67

1K 296 35
                                    

"Gue kan udah bilang nggak mau," rengek Sooyoung saat Chungha kembali memintanya untuk bertemu Taehyung.

"Dia janji ini buat yang terakhir kalinya. Habis ini dia nggak akan ganggu lo lagi. Kalau dia ingkar janji, biar gue yang maju paling depan ngadepinnya," rayu Chungha.

Bukan karena ia dengan senang hati membantu Taehyung, tapi ini semata untuk kebaikan Sooyoung. Karena itulah Chungha sengaja menceritakan semuanya pada Wonwoo. Dan di luar dugaan Wonwoo justru mendukungnya.

Sooyoung jadi kelimpungan sendiri karena merasa tersudutkan. Chungha, Seungkwan, ditambah Wonwoo kompak menyuruhnya menemui Taehyung.

"Lo harusnya di pihak gue," protesnya saat Wonwoo bahkan tampak begitu tenang.

Baru kali ini ada cowok yang lagi pendekatan malah nyuruh ceweknya ketemu sama mantan. Masa Wonwoo sedikitpun nggak ngerasa cemburu? Sooyoung jadi penasaran. Ia saja kadang cemburu kalau mendengar cerita Seungkwan tentang mantannya Wonwoo padahal nggak kenal dan nggak tau wujudnya seperti apa. Tapi ini Taehyung nyata ada di depan mata.

Untungnya ada Hoshi, satu-satunya yang sejak tadi setuju dengan keyakinan Sooyoung untuk menolak bertemu Taehyung.

Untungnya ada Hoshi, satu-satunya yang sejak tadi setuju dengan keyakinan Sooyoung untuk menolak bertemu Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Masa lo nggak cemburu?" tanyanya pada Wonwoo.

Cukup untuk mewakili isi hati Sooyoung.

"Dikit," jawab Wonwoo singkat.

"Cemburu mana ada takarannya," kesal Sooyoung.

Otaknya belum bisa memahami arti cemburu yang sedikit itu seperti apa.

"Jadi lo minta gue cemburu yang banyak?"

Dan ketika Wonwoo mulai bertingkah yang membuatnya kehabisan kata, Sooyoung akan memilih mengalihkan pembicaraan dengan segera.

"Bilang gue nggak mau ketemu, sampai kapanpun tetep nggak mau. Dan lo juga jangan ketemu sama dia lagi," tegasnya pada Chungha.

Yang diajak ngomong cuma mengangguk pasrah. Ia nggak mungkin terus memaksa Sooyoung kalau orangnya tetap bersikeras menolak.

"Udah, berhenti ngomongin mantan. Mending fokus ke masa depan kalian berdua," ucap Seungkwan lalu tertawa puas.

Ia memang berada di garis terdepan soal mendukung hubungan Wonwoo dan Sooyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia memang berada di garis terdepan soal mendukung hubungan Wonwoo dan Sooyoung. Dan ia tak segan untuk membahasnya langsung saat ada mereka berdua.

"Banyak yang nanya ke gue apa Wonwoo udah jadian, gue jadi bingung jawabnya," sambung Seungkwan lagi sambil menatap Wonwoo dan Sooyoung bergantian seolah meminta jawaban.

"Bilang aja bentar lagi."

Dan jawaban dari Wonwoo yang membuat Sooyoung kelabakan sendiri.

"Bisa nggak ngomonginnya pas nggak ada gue?" pintanya.

"Nggak bisa, gue nggak pernah ngomongin orang di belakang," yakin Wonwoo.

Sooyoung juga tau itu, Wonwoo memang selalu to the point kalau ngomong. Bahkan kadang nggak mikirin yang diajak ngomong siap atau nggak. Seringnya malah membuat Sooyoung nggak bisa berkata-kata.

"Kita itu nggak biasa ngomongin orang di belakang. Kita kalau ngomongin orang harus di depan orangnya langsung," timpal Seungkwan.

Tentu saja Sooyoung langsung meliriknya sinis karena tau Seungkwan berdusta. Jelas-jelas Seungkwan sering mengajaknya bergosip di belakang Wonwoo.

"Gue jadi pengin ngomongin orang," seru Hoshi tiba-tiba.

"Masih kurang tadi ngomongin mak lampir Cheon Seojin?" heran Chungha.

Padahal dari tadi Hoshi menggebu-gebu membahas Cheon Seojin dari drama The Penthouse yang kelakuannya nggak manusiawi.

"Bukan drama Korea tapi orang beneran."

Hoshi tampak ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Minkyung."

Sooyoung langsung menoleh mulai tertarik. Chungha dan Seungkwan juga. Cuma Wonwoo yang nggak peduli.

"Gue nyuruh Minkyung ngungkapin perasaannya ke Wonwoo," lanjut Hoshi.

Barulah Wonwoo meliriknya tajam. Tapi tetap nggak berkomentar apapun.

"Ngapain?" protes Seungkwan.

Menurutnya Hoshi cuma memperkeruh keadaan saja. Sementara Sooyoung cuma diam mendengarkan dengan seksama.

"Nggak tau, gue cuma ngasih saran karena kasihan. Gue pernah denger, katanya kalau udah ngungkapin perasaan bakal lega. Meski cintanya nggak dibales nanti bisa move on dengan ikhlas," jelas Hoshi sambil menggaruk kepalanya sendiri karena nggak yakin.

"Gue juga pernah denger," angguk Chungha.

Hoshi jadi tersenyum lebar karena merasa mendapat dukungan.

"Nanti kan lo bisa nolak dia, Woo," ucapnya.

"Lo nambah-nambahin kerjaan gue aja," decak Wonwoo kesal.

Malas kalau harus dipusingkan dengan urusan Minkyung.

"Kerjaan lo kan cuma kuliah, main game, sama ngasih makan kucing. Terus sekarang ditambah pacaran sama Sooyoung," cibir Seungkwan pelan tapi cukup untuk semua mendengar.

Tentu saja Sooyoung langsung menggeleng protes.

"Siapa yang pacaran?"

"Lo sama Wonwoo."

Mau menyangkal lagi tapi Sooyoung malas berdebat dengan Seungkwan karena akan panjang. Ditambah omongan Wonwoo yang membuat makin ricuh.

"Belum, masih latihan."

"Lo kira paskibra!"

Second Lead Syndrome ✔Where stories live. Discover now