28

1.7K 447 33
                                    

"Gue baikan sama Taehyung."

"Oh, baguslah. Gue harus jawab gimana?" bingung Chungha.

Ini kabar gembira tapi Sooyoung menyampaikannya bukan dengan raut bahagia. Chungha jadi bingung bagaimana menimpalinya.

Padahal harusnya Sooyoung lega. Mungkin setelah ini hubungannya dengan Taehyung nggak akan ada masalah lagi.

Tapi begitu Sooyoung ceritakan semuanya pada Chungha, sahabatnya itu juga berpikir hal yang sama.

"Intinya kalian masih pacaran. Tapi pas lagi sama temen, kalian bebas jadi diri sendiri dan nggak akan saling ganggu hobi masing-masing."

Chungha mengangguk-angguk. Kedengarannya enak punya hubungan kayak gitu. Tapi kenapa rasanya aneh.

"Udah sih jalanin aja dulu," suruhnya. Toh nyaman atau nggaknya Sooyoung yang rasa.

"Jadi sekarang lo bebas nonton drama Korea," sorak Chungha.

Membuat Sooyoung yang tadi cuma tersenyum tipis akhirnya tertawa renyah.

"The Cursed, Tell Me What You Saw, Nobody Knows, Memorist, Rugal, ya ampun banyak banget yang harus gue tonton."

Sooyoung lalu menepuk jidatnya sendiri sambil mengabsen drama-drama dengan genre kesenangannya.

"Nggak mau ngintip Seo Kangjoon di When the Weather is Fine?" tanya Chungha.

Biasanya Sooyoung selalu heboh sendiri kalau aktor kesayangannya itu main drama baru.

"Nanti dulu, mau fokus drama yang suram."

Chungha lekas menggeleng. Selera Sooyoung memang beda.

"Tapi sebelum itu ada yang mau gue lakuin dulu," ucap Sooyoung tiba-tiba.

Ia yang membereskan tasnya membuat Chungha jadi kian mengernyit.

"Apa? Ke toilet?"

Jangan bilang Sooyoung mules setelah bertemu Taehyung.

"Bukan, cari Wonwoo."

"KENAPA CARI WONWOO?!!"

Chungha jadi memekik. Sooyoung memang kadang susah ditebak. Padahal hubungannya dengan Taehyung baru saja membaik.

"Gue kan bilang deketin Wonwoo kalau lo putus sama Taehyung," teriak Chungha meski nggak digubris Sooyoung.

Sahabatnya itu cuma melambaikan tangannya sebentar lalu pergi. Chungha anggap Sooyoung memang udah nggak waras, ia nekat cari Wonwoo saat sekarang masih di kampus.

"Kenapa nggak nanti sore di rumahnya aja?"

Pertanyaan yang jelas nggak akan dijawab. Sooyoung sudah menghilang.

Iya, karena Sooyoung juga merasa ia sudah menghilang akalnya. Ia mampir ke kantin dulu beli dua gelas lemon tea. Rasanya seperti dejavu. Ia yang akhirnya menemukan sosok Wonwoo di tempat persembunyiannya. Di belakang gedung rektorat yang sunyi.

Sama seperti yang lalu-lalu, Wonwoo seorang diri. Namun kali ini bukan main game seperti biasa. Wonwoo justru tertidur di bangku panjang kesayangannya.

"Kebakaran," teriak Sooyoung sengaja.

Karena ia tau Wonwoo cuma sekedar memejamkan mata. Terbukti dari Wonwoo yang lekas bangun sambil menyipitkan matanya.

Mungkin Wonwoo memang mengantuk karena ia membiarkan Sooyoung duduk di sebelahnya tanpa sepatahkatapun.

"Minum ini biar melek," suruh Sooyoung sambil menyerahkan segelas lemon tea di tangannya.

Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang