Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar kata pepatah, rumput tetangga memang tampak lebih hijau. Begitupun wifi tetangga yang selalu lebih lancar. Sebagai pecinta drama Korea, Park Sooyoung memang sangat terganggu dengan wifi kostnya yang sama sekali nggak mendukung hobinya. Untunglah ia punya tetangga yang baik hati dan tidak sombong. Lebih tepatnya ia yang nggak tau diri sok kenal minta password wifi.
Jeon Wonwoo, anak si pemilik rumah yang bersebelahan tepat dengan rumah kostnya. Sooyoung kenal meski hanya sekedar tau. Satu angkatan dengannya di kampus tapi beda jurusan.
"Password wifi lo nggak kreatif."
Manusia dari belahan bumi mana yang masih pakai password angka berurutan. Sooyoung lekas geleng-geleng kepala, sampai ia akhirnya ingat sesuatu.
"Tau darimana pacar gue Taehyung?" tanyanya sekali lagi.
"Tau aja, pernah lihat."
Sooyoung percaya saja, memang beberapa kali Taehyung pernah main ke kost. Pernah juga sekedar mengantar pulang atau menjemputnya kuliah.
"Lo sendiri punya pacar nggak? Mubazir kalau lo ganteng tapi nggak punya cewek."
Dan bukan Sooyoung namanya kalau nggak bicara ceplas-ceplos. Untuk ukuran orang yang nggak akrab, ia memang terlalu to the point.
Meski hanya dijawab Wonwoo dengan senyum tipis, Sooyoung terus saja mengoceh.
"Kayaknya lo memang tipe cowok tsundere macam Do Kyungseok yang kalau naksir cewek diem-diem."
Lagi-lagi membahas sosok dalam drama My ID is Gangnam Beauty yang Wonwoo sama sekali nggak paham.
"Harusnya jadi cowok itu kayak Hwang Sunoh, cuek ke yang lain tapi terang-terangan nunjukin perasaannya sama Kim Jojo."
Lalu berlanjut mengisahkan cerita cinta dalam drama Love Alarm yang bagi Wonwoo juga asing.
"Gue pulang, mau lanjut baperin Chungmyung yang jadi kunang-kunang," pamit Sooyoung akhirnya.
Membawa tokoh dalam drama Hotel Del Luna yang akhir-akhir ini sering membuatnya menangis tersedu-sedu. Dan lagi-lagi Wonwoo nggak ngerti.
"Makasih password wifinya."
Tapi belum ada tiga langkah, Wonwoo lebih dulu mencegahnya.
"Tunggu, bisa minta tolong? Bisa pinjem hape bentar?"
Meski kurang paham, Sooyoung menyerahkan begitu saja smartphone yang sejak tadi ia genggam di tangannya.
"Buat apa?" tanyanya bingung.
"Nelponhape gue, gue lupa naruhnya di mana."
Dan Wonwoo memang tampak mengetik beberapa angka sambil masuk ke dalam rumah.
"Pinjem bentar," katanya.
Sooyoung cuma ngangguk, anggap saja ia sedang balas budi. Ini nggak seberapa dibanding ia yang diijinkan menggunakan wifi milik keluarga Wonwoo dengan gratis. Lagipula cuma sebentar Wonwoo sudah kembali lagi.
"Udah ketemu?" heran Sooyoung kenapa cepat sekali.
