21

1.9K 461 23
                                    

"Jauhin Wonwoo dulu untuk sementara. Kalau lo udah putus sama Taehyung baru boleh deket sama Wonwoo lagi, gue bakal dukung seratus persen."

Ucapan tiba-tiba Chungha yang bikin Sooyoung bingung.

"Kalau lo nyamannya sama Wonwoo, udah lo sama Wonwoo aja."

Tumben kan Chungha bicara seserius ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tumben kan Chungha bicara seserius ini. Biasanya juga cuma meledek kalau soal Wonwoo. Itupun sekedar bercanda karena Chungha tau Sooyoung bukan tipe orang yang gampang berselingkuh. Kalaupun akhirnya Sooyoung memang dekat dengan Wonwoo, itu berproses secara alami tanpa dibuat-buat. Dan hanya sebagai teman.

"Kenapa sih?" heran Sooyoung.

Nggak ada angin nggak ada hujan, Chungha mendadak seaneh ini.

"Gue nggak tau yang gue lakuin ini salah atau bener."

Chungha lalu mengacak-acak rambutnya sendiri frustasi. Ia memang belum mengatakan pada Sooyoung tentang pertemuannya dengan Taehyung. Ia takut salah bicara lalu keadaannya malah tambah kacau.

"Kalau menurut lo gue salah, bilang salah. Kalau menurut lo bener, dukung gue. Bahkan rasanya kaki gue masih lemes sampai sekarang."

Dan Sooyoung masih nggak ngerti.

"Lo habis ngelakuin dosa apa?" tanyanya.

Sempat terpikir kemungkinan terburuk Chungha merebut suami orang. Tapi Sooyoung tau temannya nggak sejahat itu.

"Gue habis ketemu Taehyung," jawab Chungha cepat.

Berganti Sooyoung yang diam. Membiarkan Chungha menceritakan semuanya tanpa ditambahi tanpa dikurangi. Inti dari setiap perkataan Taehyung dan Lalisa sedetail-detailnya Chungha beritahukan pada Sooyoung.

"Jadi gue salah atau bener?" tanya Chungha ragu.

Bukannya menjawab, Sooyoung langsung memeluk Chungha erat. Antara bangga, terharu, campur aduk jadi satu.

"Lo udah bener, lo hebat, lo pahlawan gue," ocehnya melebih-lebihkan.

Chungha cuma tersenyum saat Sooyoung melepas pelukannya.

"Nggak ada yang bisa maksa gue buat temenan sama siapa. Daripada pura-pura sahabatan tapi di belakang saling ngomongin kejelekan, mending nggak usah. Nggak apa-apa temen gue dikit yang penting tulus."

Chungha langsung mengangguk setuju.

"Terus lo mau gimana sama Lalisa?" tanyanya.

Dan Sooyoung cuma menggeleng. Belum terpikirkan olehnya akan bagaimana. Kalau Taehyung sungguh berniat memperbaiki hubungan, ia masih akan memberi kesempatan. Tapi kalau Taehyung tetap memaksa untuk ia masuk ke lingkup pergaulannya, Sooyoung masih belum bisa.

"Ibaratnya kita baru pertama masuk sekolah. Ada banyak teman baru di kelas. Kita mencoba kenal semuanya, kita berteman dengan semuanya. Seiring berjalannya waktu yang beneran bisa dekat, cocok, sejalan, sepemikiran, sehobi, paling cuma beberapa. Itulah kenapa sahabat cuma satu dua orang."

Sooyoung mulai berpikir bijak. Alasannya nggak bisa dekat dengan Lalisa bukan karena Lalisa anak orang kaya, toh ia juga dari golongan mampu. Bukan juga karena Lalisa terlalu cantik, toh ia pun nggak jelek. Dan bukan hanya berlaku untuk Lalisa seorang, tapi juga teman-teman Taehyung yang lain.

"Kenapa sih lo bisa pacaran sama Taehyung," decak Chungha, lebih ke bergumam sendiri. Karena ia tau jelas bagaimana kisah Sooyoung dan Taehyung bermula.

"Mungkin pdktnya kurang lama."

Sooyoung sendiri nggak yakin. Ia bukan cewek yang dengan gampang memutuskan untuk pacaran. Punya mantan juga hanya segelintir. Tapi cara Taehyung mendekatinya yang nggak biasa, terlebih sifatnya yang aneh bin ajaib bikin Sooyoung luluh. Ia nggak bisa nolak waktu Taehyung nembak.

Padahal bisa dibilang saat itu ia belum terlalu kenal Taehyung, apalagi teman-temannya. Itulah kenapa setelah pacaran, pertengkaran sudah menjadi hal biasa. Bisa bertahan hampir satu semester saja rasanya sudah hebat.

"Terus Wonwoo?"

Pertanyaan Chungha yang tiba-tiba beralih ke Wonwoo.

"Wonwoo kenapa?" bingung Sooyoung.

"Nggak tau, pengin nanya aja."

Lalu Chungha yang tersenyum sendiri.

"Gue sama Wonwoo cuma temen."

Chungha langsung mengangguk lalu berusaha menahan senyumnya. Ia ingin mendengarkan Sooyoung bicara.

"Waktu gue bilang Wonwoo mirip Do Kyungseok, bukan berarti gue mau pacarin dia. Gue yang kesannya penasaran sama Wonwoo, itu karena dia terlalu misterius. Tapi begitu kita mulai temenan, ternyata dia nggak semisterius kelihatannya. Dia itu lebih ke unik, kadang diem, kadang jutek, kadang lucu, kadang suka salting sendiri."

Sooyoung menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Gue nyaman cerita banyak hal ke Wonwoo karena dia nggak banyak omong. Kadang kala gue cuma pengin didengerin."

"Itulah kenapa tadi gue bilang lo sama Wonwoo aja," angguk Chungha.

Meski ia berkata begitu karena terbawa emosi.

"Untuk saat ini nggak," tolak Sooyoung.

Statusnya masih pacaran dengan Taehyung meski hubungannya nggak jelas.

"Kalau nanti?"

Perlu beberapa waktu untuk Sooyoung diam sambil memandangi Chungha sebelum akhirnya menjawab.

"Nggak tau."

Karena ia nggak mau mendahului takdir.

Second Lead Syndrome ✔Where stories live. Discover now