Prologue

61.7K 3.6K 23
                                    


Rambut keperakannya memantulkan cahaya matahari. Helaiannya menjuntai, menyentuh sisi terbawah gaun satin yang dia kenakan. Dari kejauhan, para dayang memandangnya terenyuh. Terseok, gadis itu melangkah ke paviliun di mana dia sering menghabiskan waktu. Biasanya dia akan sabar menanti menghitung hari—bertanya-tanya tidak sabar.

Kapan pria itu akan datang?

Kapan ia akan menjemputnya?

Kapan senyum akan menghiasi keduanya saat tubuhnya dikenakan gaun pengantin?

Sesuatu tiba-tiba luruh. Amat menyakitkan sampai ke bagian paling dasar hatinya. Rambut gadis itu berpendar, makin lama makin terang. Tubuhnya kemudian tersungkur di atas rumput, meremas puncak yang biasa dia raih. Tetes-tetes kemilau jatuh. Tangis yang ditahannya tumpah.

Isakannya pilu. Terdengar sampai ke seluruh penjuru istana.

Gadis perak itu mendongak. Iris biru safirnya mengarah ke langit. Meski pandangannya buram terendam air matanya sendiri, dia tetap menatap ke atas. Batinnya terluka. Dan dia akan menyalahkan semuanya.

Kepedihannya tidak kunjung usai. Tangisannya dalam sekejap menciptakan awan kehitaman yang menaungi negeri. Tidak ada satu pun yang bisa mencegah apa yang gadis itu ciptakan tanpa dia sendiri sadar. Jeritannya seolah memberikan pertanda yang amat buruk.

Para dayang tidak memiliki pilihan selain menjauh saat itu juga. Cahaya di tubuh sang Gadis perak makin menyilaukan. Apabila seseorang berani mendekat, bukan tidak mungkin sepasang matanya akan buta.

Petir menggelegar. Dentuman-dentuman melanda seakan tanpa akhir. Kaca-kaca jendela bergetar. Kaca yang akhirnya hancur disusul jeritan-jeritan orang-orang yang ketakutan.

Seseorang memandang dari menara tertinggi ke arah di mana cahaya putih berpendar kuat. Sorotnya lemah. Bukan hanya kekuatannya yang tercabik liar, kesedihan gadis perak juga menular untuknya.

Kali ini tidak ada yang bisa diperbuat.

Vighę berada di ambang kehancuran.

Dan tak lama lagi mereka tidak akan mampu membendung kekuatan yang tersegel di tubuh gadis itu.

Hanya ada dua pilihan: menemukan pengantin yang baru, atau membunuhnya.

Silver Maiden [Terbit]Where stories live. Discover now