2. Sayang mamah.❤

12.4K 726 56
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALINA'S LOVE STORY

Rangga menunduk menutup wajahnya dengan frustasi. Demi Tuhan, Rangga melihatnya dengan jelas tadi, itu Alina. Alina sedang menaiki motor sebagai penumpang. Rangga rasanya ingin terbang agar bisa mengejar Alina dengan cepat.

"Eergh! Fuck! Fuck! Fuck! Alinaa!" Geran Rangga memukul-mukul meja tanpa bisa tenang sedikitpun. Rangga merasa gila sekarang.

"Itu ga mungkin mimpi, Alinaa! Eerrgh!" Geram Rangga menendang kursi dan meja yang ada di dekatnya dengan asal. Kepalanya sesekali ia cengkeram penuh amarah.

"Rangga! Kamu sebut siapa tadi? Ha!" Bentak wanita berbaju panjang namun begitu ketat dengan bahu terekspose.

"Eergh! Berisik, Vina! Kita putus!" Teriak Rangga menatap geram pada Vina yang mengganggu dirinya.    

"Apa? Putus? Segampang itu kamu minta putus?" Ucap wanita bernama Vina itu seiring ia melangkah mendekat pada Rangga yang duduk tegap diatas kursi kejayaannya.

"Iya, gampang. Udah? Ha? Kita putus, aku udah bosen." Rangga berucap tanpa rasa berat sedikitpun. Ucapannya bagai hempasan angin, begitu cepat beralih.

"Silahkan keluar,.. and goodbye!" Ucap Rangga berdiri merapikan jas mewahnya. Tangannya tanpa ragu menunjuk pada pintu agar Vina segera pergi.

Rangga dan Vina lama saling terdiam. Mata Rangga mulai jengah dengan sikap Vina yang malah menatap nanar padanya. Rangga tidak akan luluh, Rangga tak peduli dan tak punya hati untuk hal itu.

"Namanya Alina, aku cinta sama dia. Aku cinta sama dia sejak sepuluh tahun yang lalu. Dan ga pernah sedikitpun kamu ada di hati aku. Kamu sendiri tahu, kan, kita pacaran hasil kamu maksa aku? Pernah aku kasih kamu bunga? No, kan? Pernah aku kasih kamu kejutan? No juga. Kamu belum sadar sampe sekarang? Haa?" Ucap Rangga melipat tangannya mencoba bersikap sabar pada Vina.

"Terus kamu jadiin aku apa, Rangga?" Ucap Vina meneteskan airmata tak terimanya.

"Aku? Aku jadiin kamu partner untuk menyalurkan nafsu. Dari awal juga bukannya gitu? Pernah aku akui kamu sebagai pacar aku? Enggak, kan? Kamu jangan buta, Vina. Masih banyak laki-laki tampan, mapan, bahkan lebih dua-duanya dari aku. Jadi, silahkan cari laki-laki lain saja. Dari pada kamu beban mental terus aku selingkuhin. Ya, meskipun aku ke mereka juga sama, sama-sama ga pake perasaan." Rangga mendelik seperti orang yang benar-benar mati rasa. Tada simpati juga empati. Karena bagi Rangga, cintanya hanya untuk Alina seorang.

Alina's Love Story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang