15

2K 478 31
                                    

"Kenalin sama temen lo yang namanya Hoshi."

Permintaan tiba-tiba Sooyoung yang bikin alis Wonwoo sedikit naik.

"Gue cuma mau nyari temen yang sehobi."

Alasan Sooyoung yang tetap belum sepenuhnya Wonwoo terima. Padahal Sooyoung tau Hoshi cuma dari cerita Seungkwan, itupun hanya sekilas.

"Sekalian minta nomernya Seungkwan."

Sooyoung terlalu banyak permintaan. Ketemu Seungkwan juga cuma sekali dan sekarang mulai sok kenal.

"Nanti gue kirim via WhatsApp."

Wonwoo yang memilih ngejawab singkat dan kembali fokus pada hapenya bikin Sooyoung ngerasa nggak puas.

Wonwoo yang memilih ngejawab singkat dan kembali fokus pada hapenya bikin Sooyoung ngerasa nggak puas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang hobinya akhir-akhir ini setiap pulang kuliah selalu memperhatikan rumah Wonwoo dengan seksama. Lebih sering sepi tapi kalau beruntung orangnya sedang di luar seperti sekarang.

"Mata lo nggak minus apa?"

Cuma nanya asal. Sebagai alasan karena Sooyoung akhirnya nyusul Wonwoo di terasnya.

"Minus."

Dan jawaban Wonwoo yang Sooyoung nggak heran.

"Udah gue duga. Nggak pakai kacamata?"

"Pakai kalau di kelas."

Sooyoung cuma manggut-manggut. Entah kenapa ia suka menanyai Wonwoo semua hal dari yang penting sampai nggak penting.

"Masih lama nggak main gamenya? Gue mau curhat."

Mungkin karena Wonwoo nggak banyak omong jadi Sooyoung nyaman menceritakan semua keluh kesahnya panjang lebar.

"Curhat aja, gue dengerin."

Omongan Wonwoo memang meyakinkan, tapi matanya tetap nggak berkedip dari layar smartphonenya.

"Nggak bisa, nggak fokus kalau lo main hape," sangkal Sooyoung.

"Bisa, gue bisa main game sambil makan. Gue juga bisa main game di toilet. Apalagi cuma dengerin curhatan lo."

Gimana Sooyoung nggak langsung ketawa. Wonwoo memang kadang suka gitu, lucu.

Meski nggak yakin toh Sooyoung akhirnya mulai bercerita. Mengisahkan perjalanan hubungannya dengan Taehyung dari yang awalnya baik-baik saja sampai timbul konflik-konflik kecil. Dari keberatan Taehyung dengan drama-drama kesayangan Sooyoung sampai masalah yang sekarang bermula karena ulangtahun Lalisa.

"Menurut lo gue salah?" tanyanya.

"Sampai sekarang gue nggak ngerasa salah."

Tentu Sooyoung masih dengan pendiriannya.

"Nggak ngerasa salah itu juga kadang salah."

Gimana? Gimana maksud Wonwoo?

"Kalau dua-duanya ngerasa benar nggak akan selesai. Ngalah, minta maaf, selesai," imbuh Wonwoo.

"Kayaknya lo terlalu mengentengkan sesuatu. Nggak segampang itu."

Sooyoung jadi emosi sendiri. Jelas Wonwoo nggak pengalaman dalam percintaan.

"Apa gue harus nyuruh lo putus kayak yang lo minta kemarin?"

Dan Sooyoung langsung diam. Ia seperti nggak sadar dengan apa yang diucapkannya kemarin. Makanya ia sekarang tetap memilih mengatupkan mulutnya rapat mendengar Wonwoo bicara.

"Hubungan itu kayak jalan pakai dua kaki. Harus seimbang, beriringan, gantian selangkah demi selangkah. Kalau dua-duanya ngotot maju ke depan itu bukan jalan tapi loncat kayak pocong."

Tapi begitu Wonwoo bawa-bawa pocong, Sooyoung langsung protes.

"Perumpamaannya yang lain napa," katanya.

Segala hal tentang Wonwoo memang benar-benar out of the box. Tapi justru itu yang bikin menarik.

"Lo udah makan?" tanya Sooyoung tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan.

Wonwoo yang tadi masih fokus pada gamenya jadi melirik sekilas.

"Pasti nggak ada yang pernah nanya lo udah makan atau belum kan?" yakin Sooyoung dengan pedenya.

"Ada."

Meski jawaban Wonwoo menyangkalnya, tapi Sooyoung tetap dengan keyakinannya sendiri.

"Kan lo nggak punya pacar."

"Kan nggak harus pacar."

"Terus siapa? Gebetan? Temen deket? Teman tapi mesra?"

Dari yang Sooyoung lihat, Wonwoo nggak punya semua yang ia sebutkan itu.

"Nanti juga tau," jawab Wonwoo sok misterius.

Sooyoung langsung mendengus kesal. Ingin lanjut mengajak debat Wonwoo tapi suara deru motor yang ia kenal terus mengusik pendengarannya.

Motor Taehyung yang Sooyoung hapal betul berisiknya.

"Kayak motor cowok gue."

Sooyoung sampai berdiri dari duduknya. Dan memang benar, motor merah milik Taehyung terlihat melaju melewati rumah Wonwoo juga rumah kostnya tanpa berhenti.

"Mau ke mana?" bingung Sooyoung bergumam sendiri.

Ia kembali duduk sambil terus bertanya-tanya. Mungkin saja Taehyung mau menemuinya tapi gengsi.

Tak butuh waktu lama, deru motor yang sama kembali lewat dari arah berlawanan dan lagi-lagi nggak berhenti.

"Dia kenapa sih? Patroli?" bingung Sooyoung.

Sampai Wonwoo yang buka suara karena lelah dengan Sooyoung yang nggak peka.

"Pulang," suruhnya.

"Kok lo ngusir gue?"

"Kok lo ngusir gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang