66

1.4K 331 49
                                    

Matahari tak begitu terik saat Sooyoung kembali ke kampus dengan mengendarai motor Wonwoo yang tadi ia bawa pulang. Wonwoo masih ada matkul sedang ia telah selesai sejak siang. Dan Wonwoo sendiri yang menyuruh Sooyoung pulang lebih dulu lalu menjemputnya lagi. Ada untungnya juga motor Wonwoo jenis matic yang merupakan pegangan Sooyoung sehari-hari.

Karena sengaja datang lebih awal, Sooyoung harus rela menunggu Wonwoo keluar dari gedung fakultasnya. Ia memilih duduk seorang diri di bawah pohon dekat parkiran sambil menatap gedung bercat abu-abu yang mulai memudar di hadapannya.

Kalau dipikir-pikir jarak gedung fakultasnya ke gedung fakultas Wonwoo memang jauh dari ujung ke ujung. Seandainya bukan tetangga, kemungkinannya kecil untuk ia menemukan makhluk bernama Wonwoo di kampus.

Saat Sooyoung masih terhanyut dalam lamunannya, yang tertangkap pertama kali oleh matanya justru Minkyung. Wonwoo ada di belakangnya sedikit berjarak, ada pula Seungkwan dan Hoshi juga beberapa orang yang Sooyoung nggak kenal.

Minkyung yang terus menatap lurus ke arahnya benar-benar membuat Sooyoung nggak bisa menghindar. Mau pura-pura nggak lihat juga nggak mungkin. Ia lalu tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya biar terkesan ramah. Bagaimanapun hubungannya dan Minkyung pernah baik meski nggak dekat.

Tapi yang Sooyoung dapat justru raut masam Minkyung sebelum membuang muka sambil pergi ke arah lain. Hati Sooyoung langsung mencelos kecewa. Padahal ia masih ingin berteman dengan Minkyung seolah nggak pernah terjadi apa-apa.

Kekecewaan yang Sooyoung nggak bisa sembunyikan hingga Wonwoo datang menghampirinya. 

"Kenapa?"

Harusnya Wonwoo nggak usah bertanya karena ia melihatnya sendiri. 

"Lo kan lihat," ketus Sooyoung.

Tanpa sadar jadi melampiaskannya ke Wonwoo.

"Gue nanya kenapa lo senyum," ralat Wonwoo.

Karena menurutnya itu nggak perlu. Sooyoung nggak harus menjaga perasaan Minkyung. Wonwoo percaya kalau Minkyung akan baik-baik saja hanya perlu sedikit waktu.

"Terus gue harus gimana?" sungut Sooyoung.

Ia nggak bisa seperti Wonwoo yang cuek dan kesannya nggak berperasaan.

"Nggak gimana-gimana, diem aja sambil nonton drama," angguk Wonwoo sambil mengambil kunci motornya dari tangan Sooyoung.

"Mau nonton True Beauty demi Han Seojun tapi masih takut mikirin nasibnya bakal sama kayak Han Jipyeong. Ada apa sih sama marga Han?"

Sooyoung berdecak kesal sendiri begitu ingatannya terlintas Han Wootak dan foto bayangannya yang fenomenal di drama While You Were Sleeping.

Dengan membahas drama, seenggaknya pikiran Sooyoung tentang Minkyung jadi teralihkan. Wonwoo tau itu.

"Tapi lo belum jawab pilih gue apa Han Jipyeong."

Dan yang bisa mengambil alih pikiran Sooyoung dari drama cuma Wonwoo.

"Kenapa dibahas lagi. Lo nggak takut gue jadiin pelarian?"

"Kan gue yang nyuruh lo lari ke gue."

"Lo beneran nggak takut kalau cuma jadi pelampiasan?"

"Nggak, karena gue bukan samsak."

"Lo minta gue tinju?"

Lalu Wonwoo yang cuma menjawab dengan seulas senyum sebelum menyalakan motornya. Pembahasan mereka tentang perasaan masing-masing memang belum pernah beres. Wonwoo belum berani melangkah lebih jauh karena Sooyoung seolah masih memberi batas.

Sooyoung masih sering mengalihkan pembicaraan pada hal-hal nggak penting yang seringnya membuat Wonwoo tertawa.

Dan Wonwoo akan menimpali setiap ocehan Sooyoung dengan kalimat singkatnya yang kadang terdengar menyebalkan tapi bikin Sooyoung gregetan sendiri.

Bisa dibilang saat ini mereka terjebak di zona nyaman tanpa kepastian.

"Harusnya terobos aja," teriak Sooyoung heboh saat motor Wonwoo berhenti di perempatan tepat saat lampu lalu lintas dari hijau beralih ke merah.

"Lo taat aturan banget sih," herannya.

Asal tadi Wonwoo sedikit ngebut pasti lolos. Kan Sooyoung jadi kesal sendiri. Mungkin ini rasanya jadi tim Jungpal di reply 1988 yang dendam pada lampu merah.

"Lampu merah di sini itu terkenal lama. Banyak yang bilang saking lamanya bisa sambil nyeduh pop mie," lanjut Sooyoung mengutip yang pernah Chungha katakan.

"Terus lo nggak suka lampu merah di sini?" tanya Wonwoo tiba-tiba.

Pertanyaan yang menurut Sooyoung aneh.

"Ya nggak lah," sangkalnya.

Mana ada orang yang suka lampu merah. Dan jawaban Wonwoo yang membuat Sooyoung tambah bingung.

"Nanti lo bakal suka."

Second Lead Syndrome ✔Where stories live. Discover now