Part 71

178 16 3
                                    

..

Aku memesan makanan dan meminta Hani juga satya makan siang diruanganku bersama dengan ku menemani diriku, sedangkan aku selama makan siang aku ikut live di IG yang menampilkan suamiku sedang tausiyah di depan banyak orang. Masyaallah, ganteng sekali suamiku dengan gamis hitamnya.

Dan saat ini aku baru saja selesai metting terakhir untuk hari ini, saat aku masuk keruanganku mataku melihat ke arah sofa disana ada lelaki dengan gamis hitam dan fokus matanya pada benda pipih di tangannya.

"Mas"panggilku, dia adalah suamiku.

"eh sayang, gimana mettingnya lancar?"tanya Mas Ali yang menghampiri ku dan langsung memeluk tubuhku.

"lancar alhamdulillah, mas kok bisa masuk keruangan ku gimana caranya?"tanyaku kepadanya dengan wajah binggung.

"mas tunjukan vidio akad kita kemarin ke resepsionis, makanya dia percaya bahwa mas adalah suamimu dan memperbolehkan mas masuk ruanganmu"jawabnya membuatku tersenyum lalu mengeratkan pelukannya.

"cape"rengekku membuat suamiku mengusap punggungku.

"masih banyak yang harus di periksa emangnya?"

"lumayan si, karna ada beberapa kontrak baru trus kerja sama baru juga selama aku cuti jadi ketunda semuanya dan baru hari ini di jalankan"jawabku membuat suamiku mengusap kepalaku.

"Mas udah makan siang?"tanyaku.

"sudah sayang tadi sama ustadz Galih"jawabnya.

"ustadz Galih siapa? "

"kamu inget gak lelaki yang bersama dengan mas saat aku nabrak kamu di masjid agung Jogja? "tanya Mas Ali membuatku mengingat-ingat karna ingatannya lumayan lemah.

"yang mana ya mas? Aku tidak sadar ada lelaki lain disitu, aku fokusnya sama kamu yang nabrak aku saja"jawabku membuat Mas tersenyum.

"yasudah nanti juga kamu tau, sekarang jam 3 sebelum jam 4 masih ada waktu 1 jam untuk kamu menyelesaikan pekerjaan mu, semangat mas tungguin kamu disini"

"yaudah aku selesaikan pekerjaan aku dulu ya Mas?"

"iya sayang"

"oh ya kamu mau minum apa? Ambil ajh itu ada kulkas didalamnya ada banyak minuman"ucapku seraya berjalan menuju bangku kebesaran ku.

Mas Ali membuka lemari pendingin itu, saat Mas sudah membuka kulkas itu aku baru sadar kalau aku belum menyingkirkan minuman bersoda membuatku langsung menatap mas Ali yang terkejut dan juga menatapku.

"adekk.. Kenapa minumannya bersoda semua? "tanya Mas Alu membuatku tersenyum kaku.

"hehehe, lupa belum disingkirkan Mas. Kan aku tadi bilang kalau aku menyukai semua minuman dan itu stok lama mas saat kemarin-marin sedang pusing-pusingnya ya aku larinya ke minuman bersoda"jawabku membuat Mas sendiri yang langsung menyingkirkan minuman bersoda itu.

"jika mas lihat kamu simpan minuman soda awas ya, mas gak suka kamu sakitin dirimu sendiri"

"iya mas"

Aku memanggil OB keruanganku untuk mengangkut semua minuman tersebut, setelah itu mas meminta OB untuk ke mini market membeli beberapa susu full creame, susu bear brand dan susu berasa lainnya dengan memberi 10 lembar uang merah-an.

"kamu harus jaga kesehatan sayang, aku memang tidak menuntut kapan kita akan memiliki anak yang terpenting kita ikhtiar dan berserah diri sama Allah tapi tetap ajh di ikhtiar itu pola hidup sehat harus kita terapkan ya sayang"ucap Mas menatapku.

"iya mas, yaudah aku kerja dulu ya"

"iya aku juga mau lanjut pekerjaan ku"

Pada akhirnya aku dan mas sibuk masing-masing dengan ponsel juga laptop, tapi beberapa kali tatapan kami bertemu dan saling melempar senyuman. Sampai akhirnya jam pulang kerja tiba membuat semua karyawan menyudahi pekerjaan ya dan aku membereskan barang-barang ku.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang