11

2K 475 13
                                    

"Tolong, gue dikejar Park Il Do," teriak Sooyoung berulang.

Dengan langkah tergesa hampir berlari, ia menyusul Chungha ke kantin. Sementara Chungha cuma mengernyitkan alis melihat sahabatnya itu kumat siang-siang begini bawa-bawa setan fenomenal Park Il Do.

"Sembunyikan gue dari Taehyung," pinta Sooyoung memelas

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Sembunyikan gue dari Taehyung," pinta Sooyoung memelas.

"Apalagi kali ini?"

Gaya pacaran Sooyoung dan Taehyung yang ala Tom and Jerry, Chungha udah paham.

"Gue nggak mau ke ultahnya Lalisa," geleng Sooyoung yakin.

Tapi Taehyung terus mengajaknya datang dengan setengah memaksa. Itu yang membuat Sooyoung kabur-kaburan kali ini.

"Dateng aja, bukannya lo penasaran gimana persahabatan Taehyung dan Lalisa?"

Chungha ingat betul kalau Sooyoung pernah curhat kayak gitu. Kata Sooyoung dulu, hubungan Taehyung dan Lalisa terlihat lebih dari sekedar sahabat.

"Tapi bukan berarti gue harus dateng ke pesta ulangtahunnya. Gue nggak cocok dengan budaya hedon mereka."

Suara Sooyoung melemah nyaris berbisik di ujung kalimatnya. Ia tau Taehyung berhasil menyusulnya dan ia nggak bisa untuk menghindar lagi.

"Ini bukan film India, ngapain ngajak kejar-kejaran," protes Taehyung dengan nafas terengah-engah.

Ia duduk di samping Sooyoung dengan menatap tajam seolah menghakimi.

"Besok gue jemput jam 7," ucapnya.

Yang langsung dijawab Sooyoung dengan gelengan.

"Gue nggak bisa kalau mendadak gini," tolaknya.

"Mendadak darimana? Kan udah tau dari kemarin-kemarin?"

Masa Sooyoung amnesia? Ia bahkan menemani Taehyung membeli kado untuk Lalisa.

"Gue nggak punya baju buat dresscodenya."

Mungkin ini alasan Sooyoung yang paling bisa diterima. Anak kost seperti dirinya agak susah kalau harus menyesuaikan dresscode. Baju-bajunya terbatas, kebanyakan hanya yang dipakai ke kampus.

"Nanti beli, masih ada waktu."

Taehyung tampak tersenyum puas begitu mematahkan alasan Sooyoung.

"Gue nggak ada duit."

Dan Sooyoung masih terus menolak dengan segala cara. Meski ia berasal dari keluarga yang berkecukupan, tapi tetap pikir-pikir kalau mengeluarkan uang untuk sesuatu yang nggak begitu penting.

"Gampang, gue beliin."

Sooyoung udah ngira kalau Taehyung bakal ngomong gitu. Mungkin beli baju buat Taehyung kayak beli permen. Tapi justru itu yang Sooyoung nggak suka. Dan ia udah berulangkali bilang ke Taehyung secara langsung.

"Iya, nyokap lo ngajarin jangan gampang nerima pemberian orang secara cuma-cuma," angguk Taehyung mengulang apa yang pernah Sooyoung katakan.

"Ya udah, nggak usah pakai dresscode. Pakai baju apa aja seadanya. Ajak Chungha juga," lanjutnya.

Chungha yang sejak tadi memilih diam langsung protes begitu namanya dibawa-bawa.

"Kok gue? Kenal aja nggak."

"Buat nemenin Sooyoung."

Mungkin mengajak Chungha adalah harapan terakhir Taehyung. Ia sangat ingin Sooyoung masuk ke lingkup pergaulannya tapi susah sekali.

"Nggak," tolak Chungha yakin dengan mengangkat kedua tangannya.

Bahkan dibayar berapapun jawabannya tetap sama, nggak. Ia nggak mau mempermalukan diri sendiri. Alasan yang sama yang melatarbelakangi penolakan Sooyoung.

Orang-orangnya, suasananya, tempatnya, semuanya Sooyoung nggak cocok. Jika tetap memaksa, ia hanya akan jadi orang yang terasing. Yang justru membuatnya makin nggak nyaman.

"Salam aja buat Lalisa, bilang selamat ulangtahun dari gue."

Ini keputusan terakhir Sooyoung yang nggak bisa diganggu gugat.

"Lagian besok malam gue mau nugas, kayaknya bakal begadang," sambungnya.

Tampak jelas raut kecewa Taehyung yang nggak bisa ditutupi. Ia akhirnya berdiri memilih beranjak pergi sebelum kecewanya makin menjadi.

"Ya udah kalau nggak bisa," ucapnya getir

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Ya udah kalau nggak bisa," ucapnya getir.

Segetir raut Sooyoung yang mematung menahan penatnya. Kenapa hubungannya dengan Taehyung harus semelelahkan ini?

"Gue jahat ya?" gumamnya tanpa mengharap jawaban dari Chungha.

"Lo mau nugas apa besok?"

Itu yang dari tadi ingin Chungha tanyakan. Nggak ada ceritanya Sooyoung ngerjain tugas di malam Minggu.

"Maraton nonton janda Nokdu."

Dan jawaban Sooyoung yang membuat Chungha ingin mengumpat. Bahkan disaat seperti ini masih sempat-sempatnya memikirkan drama The Tale of Nokdu.

Second Lead Syndrome ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin