65

1K 312 5
                                    

"Gue nggak bisa bantu."

Penolakan Chungha yang langsung Taehyung terima begitu ia meminta tolong.

"Sekali ini aja," mohon Taehyung memelas.

Cuma Chungha satu-satunya harapan yang ia miliki untuk bisa menemui Sooyoung. Akhir-akhir ini Sooyoung memang terasa makin jauh dari jangkauannya karena terus bersama Wonwoo.

"Dari sebelum lo putus sama Sooyoung, gue udah bantuin lo berulang kali."

Bukannya Chungha mau perhitungan tapi segala bantuannya seperti sia-sia. Ia tak semurah hati itu untuk terus menuruti permintaan Taehyung. Lagipula jelas ia ada di pihak Sooyoung.

"Sooyoung udah nggak mau ketemu sama lo, tolong lo ngerti dan jangan ganggu dia lagi," sambungnya.

Chungha sempat terpikir harusnya Taehyung segigih ini dulu waktu masih pacaran sama Sooyoung.

"Nggak mau ketemu gue dengan pura-pura pacaran?"

Dan pertanyaan Taehyung yang terbilang wajar terdengar seperti sebuah cibiran bagi Chungha.

Nggak tau kalau Sooyoung dengar bakal seemosi apa, Chungha saja rasanya ingin marah.

"Tinggal nunggu waktu buat mereka beneran pacaran, jadi nggak ada urusannya sama lo."

"Secepet itu Sooyoung move on?"

Antara meragukan atau sebuah harapan memang beda tipis. Taehyung nggak bisa menyangkalnya.

"Lo juga semudah itu mutusin Sooyoung?" balas Chungha.

"Kalau bukan gue, dia yang bakal mutusin."

"Tau gini gue suruh Sooyoung mutusin lo duluan. "

Chungha memang paling ngerti kalau hubungan Sooyoung dan Taehyung nggak sehat. Harusnya setelah putus selesai kenapa malah dibikin rumit.

"Ini terakhir kali gue minta ketemu. Habis ini gue nggak akan ganggu dia lagi. Janji!" yakin Taehyung.

Tapi Chungha juga tetap dengan keyakinannya.

"Sooyoung pasti nggak mau."

"Bilang gue mau ngomong baik-baik."

"Ngomongin apa lagi, sih," decak Chungha mulai ketus.

Yang ada berkali-kali Taehyung ketemu Sooyoung cuma membuka luka lama.

Saat Chungha ingin melampiaskan kekesalannya tiba-tiba Lalisa datang menghampiri Taehyung. Chungha langsung diam dan menahan amarahnya. Padahal ia sedang ingin mengomeli Taehyung panjang lebar.

Dan Chungha makin bingung begitu Lalisa duduk di hadapannya sambil tersenyum manis. Rasanya seperti dejavu. Ia pernah berada di posisi ini. Jadi ia sudah menyiapkan diri jika Taehyung dan Lalisa mengeroyoknya dengan kata-kata.

Tapi nyatanya yang keluar dari mulut Lalisa adalah sebuah permohonan.

"Tolong bantu Taehyung sekali ini aja," pintanya.

Chungha jadi bimbang mau jawab apa. Mau nolak, segan. Mau mengiyakan juga belum bisa.

"Ada yang belum selesai antara Taehyung sama Sooyoung. Masih ada yang mengganjal meski udah putus. Mereka perlu ngomong dari hati ke hati. Kalau nggak bisa jadi temen seenggaknya mereka jadi dua orang yang saling memaafkan," lanjut Lalisa lagi.

Tutur kata lembutnya seakan menghipnotis Chungha. Ada sudut kecil di hatinya yang setuju dengan perkataan Lalisa. Mungkin ini yang Sooyoung sebut belum berdamai dengan keadaan.

Itulah kenapa Chungha belum sepenuhnya percaya meski Sooyoung berulang kali bilang telah memaafkan Taehyung.

Mungkin ini juga alasan keraguan Sooyoung untuk memulai hubungan baru dengan Wonwoo. Saling suka saja belum cukup jika Sooyoung belum berdamai dengan masa lalunya.

Entah bisikan apa yang akhirnya membuat Chungha mengangguk.

"Gue usahakan," katanya.

Meski ia sendiri belum tau bagaimana cara meyakinkan Sooyoung.

"Asal lo janji nggak bakal ganggu Sooyoung lagi," pintanya tegas ke arah Taehyung.

Tentu saja Chungha nggak mau asal bantu tanpa kesepakatan.

Second Lead Syndrome ✔Where stories live. Discover now