkung meng-Iyakan dan aku cuma berharap semoga tidak ada pertanyaan yang menyangkut tentang Ibu.

"Bagaimana perasaan Andini mendapatkan nilai terbaik?"

"Sangat bersyukur dan sangat bahagia"jawabku dengan senyumku.

"lalu setelah ini akan masuk Universitas mana Andini? "

"Aku akan masuk UI, minta doanya semoga lancar"

"untuk Arya, sampai kapan dijakarta? "tanya wartawan kepada Abang.

"Semalam, saya sangat antusias dengan perpisahan adik saya"jawab Abang menatapku.

"untuk Pak Faqkhi, bagaimana perasaan bapak melihat putri Bapak mendapatkan nilai terbaik?"

"saya sangat bangga kepada putri saya dan saya sangat bersyukur atas itu semua"jawab Ayah mencium keningku.

"Hadiah apa yang diberikan keluarga untuk kamu Andini?"tanya wartawan wanita kepadaku.

"Aku hanya butuh mereka selalu ada sama aku, itu sudah hadiah terbaik buat ku"jawabku.

"maaf Andini apakah Bu Cahya tidak diundang diacara perpisahan sekolah mu? Apa Bu cahya tau kalau kamu mendapatkan nilai terbaik disekolahmu"tanya wartawan cowo membuatku terdiam dan semua keluargalu terdiam.

"skip, tidak lagi ada yang bertanya?"ucap Vano kepada para wartawan membuat semua wartawan menatap Vano.

"ada hubungan apa antara Vano dan Andini? "tanya wartawan kepada Vano membuat Vano tersenyum menatapku dan langsung merangkul pundakku.

"kami punya hubungan "jawab Vano membuatku menatapnya terkejut dan Vano menahan tawanya.

Sesi tanya jawab bersama wartawan pun selesai, setelah itu Aku masuk mobil bersama Abang dan Vano di dalam mobil aku trus mengomeli Vano dengan jawabannya tadi membuat Vano dan abang tertawa.

"gapapalah dek, dari pada kamu dijodoh-jodohkan dengan siapapun trus banyak yang tag kalau dia pacar kamu di IG kan itu lebih parah"jawab bang Arya membuatku merengekkk.

"Abang"

"maksud gua tuh hubungan persabatan An, loe mah ngira nya apa bae si"jawab vano membuatku menatapnya tajam.

"bodo amat, gua bakal marah sama loe kalau misalkan ada berita tentang kita"ucapku mengancam Vano.

"pasti ada lah gimana si loe"

"loe si nyari banget sensai, mau pansos gak gitu caranya"

"Anjir pansos bahasa loe wkwkwk"ucap Vano tertawa ngakak.

Sampainya dirumah kami semua langsung merayakan kelulusan ku dengan nilai terbaik bahkan Mbak Sari membuat beberapa makanan dan memesan beberapa makan, semua gembira dan itu membuatku bahagia.

Aku sudah berganti pakain dengan abaya juga pasmina yang simpel ku kenakan,
"An loe mau gak enak banget tau nggak? "ucap Vano memberikan potongan pizza kepadaku membuat aku langsung memakan dari suapan Vano.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang