04

3.1K 582 41
                                    

"Nggak kepagian?"

Masih dengan muka bantal dan rambut acak-acakan, Sooyoung berdiri di samping tembok pembatas antara kostnya dan rumah Wonwoo. Sesekali masih terlihat menguap setelah semalam begadang menamatkan dramanya.

 Sesekali masih terlihat menguap setelah semalam begadang menamatkan dramanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayak maba aja masuk jam segini," ocehnya.

Padahal yang ditanya sibuk keluar masuk di rumahnya sendiri. Sibuk ngeluarin motornya ke halaman, dilap sebentar di beberapa bagian, lalu dipanaskan.

"Enakan dibonceng motor kayak gitu daripada motor cowok gue. Udah tinggi, susah naiknya, joknya kecil, pas jalan gue takut kejengkang."

Entah atas dasar apa Sooyoung tiba-tiba jadi mengeluhkan jenis motor Taehyung. Mungkin karena melihat Wonwoo yang nyantai aja pakai motor matic disaat cowok-cowok lain ingin terlihat sok keren dengan motor gedenya.

"Lo mau nebeng gue? Nggak mandi?"

Akhirnya Wonwoo buka suara.

Yang membuat Sooyoung tertawa kecut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang membuat Sooyoung tertawa kecut. Wonwoo itu kalau ngomong dikit tapi nyelekit. Benar-benar mirip Do Kyungseok. Untung ganteng jadi dimaafkan.

"Sumpah, gue nggak maksud modus minta lo bonceng. Gue cuma cerita kalau motor lo enak buat boncengan. Kan jenisnya sama kayak motor gue. Masa nggak pernah lihat gue sering boncengan sama Chungha?"

Masa Wonwoo nggak tau kalau Sooyoung punya motor sejenis meski beda merk? Sooyoung punya pacar Taehyung aja tau. Tetangga memang gitu suka diam-diam kepo.

Padahal kalau urusan kepo, Sooyoung ahlinya.

"Lo berangkat sendirian?" tanyanya.

Dan hanya dijawab Wonwoo dengan anggukan.

"Nggak kepagian?"

Karena ia merasa ini memang terlalu pagi. Ia saja baru bangun dan terpaksa keluar karena harus buang sampah yang sudah berhari-hari dan bikin bau kamarnya.

"Sengaja, ntar di kampus mau mabar PUBG."

Sooyoung manggut-manggut. Ternyata Wonwoo seperti cowok kebanyakan yang suka main game. Yang betah ngabisin waktu berjam-jam pelototin hape. Justru Taehyung yang nggak hobi main game dan lebih suka nongkrong dengan teman sosialitanya.

"Wifi kampus yang enak di mana? Wifi fakultas gue lelet banget kayak di sini," sungut Sooyoung menunjuk rumah kostnya.

"Rektorat."

Apa Wonwoo kalau jawab memang harus singkat kayak hape esia hidayah?

"Rektorat ya? Masa gue numpang nonton drama ke rektorat."

"Di belakang gedung rektorat. Ada bangku panjang di pojokan, di bawah pohon."

Sooyoung jadi mengernyit penasaran mendengar penjelasan Wonwoo. Ia saja nggak tau ada tempat kayak gitu di belakang gedung rektorat.

"Lo tau password wifinya?" bingung Sooyoung.

Gedung rektorat kan bukan tempat sembarangan untuk mahasiswa jelata.

"Nanya aja ke satpam, nggak dikasih tau tapi ntar dibukain sama dia."

"Oh."

Sooyoung tau sekarang kalau Wonwoo pasti sering main game di kampus. Tiba-tiba ia jadi penasaran, Wonwoo berteman dengan siapa, sedang dekat dengan siapa.

Sooyoung lekas geleng-geleng kepala. Ia benar-benar tetangga yang kepo.

"Nomer lo udah gue simpen," ucapnya.

Meski yang diajak bicara nggak bereaksi. Dan ia juga nggak lihat ekspresi Wonwoo karena membelakanginya bersiap berangkat kuliah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang