Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo kelihatan jauh lebih seger sejak putus."
Ocehan Chungha yang hanya dibalas Sooyoung dengan seulas senyum. Mungkin sahabatnya itu benar, atau mungkin juga Chungha cuma omong kosong untuk sekedar menghiburnya.
Karena sejak putus, Sooyoung seperti menghilang dari peradaban. Sengaja bangun pagi untuk berangkat kuliah lebih awal, dan sengaja berlama-lama menyendiri di kampus agar pulang lebih lambat. Akhir-akhir ini, ia memang lebih senang berada dalam heningnya perpustakaan.
Di kost pun, Sooyoung lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiam diri di kamar. Berjam-jam terhanyut dalam alur drama Korea. Bukan karena patah hatinya yang terlalu dalam, melainkan karena ia sengaja ingin mengindari beberapa hal.
Desas-desus tentang putusnya ia dan Taehyung yang tak sesuai fakta kadang membuat Sooyoung ingin menutup telinganya rapat-rapat.
"Anak fakultas sebelah bilang, katanya gue dicampakkan Taehyung duluan sebelum dia yang gue campakkan."
Sooyoung tertawa miris. Meski itu cuma berita simpang siur tapi mendengarnya sedikit menyakitkan. Apa di mata Taehyung ia terlihat semengerikan itu?
Ini jadi seperti kisah klasik tentang siapa yang memakan dan dimakan duluan demi bertahan hidup meski tak semenyeramkan itu.
Chungha yang sejak tadi berdiri di pintu jadi menghampiri Sooyoung yang tengah duduk di kasurnya.
"Makanya lo keluar dari goa," suruhnya.
Jujur saja, Chungha sedikit kesepian tanpa Sooyoung. Ia berangkat kuliah sendiri, cari makan sendiri, dan hal-hal yang dulu sering ia lakukan bersama Sooyoung, kini semuanya sendiri.
"Gue nggak mau terlihat menyedihkan," sungut Sooyoung.
Hari dimana orang-orang tau ia putus dari Taehyung, mereka menatapnya dengan kasihan. Lalu selanjutnya menjadi iba begitu tau ia dicampakkan.
Kepopuleran Taehyung di kampus membuat Sooyoung terlihat seolah-olah baru saja kehilangan surga dunia.
"Gue nggak sakit hati karena putus, gue lebih sakit hati caranya gue diputusin."
Mungkin sudah berulang kali Sooyoung mengatakan ini. Diputusin, ditinggalin, disuruh pulang sendiri, sungguh membuatnya ingin mengutuk Taehyung dengan sumpah serapah.
"Makanya tunjukkin pada Taehyung kalau lo baik-baik aja," suruh Chungha.
Menurutnya dengan Sooyoung terus menghindar akan membuat Taehyung berada di atas angin. Taehyung tampak baik-baik saja, ia masih asik dengan teman-temannya. Kalau Taehyung bisa harusnya Sooyoung juga bisa.
"Kemarin dia nanyain kabar lo lagi."
Sooyoung langsung menoleh. Tiga hari pertama sejak putus, Taehyung juga menanyakan kabarnya pada Chungha. Entah dengan maksud dan tujuan apa. Yang jelas, Sooyoung merasa nggak nyaman. Ia merasa kalah dan Taehyung pemenangnya.
"Kalau dia nanya lagi bilang gue baik-baik aja, sangat baik malah. Bilang aja gue lagi sibuk sama Kim Soohyun," jawab Sooyoung dengan nada menggebu sedikit emosi.
"Yang ada lo diketawain," geleng Chungha.
Sooyoung dan kehaluannya tentang drama Korea sejak dulu bernilai minus di mata Taehyung.
"Iya juga," angguk Sooyoung setuju.
Ia yang kemudian berganti merengut.
"Tau gini, gue yang mutusin duluan," sesalnya.
Rasanya percuma Sooyoung berusaha mempertahankan hubungan mati-matian tapi berakhir sia-sia.
"Nggak, udah bagus gini," sangkal Chungha.
"Bagus apanya," desah Sooyoung panjang.
Bagus darimana kalau ia berada di posisi yang nggak menguntungkan.
"Seenggaknya lo tau ada yang nanyain kabar lo terang-terangan dan ada yang nyari lo diam-diam," lanjut Chungha.
Dan Sooyoung langsung paham tanpa Chungha menjelaskan. Cukup Chungha yang membuka tirai jendela Sooyoung lebar-lebar. Memperlihatkan jalanan depan kost dan beberapa rumah tetangga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Membuat Sooyoung terdiam lama sampai Chungha membuyarkan lamunannya.
"Jadi kapan lo keluar dan mulai hidup normal lagi?"
