Second Lead Syndrome ✔

54

"Nggak usah ikut, ada yang nungguin tuh."

Bisikan Chungha yang membuat Sooyoung lekas menoleh. Ia langsung paham siapa yang dimaksud Chungha. Wonwoo yang duduk sendirian di teras rumahnya.

"Nggak nungguin gue," geleng Sooyoung meyakinkan.

Bukankah duduk di teras rumah sendiri adalah hal yang wajar? Lalu kenapa Chungha berpikir kalau Wonwoo sedang menunggu dirinya?

"Nungguin lo, samperin sana."

"Jangan ngarang."

Sooyoung masih mengelak. Belum berani kembali menoleh ke arah Wonwoo karena tadi mereka sempat beradu pandang sebentar.

"Sana," suruh Chungha sambil mendorong Sooyoung pelan.

Meski Sooyoung malah mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ayo cari makan, gue laper," ucapnya.

Berniat menggandeng lengan Chungha tapi Chungha lebih dulu mengelak.

"Nanti gue bungkusin," katanya.

Memang niat mereka keluar dari kost adalah untuk beli makan malam. Bukan cuma berdua tapi ada beberapa anak kost yang lain.

"Udah, gue duluan," pamit Chungha.

Sedikit berlari kecil menyusul teman-teman kostnya yang berjalan lebih dulu. Meninggalkan Sooyoung yang tetap diam mematung.

Butuh waktu untuk Sooyoung meyakinkan diri. Ia masih tak bergerak sambil sesekali melirik samar takut ketahuan.

Teras rumah kostnya yang lebih tinggi membuat keberadaan Wonwoo terlihat sangat jelas. Wonwoo yang tengah tersenyum makin membuat Sooyoung kelabakan.

"Lo ngetawain gue?" tuduhnya sembarangan.

Kalimat pertama yang terucap untuk menghilangkan rasa canggung yang entah sejak kapan ada.

Sooyoung jadi menggerutu sendiri saat sama sekali nggak ada jawaban.

"Gue kan cewek, masa gue yang nyamperin."