16

1.8K 484 47
                                    

"Tau nggak masa Taehyung tadi bolak balik di jalan kayak orang nyasar. Apa dia mau ke sini nemuin gue? Tapi kok nggak jadi."

Saat Sooyoung dengan antusias bercerita pada Chungha, jawaban Chungha ternyata di luar dugaan.

"Udah tau," katanya.

"Lo lihat?"

"Nggak, tapi Taehyung hubungin gue minta ketemu."

Sooyoung langsung heboh sendiri.

"Minta ketemu lo? Kapan? Di mana?" tanyanya.

"Sekarang, dia minta ketemu di cafe deket kampus. Tapi katanya nggak boleh bilang sama lo. Gue belum ngasih jawaban. Memang gue harus dateng?"

Pertanyaan Chungha yang bikin Sooyoung jadi bimbang.

"Kayaknya dia ngelihat lo di rumah Wonwoo," lanjut Chungha.

"Gue udah pernah cerita punya tetangga mirip Do Kyungseok. Lagian gue ke rumah Wonwoo cuma mampir bentar."

"Jadi gimana? Dia masih nunggu, gue harus dateng nggak? Pasti Taehyung nanti nanya-nanya soal lo. Gue males kayak diinterogasi," desah Chungha.

Dan Sooyoung masih dalam bimbangnya. Chungha harus datang biar Sooyoung tau Taehyung maunya apa.

"Atau lo diem-diem ikut?" saran Chungha.

Bisa diakalin kan. Kayak di drama-drama, nanti Sooyoung menguping diam-diam.

Tapi nyatanya Sooyoung menolak.

"Takutnya Taehyung kabur kalau ada gue."

"Ya nggak lah. Biar langsung selesai masalah kalian baiknya ketemu ngomong berdua. Kenapa malah ketemunya sama gue coba? Masalahnya pasti beda kalau dari sudut pandang orang lain. Gue nganggepnya ini cuma masalah sepele. Tapi kalian nganggepnya ini masalah besar ngalahin isu politik."

Kali ini Sooyoung membenarkan omongan Chungha. Ia sadar dirinya dan Taehyung mempunyai sifat yang hampir serupa. Itulah kenapa nggak ada yang mau ngalah.

"Gue ikut," ucap Sooyoung akhirnya.

Seperti kata Wonwoo, ngalah, minta maaf, selesai. Semoga semudah itu.

Lalu berganti Chungha yang memohon-mohon agar Sooyoung datang sendiri. Nyatanya ia tetap dipaksa Sooyoung dengan alasan yang mau ditemui Taehyung itu dirinya.

Di hari menuju senja, setelah beberapa waktu akhirnya Sooyoung dan Taehyung bertatap muka. Meski awalnya hanya saling diam. Kangen, pasti. Tapi masih terkalahkan oleh ego yang tinggi.

"Kalau kalian nggak ngomong, gue pulang," ancam Chungha. Ia yang sejak tadi cuma mengetuk-ngetukkan jemarinya bosan.

"Maaf," ucap Sooyoung akhirnya, singkat.

Meski lubuk hatinya yang terdalam tetap mengatakan kalau ia nggak salah. Ia hanya ingin ini segera selesai lalu hubungannya dan Taehyung kembali seperti dulu lagi.

 Ia hanya ingin ini segera selesai lalu hubungannya dan Taehyung kembali seperti dulu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo cemburu sama Lalisa?"

Tapi ternyata nggak semudah itu. Pertanyaan Taehyung seakan menghancurkan kepingan harapan Sooyoung yang mulai ia rangkai.

"Gue cemburu?" tanya Sooyoung lalu tersenyum miris.

Ia jadi tau ternyata seperti itu yang Taehyung kira selama ini.

"Kapan gue cemburu sama Lalisa?" tanyanya sekali lagi.

Bahkan sedekat apapun Taehyung dan Lalisa, Sooyoung nggak pernah mempermasalahkannya. Paling ia cuma bergosip dengan Chungha tentang kedekatan mereka. Cuma itu, nggak lebih.

"Chungha, gue pernah cemburu ke Lalisa?"

Sooyoung jadi beralih ke Chungha yang cuma menggeleng lemah. Chungha yang lekas memijit pelipisnya sendiri karena rasanya berdenyut pusing melihat semua ini.

"Gue nggak pernah cemburu sama Lalisa!!" tegas Sooyoung yakin.

Meski belum tentu Taehyung percaya.

"Terus lo yang deket sama cowok lain bukannya mau ngebales gue sama Lalisa?"

Apalagi ini.

"Lo lagi ngarang novel?" heran Sooyoung.

Sedikit mengutip kata-kata yang sering diucapkan oleh dokter forensik Baek Beom dalam drama Investigation Couple atau Partner For Justice biar terdengar keren.

"Maksudnya cowok siapa? Do Kyungseok? Wonwoo? Tetangga gue?"

Kalau tangannya nggak tiba-tiba digenggam Chungha, mungkin Sooyoung sudah menumpahkan amarahnya.

Tempatnya nggak pas untuk berantem menurut Chungha. Dan keberadaan dirinya juga nggak tepat.

"Bisa nggak sih ini jangan dibahas lagi?" tanya Sooyoung dengan nada suara yang mulai melemah. Ia benar-benar lelah sekarang.

"Minta maaf sama Lalisa."

Dan mata Sooyoung tiba-tiba pedih begitu Taehyung menyelesaikan ucapannya. Kalimat singkat berisi himbauan yang terasa menyesakkan.

"Gue udah ngasih banyak alasan kenapa lo nggak bisa dateng ke pestanya dia. Tapi ternyata dia tau gue bohong. Gue nggak enak sama dia karena dia sahabat gue. Tolong ngerti dikit posisi gue."

Raut putus asa Taehyung, nada suaranya yang getir.

Kini pedih yang dirasa Sooyoung mulai menjalar dari mata turun ke hati.

"Gue nggak akan minta maaf."

Sebuah jawaban ketus sebelum Sooyoung beranjak berdiri. Ia nggak mau menangis di sini. Dan ia nggak akan mau minta maaf pada Lalisa.

"Jangan keras kepala."

Seruan Taehyung bahkan nggak membuat Sooyoung bergeming.

Untuk kali ini Chungha setuju. Ia mengiringi langkah Sooyoung dengan kecewanya pada Taehyung yang kentara jelas.

Second Lead Syndrome ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang