69

955 277 7
                                    

Sebenarnya Chungha malas kalau harus terus dilibatkan dalam urusan Taehyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebenarnya Chungha malas kalau harus terus dilibatkan dalam urusan Taehyung. Ia memang berniat membantu Taehyung untuk bertemu Sooyoung, tapi kalau belum berhasil itu sungguh di luar kuasanya.

Lalu sekarang saat tiba-tiba Taehyung datang ke kost tanpa bilang lebih dulu, Chungha udah nggak tau harus pakai cara apa untuk membujuk Sooyoung keluar.

"Bilang aja cuma sepuluh menit," rayu Taehyung.

Berlama-lama duduk di teras kost cewek itu nggak enak. Chungha juga sejak tadi cuma keluar masuk tanpa hasil. Sooyoung yang nggak mau menemuinya benar-benar membuat Taehyung nyaris putus asa.

"Mendingan lo nyerah aja," saran Chungha.

Menurutnya, Taehyung udah sampai pada titik nggak ada harapan dengan Sooyoung. Jadi lebih baik menyerah daripada cuma buang-buang waktu.

"Gue nggak sedang berjuang, gue cuma mau memperbaiki keadaan jadi nggak tepat kalau lo nyuruh gue nyerah."

Entah Taehyung yang memang pandai merangkai kata atau Chungha yang sedang nggak ingin berdebat, Chungha memilih untuk nggak membalasnya.

"Bilang ke Sooyoung, gue bakal tetep di sini sampai dia keluar," lanjut Taehyung jadi mengarah ke ancaman.

Chungha sampai menganga tak percaya. Bahkan untuk memperbaiki keadaan pun, Taehyung tetap dengan sikap arogannya.

"Gue bilang ke Sooyoung dulu," pamit Chungha.

Ia lekas berdiri lalu masuk dan membiarkan Taehyung seorang diri di teras.

Tapi bukannya menemui Sooyoung dan menyampaikan pesan Taehyung, Chungha justru ikut duduk nonton TV bersama beberapa teman kostnya.

Inilah keuntungan tamu cowok selain keluarga nggak diijinkan masuk kost, Taehyung nggak tau keadaan di dalam seperti apa. Biarkan saja ia tetap menunggu dalam ketidakpastian.

Meski sedikit terbesit rasa kasian, tapi Chungha nggak mungkin terus memaksa Sooyoung keluar. Cukup sekali ia mengatakan pada Sooyoung kalau ada Taehyung menunggu. Dan jawaban Sooyoung tetap menolak.

Setelah sekitar sepuluh menit, Chungha keluar lagi.

"Sooyoung tetap nggak mau," katanya sambil menghela nafas lelah.

Ia kembali duduk menyusul Taehyung yang nggak bisa menyembunyikan kekesalannya. Kesal bukan kecewa, itu raut yang terbaca Chungha. Bisa saja ia salah, tapi bertahun-tahun menonton drama Korea sedikit banyak membuat Chungha bisa memahami ekspresi seseorang. Bahkan ia dengan gampang bisa membedakan mana akting kaku dan mana yang natural.

"Mending lo pulang aja," lanjutnya jadi seperti mengusir.

Mau bagaimana lagi, memang kedatangan Taehyung nggak diharapkan.

Tapi bukannya Taehyung pergi, justru tanpa disangka-sangka datang Lalisa. Chungha sampai nggak percaya dengan penglihatannya sendiri. Lalisa berjalan dari luar pagar lalu menyusul duduk di antara mereka.

 Lalisa berjalan dari luar pagar lalu menyusul duduk di antara mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Biar gue yang ngomong sama Sooyoung," pintanya.

Dan Chungha baru menyadari kalau mereka datang bersama dengan mobil Lalisa yang terparkir di seberang jalan. Pantas motor Taehyung nggak kelihatan.

"Dia pasti nggak mau," gelengnya yakin.

Sejak dulu seperti ada jarak antara Lalisa dan Sooyoung. Mereka nggak seakrab itu hingga Sooyoung mau menemui Lalisa.

"Gue kan udah bilang ini untuk terakhir kalinya Taehyung ketemu Sooyoung asal mereka bisa bicara dari hati ke hati. Setelah ini dia nggak akan ganggu Sooyoung lagi, mereka cuma butuh ngobrol berdua," ucap Lalisa panjang lebar.

Chungha sangat paham karena Lalisa pernah mengatakan hal yang sama. Tapi Sooyoung bukan anak kecil yang bisa dengan mudah diatur-atur.

"Masa gue seret Sooyoung keluar."

Lagipula keadaannya nggak memungkinkan untuk ngobrol dari hati ke hati. Teras kost bukan tempat yang pas untuk bicara serius. Suara riuh dari dalam sering terdengar bersahutan. Belum lagi yang keluar masuk lalu lalang. Dan juga rumah Wonwoo yang terletak tepat di sebelah. Chungha baru tersadar setelah melirik teras rumah Wonwoo dengan pintunya yang tertutup rapat.

Raut Taehyung dan Lalisa yang terlihat mulai nggak sabar membuat Chungha yakin bahwa ia nggak harus terus basa-basi.

"Gue masih harus ngerjain tugas, kalau kalian masih mau di sini silahkan."

Keputusan yang menurut Chungha tepat untuk mengakhiri ini semua. Ia nggak ada waktu untuk terus meladeni Taehyung dan Lalisa.

Ada jeda antara ia yang pamit masuk dengan Taehyung dan Lalisa yang akhirnya pergi. Chungha mengintip dari balik gorden kamar Sooyoung sambil tersenyum lega begitu melihat mereka melangkah beriringan menuju mobil Lalisa di seberang jalan.

Dan apa yang dilakukan Sooyoung? Sibuk memelototi monster-monster di drama Sweet Home.

Second Lead Syndrome ✔Where stories live. Discover now