37

1.4K 397 20
                                    

"Jadi rencana lo apa? Mau ngejauhin Wonwoo?"

"Nggak bisa lah, rumah kita sebelahan."

"Bukan nggak bisa, lo yang nggak mau."

"Iya, memang."

Chungha langsung tertawa mendengar pengakuan Sooyoung itu.

"Kalau gue jadi lo, udah gue putusin Taehyung," katanya berbisik. Takut ada yang dengar.

Atau takut tiba-tiba Taehyung muncul karena mereka janji ketemu di perpustakaan. Tumben kan Taehyung ke perpustakaan. Seperti sengaja menyembunyikan Sooyoung dari seseorang.

"Ibarat luka yang udah busuk nggak bisa disembuhin lagi. Jalan satu-satunya ya amputasi. Sama kayak hubungan lo yang udah nggak sehat, mending putus daripada saling nyakitin," sambungnya masih berbisik.

"Nggak segampang itu."

Sooyoung jadi teringat bagaimana reaksi Taehyung kemarin saat tau ia pulang bareng Wonwoo. Seandainya ia minta putus nggak kebayang Taehyung akan semarah apa. Bukan berarti Sooyoung takut, ia cuma terus ragu.

Lagipula, Taehyung berubah sangat posesif. Masih antar jemput meski Sooyoung bilang mau bawa motor sendiri. Suka berlama-lama di kost waktu nganterin Sooyoung pulang. Suka ngajak makan bareng di kantin. Atau suka tiba-tiba ngajak ketemu saat di kampus kayak sekarang.

Dan Sooyoung sengaja mengajak Chungha. Ia sedang nggak mau berduaan dengan Taehyung. Ia butuh penengah. Meski Chungha tadi menolak dan harus sedikit dipaksa biar mau.

"Orangnya datang," bisik Chungha lalu pura-pura bersikap senormal mungkin.

"Gila, rasanya gue mau jambak Yeo Da Kyung," ocehnya beralih membicarakan drama Korea sambil membolak-balik buku yang tadi asal diambilnya.

Yeo Da Kyung dari drama The World of the Married memang tengah hangat menjadi pembahasannya dengan Sooyoung akhir-akhir ini. Pelakor cantik tapi nggak tau diri yang sukses bikin emosi.

Sooyoung cuma senyum melihat tingkah Chungha. Ia juga masih senyum saat Taehyung akhirnya duduk di sebelahnya.

"Sorry telat, tadi nganterin Lalisa ke klinik dulu."

Alasan Taehyung yang Sooyoung cuma manggut-manggut mendengarnya.

Sedangkan Chungha lekas membentuk huruf O dengan mulutnya tanpa suara. Nomor satu itu Lalisa, nomor dua baru Sooyoung. Ia jadi melirik sinis ke arah Taehyung tapi tetap diam. Nggak mau berkomentar takutnya ia bisa jadi musuh bebuyutan dengan Taehyung. Sooyoung yang pacarnya saja ikhlas menerima.

"Lalisa sakit?" tanya Sooyoung akhirnya.

"Cuma nggak enak badan, meriang."

"Gue denger Lalisa baru putus?" tanya Chungha sengaja.

"Iya," angguk Taehyung.

"Kenapa putus?"

"Cowoknya brengsek."

"Selingkuh?" pancing Chungha. Ia sempat melirik Sooyoung yang cuma diam. Ketemu pacar ekspresinya kayak kena tilang polisi.

"Emosian, kalau marah suka mukul."

"Oh," angguk Chungha.

Cukup lah ia bicara basa-basi. Ia kan aslinya jadi obat nyamuk orang pacaran tapi kenapa seperti sedang wawancara.

Meski Taehyung sama sekali nggak mempermasalahkannya. Sooyoung tadi memang bilang kalau ia sama Chungha. Dan Taehyung sedikit bersyukur seenggaknya mereka nggak akan bicara serius seperti saat sedang berdua.

"Nanti pulang jam berapa?" tanyanya.

"Jam 2 ya?"

Sooyoung jadi melemparkan pertanyaannya ke Chungha yang hanya dijawab dengan anggukan.

"Gue selesai kelas jam 1, nanti gue tungguin."

Kalau cewek lain mungkin akan senang punya pacar semanis ini. Tapi lain dengan Sooyoung.

"Nggak usah, gue pulang bareng Chungha aja," tolaknya.

Karena baginya, Taehyung nggak bersikap manis. Itu sikap posesif yang benar-benar membuat makin nggak nyaman.

"Pulang sama Chungha atau sama yang lain?"

Juga pertanyaan Taehyung yang makin memperkeruh suasana hati Sooyoung. Tapi ia tetap berusaha keras untuk nggak terbawa emosi.

"Sama Chungha," jawabnya.

Sementara Chungha justru yang merasa nggak tahan. Ingin ia memaki-maki Taehyung kalau nggak ingat ini di perpustakaan dan kalau nggak ingat ia menjaga perasaan Sooyoung.

"Sooyoung pulang sama gue," ucapnya tegas.

Nggak seharusnya Taehyung bersikap seolah Sooyoung baru ketahuan selingkuh hingga harus dijaga dan diawasi. Padahal ia sendiri bebas pergi dengan teman-temannya. Bebas nonton berdua dengan Lalisa. Nggak adil.

"Gue udah nggak tahan," sambung Chungha tiba-tiba berdiri.

Ia kesal dengan Sooyoung yang selemah ini di hadapan Taehyung.

"Toilet," katanya bohong.

Padahal ia hanya ingin pergi nggak tau ke mana. Semoga Sooyoung ngerti.

 Semoga Sooyoung ngerti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Second Lead Syndrome ✔Where stories live. Discover now