18

1.9K 501 43
                                    

"Nggak datang ke pesta ulangtahun itu dosa ya? Titip absen aja yang jelas melanggar aturan, gue nggak minta maaf ke dosen."

Sooyoung terus menggerutu di setiap langkahnya. Berbicara sendiri mungkin menjadi hobinya akhir-akhir ini.

Mau nggak usah dipikirin seperti yang Chungha suruh, tapi kok rasanya ada yang mengganjal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau nggak usah dipikirin seperti yang Chungha suruh, tapi kok rasanya ada yang mengganjal. Meski ia menangis semalaman rasanya tetap belum lega.

Mau cerita ke Wonwoo seperti biasanya, urung Sooyoung lakukan. Mereka nggak sedekat itu hingga Wonwoo harus tau setiap masalah pribadinya. Lagipula Wonwoo punya kehidupan sendiri.

Ada Minkyung yang Sooyoung rasa punya ikatan tak biasa dengan Wonwoo. Entah ada hubungan apa mereka, ia tak paham. Tapi cara gadis itu bicara pada Wonwoo, caranya tersenyum, caranya menatap, beda dengan pada Seungkwan atau Hoshi. Padahal mereka sama-sama teman sekelas.

Di saat seperti ini, Sooyoung kadang ngerasa sendiri, ngerasa nggak diinginkan. Chungha juga nggak tau ke mana tiba-tiba ilang.

"Sooyoung!"

Ngerasa ada yang manggil, Sooyoung cuma menoleh malas. Ia lekas menyipitkan mata kemudian jadi terbelalak sendiri begitu tau siapa orangnya.

"Gue cari ke mana-mana. Chat gue juga nggak dibaca."

Wonwoo, nada bicaranya datar seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonwoo, nada bicaranya datar seperti biasa. Tapi sanggup membuat Sooyoung kaget nggak karuan. Ia menunjuk Wonwoo lalu berganti menunjuk dirinya sendiri.

"Lo cari gue?" tanyanya terbata.

Masih sempat ia mendongak menatap langit memastikan apa matahari terbit dari barat. Tapi nyatanya matahari tepat menyengat di atas kepala.

"Ada apa?"

Harusnya Sooyoung yang nanya gini. Tapi malah keduluan Wonwoo. Ini manusia datang-datang malah nanya ada apa, gimana Sooyoung nggak bingung. Dari raut wajahnya jelas kalau ia nggak paham.

"Tadi pagi di kantin," lanjut Wonwoo.

Niatnya memperjelas tapi kalau sepatah-sepatah jatuhnya malah bikin kesel.

"Ada apa? Ada Seungkwan, ada bakwan, ada tempe mendoan."

Sooyoung jadi menjawab ngawur. Padahal ia mulai paham ini arahnya ke mana. Tadi pagi ia kepergok Wonwoo waktu menatap Wonwoo dan Minkyung bergantian. Apa Wonwoo memang sepeka itu?

"Bukan itu," sangkal Wonwoo. Mau memperjelas tapi bingung ngomongnya gimana.

Begitu pula Sooyoung yang memilih pura-pura bodoh. Karena Sooyoung tau Wonwoo nggak pandai merangkai kata. Wonwoo biasanya langsung bicara ke intinya. Tapi kali ini ia terlihat kebingungan sendiri. Apa itu berarti ia dan Minkyung sungguh ada hubungan?

Entah kenapa Sooyoung tiba-tiba ngerasa tersisih. Perasaan yang seharusnya nggak pernah ada dan sepantasnya nggak ada.

"Ada gue? Chungha? Hoshi? MINKYUNG??"

Sooyoung tanpa sadar menekan kalimatnya begitu menyebut nama Minkyung. Mungkin ini efek ia kesal sama Taehyung jadi merembet kesal ke semua orang.

"Kalau udah nggak ada urusan lagi, gue mau pergi cari Chungha," pamitnya.

Tumben kan Sooyoung menghindar dari Wonwoo.

Tapi Wonwoo yang masih diam terpaku justru bikin jiwa kepo Sooyoung meledak-ledak. Ia yang baru beberapa langkah akhirnya berbalik kembali menghampiri Wonwoo.

"Dia kan orangnya yang nanya lo udah makan atau belum?" tanyanya mencecar.

Mengingat pembicaraan mereka kemarin. Padahal Wonwoo hanya asal bicara, itu juga karena Sooyoung meledeknya nggak ada yang pernah nanya sudah makan apa belum.

"Cantik, selera lo bagus."

Entah kenapa komentar Sooyoung jadi terdengar sinis. Padahal Wonwoo nggak bicara sepatahkatapun.

"Pacar? Gebetan?" lanjutnya penuh selidik.

Kalau Sooyoung belum mendapat jawaban yang ia mau, ia pasti akan penasaran berhari-hari.

Tapi Wonwoo justru menggeleng.

"Nggak keduanya," sangkalnya.

Yang belum mampu membuat Sooyoung percaya.

"Bohong lo."

"Kenapa gue harus bohong?"

Benar juga, nggak ada alasan Wonwoo untuk bohong. Ia bebas untuk pacaran dengan Minkyung atau siapapun jika mau.

Tapi gelagat Minkyung yang Sooyoung lihat tadi pagi beneran nggak biasa. Nggak mungkin feeling Sooyoung salah.

"Kalau nggak percaya tanya aja Seungkwan. Bukannya lo sama Seungkwan sering ngomongin gue di wa?"

Sooyoung langsung tertawa. Ia bahkan nyaris tersedak mendengar ucapan Wonwoo. Ini pasti gara-gara Seungkwan si lambe turah.

"Sekali doang," yakin Sooyoung beralasan.

Itupun waktu Sooyoung bilang tau nomer Seungkwan dari Wonwoo. Lalu tanpa sengaja jadi ngomongin Wonwoo panjang lebar.

"Otak gue lagi panas, gue mau ngadem dulu," pamit Sooyoung untuk yang kedua kalinya.

Lebih baik menghindar daripada ngomong sama Wonwoo kadang bikin malu diri sendiri. Sooyoung lekas geleng-geleng kepala. Untuk sejenak ia memang lupa tentang masalahnya dan Taehyung. Masalah yang bikin hidupnya serasa naik roller coaster.

Baru lepas sesaat dari roller coaster, ucapan Wonwoo seketika bikin hatinya seperti terjun payung.

"Ayo gue beliin es krim."

Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang