Part 95

162 14 7
                                    

❤❤❤

Andini POV

Aku membuka mataku dan menetralkan cahaya yang ku lihat, saat aku sudah tersadar bahwa disisiku tidak ada Mas membuat aku melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 10 pagi dengan posisi aku memakai mukenaku. Saat aku ingat-ingat bahwa tadi aku ketiduran setelah melaksanakan sholat dhuha, setelah itu aku bangkit dari duduk dan mengambil air putih yang tersedia di nakas.

Dengan wajah bangun tidur aku keluar kamar dengan kondisi perut yang lapar, aku melewatkan sarapan bersama semua keluarga dan sepertinya mas tidak tega membangunkanku.

"bik"

Ucapku saat masuk kedalam dapur yang disana bibi juga asisten ART sedang memasak makan siang yang porsi besar untuk semua orang,
"iya non, non sudah bangun? "tanya bibi dan aku menganggukan kepalaku.

"bik, dimana semua orang? "tanyaku menatap ke arah ruang makan yang sepi bahkan ruang tengah dan tamu juga sepi.

"Oh semua orang ada ditaman belakang non, sedang mengobrol disana kata tuan besar lebih santai mengobrolnya disana"jawab Bibi memnuatku menganggukan kepalaku.

"bik, aku laper buatkan roti bakar ya"ucapku dan bibi langsung menyiapkan apa yang ku minta lalu aku menunggu di meja makan.

Menunggu bibi membuat roti bakar lama karna tidak tahan dengan kelaparan ini, aku pun mengambil mangkuk dan mengisinya dengan sereal. Saat aku sedang menikmati sereal tiba-tiba mas datang dengan wajah terkejut melihatku berada di meja makan yang sepi.

"lh adek sudah bangun? Kenapa tidak Mencari mas lebih dulu? "tanya mas yang duduk di sampingku membuatku menatapnya.

"tidak, karna kata bibi semua orang sedang ditaman lagi pula adek laper mas jadinya adek minta sarapan dulu dengan bibi"jawabku seraya terus menikmati sereal yang ku buat.

"kenapa sarapan sama sereal? Nanti laper lagi lh"

Sebelum aku jawab bibi datang dengan nampan yang berisi roti bakar dan segelas susu full creame milikku, setelah bibi menatanya di hadapanku bibi langsung pamit pergi dan meninggalkan aku bersama Mas.

"tidak, adek pesan roti bakar sama bibi. Mas mau? "tanyaku seraya menatapnya dan mas langsung menggelengkan kepalanya lalu merebut sendok yang berada ditanganku.

"tidak kamu ajh, mas sudah sarapan sini mas suapi"jawabnya membuatku terkejut dan berakhir mas menyuapiku bahkan dengan telaten mas mengambil potongan roti bakar dan menyuapinya kedalam mulutku.

"hari ini kita jadi kan ke Mall Mas? "tanyaku menatap Mas seraya menghaluskan roti dalam mulutku.

"habiskan dulu makannya sayang, baru bertanya"jawab Mas membuatku menganggukan kepala.

"jadi, kita ajak Halimah sekalian ya gapapa kan? "

"gapapa lah mas aku juga seneng banget kalau ajak Halimah"

Mas tersenyum lalu mengusap kepalaku dengan tangan kirinya dan melanjutkan kegiatannya menyuapi diriku, setelah habis mas menyiapkan suplemen vitamin yang ku konsumsi memang belakangan ini aku mengkonsumsi suplemen itu untuk kondisiku agar tetap fit dan tidak gampang drop apalagi di jadwal yang padat seperti belakangan ini.

Setelah selesai makan sebelum aku bersiap, Aku bicara pada suamiku untuk menemui semua orang dulu taman belakang dan Mas pun menemani aku ke taman.

"lah nduk kamu sudah bangun? "tanya Umi yang melihatku lebih dulu, aku tersenyum lalu duduk di dekat Umi dan Ibu.

"sudah Umi, tadi juga sudah sempat sarapan"jawaku membuat Umi menganggukan kepala lalu mengusap kepalaku.

"Yah, adek dan Mas izin pergi ya nanti ada yang mau adek cari"ucapku menatap Ayah.

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang