56

1.1K 345 20
                                    

Sooyoung hanya bisa saling lirik dengan Chungha setelah Taehyung tiba-tiba menghampiri mereka saat sedang makan siang. Ia tau kalau Taehyung sengaja melakukannya. Kantin memang ramai tapi masih banyak meja kosong.

 Kantin memang ramai tapi masih banyak meja kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuma berdua aja? Cowok lo mana?"

Ucapan pertama Taehyung yang membuat nafsu makan Sooyoung mendadak hilang. Ia yang terus menunduk sambil menyantap makan siangnya dan Chungha yang menatap jengah. Harusnya Taehyung nggak usah ke sini kalau hanya untuk mencari gara-gara.

"Gue nggak ganggu kan?" tanya Taehyung sekali lagi.

Baik Sooyoung maupun Chungha, nggak ada satupun yang bersuara. Ia diabaikan secara terang-terangan.

Sempat Taehyung melirik beberapa pasang mata yang tertangkap olehnya sedang saling berbisik sambil curi-curi pandang padanya. Sudah biasa Taehyung akan hal seperti ini.

Lain dengan Sooyoung yang makin merasa gusar. Ia sadar datangnya Taehyung sedikit menarik perhatian meski nggak terlalu mencolok. Taehyung yang bersikap seolah nggak pernah terjadi apa-apa justru meresahkan bagi Sooyoung. Ia takut akan kembali jadi bahan perbincangan orang-orang padahal hari-hari ini mulai mereda.

"Kayaknya orang-orang ngelihatin kita."

Celetukan Taehyung kemudian diiringi senyum tipisnya membuat Sooyoung kian menunduk dalam. Sendok yang tadi ia genggam kini terlepas sempurna. Suapan terakhir makan siangnya terasa susah untuk ditelan. Bahkan beberapa teguk lemon tea belum dirasa membantu.

Banyak hal yang tiba-tiba terlintas dalam benak Sooyoung. Tentang sifat-sifat Taehyung yang pernah coba ia rubah namun gagal. Tentang ia yang mencoba berubah tapi nggak berhasil. Tentang penyesalan akan masa lalu yang harusnya nggak perlu. Tentang berharapnya ia akan Wonwoo yang tiba-tiba datang seperti keajaiban. Semua saling berkecamuk begitu saja tanpa mampu Sooyoung cegah.

"Bukan ngelihatin kita, tapi ngelihatin lo," balas Chungha akhirnya.

Ia dan Sooyoung memang memiliki pemikiran yang sama. Hidup tenang rebahan di kost sambil nonton drama Korea jauh lebih menyenangkan daripada jadi pusat perhatian.

"Ngomong-ngomong, cowok lo mana? Kok nggak nemenin?"

Entah kenapa Taehyung harus mengulang pertanyaan yang sama. Yang membuat Sooyoung ingin kabur lalu menghilang.

Ia kira saat mengiyakan omongan Taehyung kalau Wonwoo adalah cowoknya, semua selesai. Nyatanya malah jadi panjang nggak berujung yang membuatnya terpaksa harus berbohong untuk menutupi kebohongan yang lalu.

"Bentar lagi juga ke sini," katanya parau.

Sooyoung akhirnya bersuara setelah lelah pura-pura nggak peduli. Meski batinnya mulai bergejolak hebat. Jawaban yang seolah menantang Taehyung, lalu ia yang nekat meminta Wonwoo untuk datang, ia udah nggak bisa berpikir kemungkinan apa yang selanjutnya terjadi.

Lalu balasan Taehyung yang membuat Sooyoung makin nggak berkutik.

"Oke, gue di sini sampai cowok lo datang."

Karena Taehyung yang awalnya terus bersikukuh bahwa Sooyoung selingkuh kini mulai meragukannya. Keraguan yang sama pada hubungan Sooyoung dan Wonwoo sekarang. Jujur, ia mulai gelisah dan berharap kalau itu sekedar pura-pura.

Kegelisahan yang nyaris serupa juga tengah menimpa Sooyoung. Chat untuk Wonwoo belum ada tanda-tanda dibaca. Memang nggak seharusnya ia terlalu berharap. Nggak sepantasnya ia menyeret Wonwoo terlalu jauh dalam masalahnya.

Tapi saat Sooyoung melihat senyum Taehyung yang seolah meremehkan, ia harap Wonwoo benar-benar datang.

Senyum itu dulu sangat Sooyoung sukai, lalu sekarang kenapa terasa melukai.

Akhirnya Sooyoung memilih untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Lo duluan aja," suruh Chungha.

Ia belum selesai dengan makan siangnya. Kasian Sooyoung kalau harus menunggu dan terjebak di situasi ini.

"Nggak apa-apa, santai aja," angguk Sooyoung.

"Cowok lo dateng!" tegas Chungha sengaja menekan kalimatnya.

Alis Sooyoung sempat bertaut nggak paham meski Chungha memberi kode dengan lirikan matanya berkali-kali.

Sampai Wonwoo yang berdiri menghampiri meja mereka barulah Sooyoung mengerti. Kenapa ia benar-benar datang?

Wonwoo yang sekilas menatap ke arah Taehyung meski hanya sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonwoo yang sekilas menatap ke arah Taehyung meski hanya sebentar. Dingin dan terasa mengintimidasi. Lalu tatapan tajam itu berubah menghangat ketika beralih ke Sooyoung.

"Ayo pergi," ajaknya.

Singkat tapi seakan menghipnotis Sooyoung. Terbukti dari Sooyoung yang kemudian mengekor tanpa kata. Meninggalkan Taehyung dengan raut kesalnya yang kentara dan senyum puas Chungha.

Sooyoung bahkan nggak tau Wonwoo mau ke mana. Ia terus mengikuti langkah Wonwoo dan baru tersadar ketika Wonwoo berhenti hingga ia hampir menabrak punggungnya.

"Kita mau ke mana?" bingungnya sambil menatap sekeliling.

Ini terasa seperti jalan menuju gedung fakultas Wonwoo. Meski jarang lewat tapi Sooyoung tentu tau.

"Gue masih ada matkul."

Ucapan Wonwoo yang sontak membuat Sooyoung malu sendiri.

"Kenapa baru bilang?" sentaknya sebelum berbalik arah.

Baru beberapa langkah ia kembali menoleh dan menemukan Wonwoo masih berdiri di tempatnya.

Wonwoo yang terus memberinya tatapan sayu tak elak membuat Sooyoung panas dingin.

"Jangan lihatin gue," teriaknya lalu kembali pergi.

Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang