29. Pulang honeymoon.

3.1K 267 56
                                    

Menyusuri kota New York, sepasang suami istri itu tak bisa berhenti saling menggenggam. Mereka melewati banyak toko branded, tapi tak sedikitpun Alina meminta tuk masuk ke salah satu toko.

Wanita cantik dalam balutan dress cantik itu berlari kecil mendekati tiang. Ia sentuh tiang itu, ia mendongak menelisik.

"Lihatin apa? Hmm?" tanya Rangga mengeluarkan ponsel.

"Ah? Haha. Nggak." Alina tampak excited tiang tinggi yang diujungnya terdapat bendera.

"Tinggi banget. Panjaang."

"Panjangan mana sama aku?" tanya Rangga mengulum senyum.

Alina terkekeh seiring mendongak. Ia membuang muka seiring bersemu.

Rangga tersenyum lebar mendapati respon istrinya. Segera ia tangkap gambar istrinya yang sedang mendongak cantik. Leher jenjang itu amatlah indah.

'Ckrek-ckrek-ckrek!'

Banyak sekali gerakan indah yang berhasil ditangkap oleh kamera ponsel. Rangga sangat lihai sekali disetiap pergerakan istrinya. Alina mendongak, rambutnya terhembus, matanya menyipit saat tersenyu, bahkan sampai istrinya menunduk tersipu.

"So beautiful!" ungkap Rangga terengah seiring memasukkan ponsel kedalam saku.

"You're so beautiful!"

"Makasih, mas." Alina menunduk tersipu hingga tak sadar suaminya mendekat.

'Cuup.'

Dagu Alina diangkat, bibirnya dikecup. Gerakan Rangga yang cepat membuatnya sedikit terkesiap.

Rengkuhan lembut nan hangat membuat Alina semakin nyaman berciuman. Satu kakinya naik, tangannya mengalung di leher sang suami.

"Seru banget. Aku suka banget. Semoga bisa kesini sama Putra," ucap Alina menyandarkan sisi wajah pada bawah dada sang suami.

"Itu gampang, Alina. Seminggu sekali juga bisa."

"Mahal, maas." Alina mendengus lembut.

"Ga ada yang mahal buat kalian." Rangga memainkan rambut sang istri, menyisirnya dengan jari.

'Drrt!'

'Drrt!'

"Kayaknya itu hape aku, ya? Sebentar." Alina meraba saku di baju. Ia terkejut mendapati seseorang menelepon. Tak ada nomornya.

Rangga mengernyit mengetahui ada yang menelpon pada ponsel Alina pemberiannya.

"Seben-." Alina terkejut ponsel barunya direbut.

"Halo, Alina. Kamu sama Rangga, nggak?"

"Mamih?" gumam Rangga mengerutkan kening.

"Haish, Rangga! Anak kamu, nih, dorong lemari ampe jatoh! Pecah tuh semua koleksi guci kamu!"

"Hadeuuh! Untuung aja bukan punya mamih! Mampus, deh!"

Alina's Love Story [TAMAT]Where stories live. Discover now