Part 125

95 6 0
                                    

❤❤❤

Pagi tadi sekitar jam 9 mbak ning dan mbak pondok pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan masakan, saat mbak ning pergi juga aku langsung melaksanakan metting yang membuatku emosi karna Yasa tangan kanan yang ku utus untuk mengelola anha media cabang mengecewakan diriku dengan mengambil keputusan secara sepihak dimana dia membatalkan kontrak kerja sama dengan anak teman ayah dengan alasan michel melanggar satu perjanjian kontrak.

Saat ini jam menunjukan pukul 2 siang dan mbak ning juga mbak pondok baru ajh tiba di dapur asrama membuat aku langsung kesana, sepanjang jalan santriwati banyak yang menyapaku bahkan ada beberapa yang tujuannya sama denganku.

"Assalamualaikum"ucapku membuat semua orang menatapku dan menjawab salam.

"Waalaikumsalam, lh kamu kok kesini ning?"tanya mbak ning membuatku ikut duduk lesehan didekat mbak ning.

"lh kenapa emang nya gak boleh aku kesini"jawabku yang ikut membantu mbak ning mengupas kentang.

"ya gak Gitu juga ning,mbak kira kamu ikut mas bukannya mas lagi kerumah kalian menyiapkan untuk acara besok?"ucap mbak ning membuatku menganggukan kepalaku.

"iya mas disana sama mas Gus, beberapa ustadz dan kakang santri tapi dari pada disana aku gak ngapa-ngapain lebih baik disini bantu-bantu kan"

"yaudah terserahmu sajalah ning"ucap mbak ning yang membuatku terkekeh.

"Afwan mbak ning, ana pamit ingin bantu gus"ucap kakang santri yang sudah selesai membawakan semua barang-barang yang dibeli.

"iya syukron kang"

Aku dan mbak ning terus mengobrol sepanjang mengupas kentang dan memotongnya dadu karna akan di buat balado kentang,
"keluarga jakarta kapan datang ning? "tanya mbak ning membuatku menatap mbak ning seraya memotong kentang.

"kata ayah si besok mbak ning subuh dari jakarta, tapi akan datang kepondoknyaa malam karna tujuannya mereka sekalian mau nginap beberapa hari di jogja"jawabku.

"wah seru dong kalau nginap? "tanya mbak ning.

"pastinya, Halimah juga pasti seneng banget ketemu sama Hani lagi"jawabku membuat mbak ning ketawa karna semenjak halimah ketemu Hani, Halimah menjadi sangat dekat karna Hani juga pencinta anak kecil.

Saat sedang mengobrol tiba-tiba hp ku berdering tanda tlp membuat aku menaruh pisau dan melihat siapa yang menelphone,
'ayah, ada apa ya'tanyaku membuat aku langsung mengangkatnya.

"afwan mbak ning, izin angkat tlp dulu"ucapku dan mbak ning langsung menganggukan kepalanya.

Aku berdiri dan langsung keluar dari dapur asrama membuat beberapa santriwati menatapku, begitu juga dengan nayla dan lisma yang memang ada di sana.

📞

"Assalamualaikum ayah"

"Waalaikumsalam sayang, kamu ada dimana? "

"didapur asrama yah, ada apa? "

"nak, ayah mau bicarakan masalah michel bisa?"ucap ayah membuatku terkejut, kenapa permasalahan ini sampai ayah tau.

"ayah sudah tau"

"iya sudah, om reza tadi memberitahu ayah tentang ini mungkin memang masalah kecil nak tapi masalah ini harus segera diluruskan"

"adek faham ayah dan adek sudah minta satya untuk menyelesaikan semuanya, adek juga heran kenapa yasa sampai bisa mengambil keputusan bodoh kaya gitu. Adek hanya gak ingin souzon ayah dan langsung menghukum seseorang yang mungkin gak bersalah, yang buat adek takut dibelakang ini semua ada orang lain"

Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang