55: Dagger

6.2K 721 22
                                    

"Aku anak gundik—meski aku menjadi penerus ayahku," sebut Var saat menyandarkan kepala Silvana ke ceruk lehernya. "Ayahku menikah karena kepentingan politik dengan perempuan yang tidak dia kenal. Wanita itu kemudian memberikannya dua anak perempuan. Ayah menaruh hati pada pengasuh di keluarga Chantallausĕ—keluarga Rife. Karena statusnya yang rendah, ayah menjadikannya gundik sebelum diangkat menjadi selir."

Wanita yang sangat lembut. Sosok yang amat disayangi Var. Kalau saja bukan karena Var, dia bisa saja melarikan diri dari manor yang juga ditinggali istri sah ayahnya. Perlakuan yang diterimanya lebih buruk dari pekerja kasar di sana. Dia bertahan untuk Var.

Istri Ratraukh sangat cemburu pada Vahissa. Ketika Var telah cukup besar untuk mengerti percakapan orang dewasa, Var mengetahui kenyataan jika Vahissa berkali-kali mengalami pendarahan saat mengandung. Ayah Rife pernah berkata bila kelahiran Var adalah suatu keajaiban. Vahissa selamat setelah kematian hampir merenggutnya.

Ayah Rife selalu memberikan pengertian pada Var bila Ratraukh telah melakukan berbagai cara untuk melindungi Vahissa dan dirinya. Namun istri Ratraukh punya pengaruh yang besar, berasal dari keluarganya. Berkatnya, nama Buriand menjadi besar dan sangat disegani di Kith.

Suatu hari, Raja Kith waktu itu mengirim Ratraukh memimpin pasukan ke Hurdu. Dia meninggalkan manor berbulan-bulan. Di sisi lain, anak sulung perempuan Ratraukh menjalin hubungan gelap dengan salah satu pengawal mereka. Vahissa tidak sengaja memergoki mereka. Marah dan takut perbuatannya akan terbongkar, perempuan itu justru menuduh Vahissa yang berselingkuh. Istri Ratraukh tentu saja lebih memercayai putrinya, dibanding wanita yang telah merebut suaminya. Lagipula dia justru senang telah menemukan alasan untuk melenyapkan Vahissa.

"Mereka menyeretnya, dan memangkas habis rambutnya sebelum memerkosanya," papar Var dengan sorot yang kosong. "Pandangannya mencariku sebelum akhirnya membunuh dirinya sendiri."

Silvana melepaskan diri dari rangkulan Var kemudian menatap laki-laki itu dalam raut menyesal. Seharusnya Silvana tidak pernah mengajukan permintaan bodoh itu. Var juga tidak perlu menceritakannya hanya untuk memenuhi janji yang tidak pernah dia sanggupi.

Tersenyum—secara tidak langsung menyampaikan bahwa dirinya tidak butuh dikasihani, Var menarik lembut helaian rambut Silvana yang tersampir melewati bahu.

"Wanita itu telah meninggal sebelum aku sempat memberinya pelajaran," katanya. "Aku pun tidak memiliki alasan mengakui hubungan darah dengan anak dari wanita jahat itu."

"Karenanya kau urung membunuh beruang yang menyerangku..," gumam Silvana pelan.

"Aku merasa seperti melihat pantulanku di cermin."

Masih memasang raut sedihnya, Silvana merunduk. Disertai satu helaan panjang, gadis itu melingkarkan tangannya di tubuh Var dan bersandar lagi di pelukan yang hangat tersebut. Lama mereka saling diam. Silvana tidak ingin kebersamaan mereka cepat berakhir. Sesaat kemudian, dia mendongak mendapati Var tengah memejam sembari memijat pangkal hidungnya.

"Ada apa?" tanya Silvana melihat dahi Var berkerut.

"Aku terlalu berlebihan menggunakan mataku demi mencarimu," jawab laki-laki itu.

Penglihatan istimewa Var dapat menembus tebalnya dinding. Karena itulah dia bisa menemukan Silvana, meski sayangnya memakan waktu lama. Setelah menyelinap diam-diam tanpa ketahuan, Var juga harus menyisir bangunan asrama Ruby yang luas. Baru kali ini Var menggunakan penglihatan istimewa secara terus menerus dan hampir tanpa jeda. Akibatnya kepalanya sekarang berdenyut menyakitkan.

"Kau bisa tidur di ranjangku," tawar Silvana yang langsung membuat Var mematung.

Sembari mengernyit, Var membalas tatapan Silvana yang mengerjap menunggu reaksinya. Apa menurutnya wajar menawarkan satu-satunya ranjang di kamarnya untuk seorang laki-laki? Atau dia sengaja? Sialan. Var bahkan tidak menemukan modus tersembunyi Silvana. Dia merasa seperti berhadapan dengan seekor anak anjing yang menunggu tongkat mainannya dilempar jauh-jauh.

Silver Maiden [Terbit]Where stories live. Discover now