Part 138

106 9 2
                                    

❤❤❤

Selesai sudah acara vano dan Aisyah, setelah malam kemarin mas menyayikan lagu perfect untukku dan saat ini mas mengajakku jalan-jalan menggunakan motor membelah kota jakarta.

Mas bertanya rekomendasi caffe kepadaku yang membuatku langsung merekomendasikan caffe yang ada live musiknya dan disinilah aku di house rooftop daerah jaksel, aku rekomendasi ini karna tempat ini mempunyai cerita antara aku dan Hani yang berlari ke caffe ini hanya untuk menenangkan diri kami dari lelahnya menjalani drama yang saat itu sulit kami jalani.

"makasih ya mas"ucapku seraya menatap mas yang tersenyum kepadaku.

"apapun untuk mu istriku"jawab mas membuatku tersenyum.

Saat ini jam set 9 dan live musik di caffe ini sudah mulai karna dimulainya live musik jam 8 malam, aku menikmati live musiknya dan saat makanan datang mas langsung memintaku memakannya.

"baiklah, kami akan menyanyikan lagi request dari pengunjung selamat menikmati"

Aku menatap ke arah polium musik, musik pun di mulai dan aku tau lagu yang saat ini dinyanyikan. Lagu itu membuatku terseret ke masalaluku,karna yang lagu request itu Diary depresiku-last child.

"Malam ini hujan turun lagi
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
Luka yang harusnya dapat terobati
Yang ku harap tiada pernah terjadi

Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki

Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan"

Air mataku menetes tanpa keizinku saat mendengar setiap kata yang ada dilagu ini, aku menundukan kepalaku seraya menangis bahkan isakan tangisku saat ini sudah keluar membuat mas langsung menggenggam tanga ku.

"adek kenapa nangis? "tanya mas menatapku dan aku langsung memeluk suamiku menangis di dada suamiku.

"aku mau pulang mas"jawabku seraya menangis membuat mas langsung mengajakku pulang setelah membayar makanan kami tadi.

Disepanjang jalan air mataku terus menetes teringat setiap kata yang ada dilagu tadi, lagu itu membuatku ingat kejadian perceraian ayah dan ibu yang membuatku hampir depresi akan semua itu.

Sampai dirumah tanpa menunggu mas aku langsung masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan semua orang yang memanggilku, mereka semua yang kumpul diruang tengah terkejut melihat aku pulang dalam keadaan menangis.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, gus ada apa ini? "ucap bang arya yang masih ku dengar saat aku menaiki tangga.

Sampainya di kamar aku benar-benar menumpahkan tangisku dibantal yang memang selalu jadi saksi tangisanku, dadaku benar-benar sesak saat ini membuatku berniat langsung menelphone dr.Jihan yang memang sudah menjadi tempat keluh kesahku bahkan aku menceritakan tentang ustadzah alira dan saran dr.Jihan 'kamu harus mempertahankan apa yang sudah menjadi milikmu, kamu tidak boleh menyerah untuk saat ini karna yang diakan diambil bukan barang milikmu tapi dia adalah sumber kebahagiaanmu' seperti itu kata dr. Jihan kepadaku.

📽

"Assalamualaikum Kak"

"Waalaikumsalam dini, lh dini kenapa menangis?"

"kak... "

"dini tenangkan diri dini dulu sehabis itu baru bercerita ke kakak ya"

Aku berusaha menenangkan diriku, meredakan isakan tangisku setelah itu.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Where stories live. Discover now