38

1.4K 406 5
                                    

"Gue benernya pengin bantuin lo tapi nggak tau harus apa."

Seungkwan jadi menghela nafas berat layaknya orang frustasi. Diliriknya Wonwoo yang pura-pura nggak peduli.

"Susah, Woo," ocehnya.

Wonwoo langsung memberinya tatapan tajam.

"Diem!" suruhnya.

Karena Wonwoo tau omongan Seungkwan mengarah ke mana. Jelas omongan Seungkwan tertuju pada Sooyoung yang sedang bersama Taehyung.

"Apa sih?" timpal Minkyung.

Ini juga yang Wonwoo takutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini juga yang Wonwoo takutkan. Mulut ember Seungkwan ditambah kekepoan Minkyung adalah kolaborasi yang sempurna.

Minkyung yang melirik curiga setelah mendengar ucapan Seungkwan. Semoga ia nggak lihat keberadaan Sooyoung. Wonwoo malas kalau nanti jadi panjang.

"Ayo balik," ajaknya.

"Ayo balik," angguk Seungkwan mengulang perkataan Wonwoo.

Ia juga menepuk lengan Minkyung yang masih celingukan ke seluruh penjuru kantin.

Kantin kampus lumayan luas dengan beragam menu yang dijual. Tapi kenapa sering sekali bertemu dengan Sooyoung secara nggak sengaja. Wonwoo jadi menyesali ajakan Seungkwan untuk beli minum. Tau gini tadi ia nitip saja. Untungnya kali ini Sooyoung nggak lihat.

"Apa sih?" tanya Minkyung sekali lagi. Kali ini agak berbisik pada Seungkwan.

"Mending lo nggak usah tau demi kesehatan hati," jawab Seungkwan ikut berbisik.

Padahal Wonwoo masih jelas mendengar karena mereka berjalan beriringan. Ia cuma pura-pura nggak peduli.

Tapi nggak dengan ucapan Minkyung berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi nggak dengan ucapan Minkyung berikutnya.

"Sooyoung?" tanyanya.

Buru-buru Wonwoo mempercepat langkahnya. Meski ia masih melihat Seungkwan menaruh jari telunjuk di depan mulutnya memberi isyarat Minkyung untuk diam.

Padahal jelas Seungkwan yang memulai ini. Kalau ia nggak terlalu banyak bicara, Minkyung nggak mungkin tau.

Tapi apa mungkin Minkyung tau? Wonwoo jadi kembali memperlambat langkahnya.

"Kasih tau gue," desak Minkyung, kali ini sambil menarik lengan Seungkwan.

Rasa penasaran memang terlalu kuat menguasainya. Tadi ia memang sempat melihat Sooyoung bersama cowok yang mungkin pacarnya. Minkyung nggak pernah tau siapa pacar Sooyoung tapi ia tau dari Seungkwan kalau Sooyoung punya pacar.

"Nanti lo bakal tau sendiri," elak Seungkwan.

Justru membuat rasa penasaran Minkyung makin menjadi. Karena ia tau ini menyangkut Wonwoo. Ucapan Seungkwan juga sikap aneh Wonwoo membuatnya seolah sedang merangkai teka-teki.

"Ada apa sih, Woo?" tanya Minkyung jadi beralih ke Wonwoo.

Yang tentu nggak akan mendapat jawaban yang ia mau.

"Tanya aja Seungkwan, kan dia yang tau," balas Wonwoo jadi melemparkan ke Seungkwan.

Yang ditunjuk jadi meringis salah tingkah. Benar seperti kata Sooyoung, tatapan mata Wonwoo itu tajem banget kayak pedang Goblin. Meski ia masih nggak paham Goblin itu makhluk apa.

"Maaf, Woo. Lo jangan marah," sesal Seungkwan jadi merajuk.

Meski ia tau Wonwoo nggak benar-benar marah. Wonwoo memang selalu bersikap dingin, tapi semua tau ia bukan orang yang gampang marah. Ia lebih sering nggak peduli.

"Tunggu, tunggu," potong Minkyung.

Ia jadi menatap Seungkwan dan Wonwoo bergantian dengan langkah yang benar-benar terhenti.

"Ada hubungan apa Wonwoo sama Sooyoung?" tanyanya.

Wajahnya tampak serius karena terlalu sibuk menerka-nerka. Juga ada perasaan cemburu yang hadir tanpa diminta. Sekian lama ia berusaha masuk ke hati Wonwoo tapi selalu sia-sia. Minkyung jadi mematung dengan perasaan yang berkecamuk.

Seungkwan lekas berbalik ke arahnya sambil tersenyum lebar.

"Jangan menebak-nebak," katanya.

Ia jadi mengapit lengan Minkyung dan menyeretnya pergi mendahului Wonwoo.

"Bener kan?"

Masih sempat Minkyung bertanya. Masih sempat pula ia melirik Wonwoo yang tampak melangkah gontai.

Seungkwan cuma menggeleng kuat-kuat. Sebuah jawaban yang nggak Minkyung harapkan. Ia jadi terus menoleh ke arah Wonwoo.

"Lo suka Sooyoung?" tanyanya parau.

Satu sisi hatinya berharap Wonwoo akan menjawab. Tapi satu sisi lainnya justru takut kalau jawaban Wonwoo akan menyakitinya.

Untung Seungkwan buru-buru membawanya pergi sebelum Wonwoo bicara.

"Lo dicariin Hoshi mau diajak nonton drama Korea," ajaknya.

Dan Minkyung menurut meski dengan langkah tertatih. Sekali lagi ia menoleh ke arah Wonwoo yang tetap membisu.

Padahal sejujurnya Wonwoo nggak peduli kalau Minkyung atau seluruh dunia tau.

Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang