38. Sacrifice

6.1K 773 82
                                    

Godam Aipy berputar lalu dilempar menghujam daratan. Gemuruh serupa kawah gunung berapi membuat Pulau Phranoa semakin mencekam. Bagaikan palu Dewa Thor, guncangan godam menggilas apa pun yang menghalangi geraknya, ditambah Aipy sengaja melempar godam tadi di daratan yang lebih tinggi sehingga senjata itu meluncur turun tidak terkendali ke bawah. Sialnya lagi, kendali Aipy mengarahkan godam tersebut supaya mengejar Cyde.

Pohon-pohon tumbang dan hancur setelah dilindas. Bukannya melambat, sang Godam yang seolah hidup itu justru mempercepat gerak. Cyde berdecap. Dia menembakkan panah ke udara, beserta seutas tali yang setidaknya kuat demi menahan berat tubuhnya. Ujung anak panah menancap di ujung tebing. Tubuh Cyde pun bergayut—lolos sementara dari hantaman godam baja.

Aipy melolong. Siulan kerasnya mengundang sang Godam supaya kembali ke tangannya. Sepersekian detik ketika senjata raksasa itu melayang menghampiri, Aipy dikejutkan oleh kemunculan tiba-tiba seseorang di belakangnya. Bahkan sebelum dia sempat terkesiap, bocah iblis itu terpelanting keras ke bawah setelah disepak telak di bahunya.

Tanah tempat Aipy menghempas seketika meledak. Bongkahan tanah serta bebatuan terlempar ke segala arah.

Bunyi dentum yang dahsyat langsung mengalihkan perhatian Clao dan Var. Clao lengah. Var mengayunkan pedangnya hingga udara yang dihasilkan mencabik tubuh Clao. Mendesis, Clao menatap Var menggunakan ekspresinya yang nanar melalui bola mata legamnya. Padahal seingatnya dari pertarungan terakhir mereka, Var terluka parah jauh melebihi Clao, tapi kenapa dia tidak tampak kesulitan melontar serangan tadi? Apalagi luka Clao sendiri belum sembuh benar.

Berdecap, Clao mengudara dalam kecepatan tinggi. Sosoknya melesat mendekat pada Aipy. Selain Var, Clao juga merasakan sumber energi lain yang tidak kalah besarnya. Monster yang juga tergabung dalam divisi Diamond. Dari pancaran energinya saja, Clao langsung bisa membayangkan iris mata hijau zamrud milik Kia.

Tubuh Clao melayang tepat di atas kawah tempat Aipy berada. Debu yang pekat menghalangi penglihatan mereka. Pandangan Clao kemudian beralih ke seberang.

Kia. Ini mungkin pertama kalinya Clao melihat laki-laki itu tampak sangat marah. Kemarahannya lebih dari cukup untuk membuat sekujur tubuh Clao menegang. Kini tatapan tajam Kia mengarah pada Clao. Anehnya, meski sangat jelas jika Clao bersekutu dengan Aipy, Kia tidak lantas memberinya serangan dengan intensitas yang sama.

Cyde melepaskan pegangannya dari tali yang membuat tubuhnya menggantung. Meski hanya bisa melihat punggungnya, dia bisa mengenali Kia. Dia pun terkejut akan kemunculan Kia yang tiba-tiba. Tapi jika menyoal bagaimana laki-laki itu membanting Aipy seketika, Cyde tidak terlalu kaget. Sudah lama dia mengetahui potensi yang dimiliki Kia.

Kenapa dia tidak kunjung bergerak? Mata Kia menyipit ke arah Aipy berada. Biarpun Kia menendangnya dengan telak, Aipy bukan orang yang akan roboh hanya dalam sekali serang.

Tiba-tiba gelombang menggelegar merembet menggetarkan tanah. Guratan menganga menghiasi daratan saat sabetan pedang Var menghantam kawah Aipy. Clao mengelak dengan menempatkan tubuhnya lebih tinggi. Tampaknya itu hanya serangan spontan. Siapa pun setuju Var sedang tidak bermain-main kali ini. Laki-laki itu serius ingin membunuh sumber masalahnya sejauh ini.

Tawa yang terdengar sayup-sayup kontan menambah ketegangan mereka—tidak terkecuali Kia. Seringai jahat yang dilontarkan Aipy disusul dengan geraknya yang melesat ke langit dibarengi bunyi memekakkan. Bulatan-bulatan cahaya mematikan dia ciptakan.

Cyde bersiap menembakkan panah sementara Var mengeratkan pegangan pada pedang. Benturan hebat tidak terelakkan. Ledakannya berkali-kali lebih dahsyat dari sebelumnya. Pulau itu semakin porak poranda.

"Kenapa kau ada di sini?"

Kia kontan menoleh. Godam Aipy menghantam rahang laki-laki itu. Aipy melakukannya tanpa ragu, sebagai balasan untuk yang tadi. Badan Kia terdorong jauh. Kakinya menggesek tanah di saat yang sama saat sebuah cambuk besi miliknya muncul. Jika cambuk pada umumnya berwujud seperti tali, maka untuk Kia, cambuk itu berupa setengah gagang besi yang mengait pada rantai. Pada ujungnya terdapat bola tengkorak yang terpasang paku raksasa dengan ujung mencuat keluar.

Silver Maiden [Terbit]Where stories live. Discover now