3. Siapa Alina?

10.4K 650 43
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALINA'S LOVE STORY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ALINA'S LOVE STORY

"Putra, udah bangun, sayang? Mamah baru aja man-." Alina membeku, bibirnya perlahan mengatup kala melihat segelas teh panas mengepul tepat ada di meja yang berhadapan dengan kamar mandi mereka.

"Mamah minum dulu! Biar ga kedinginan," titah Putra melengos dari bagian dapur menuju kasur mereka.

"Ini, udah Putra siapin baju mamah. Mamah hari ini pake daster ijo aja, yang oren, kan, sobek dibagian sisinya." Putra menatap sekilas lalu dengan rajin merapikan posisi daster sang ibu diatas kursi sofa bekas yang hanya ada satu. Itu pemberian pemilik kontrakan terdahulu.

"Hari ini, Putra mau ikut babeh jualan koran. Sambil mau ngedatengin si Merkurius! Putra mau bales dendam!" Ucapan Putra dalam hitungan detik berubah menjadi geraman menakutkan. Matanya melotot dengan bibir membengis.

"Astaghfirullah, Putra! Ga boleh, sayaang!" Lirih Alina merengek frustasi. Alina bukan tipe yang suka memukul, suka melotot, suka kasar pada anaknya. Seperti inilah Alina.

"Hei! Dengerin mamah, sini. Anaknya mamah jangan suka mukul orang, sayang. Dipukul itu sakit. Nanti anaknya mamah bisa masuk penjara. Ga boleh, yaa." Alina berjongkok meraih kedua tangan anaknya dengan lembut. Sebisa mungkin Alina merayu. Jangan sampai anaknya berbuat hal buruk.

"Katanya, lidah bisa lebih tajam dari silet, kan? Terus, bisa bikin orang sakit hati tanpa berdarah. Sakitnya lebih dari dipukul. Terus kalo Putra main kasar ke mereka, harusnya mereka kuat! Mereka aja terus ngata-ngatain Putra! Putra ga suka!" Desis Putra menghentak genggaman sang ibu pada kedua tangannya. Matanya mulai berapi-api.

"Tapi, sayaang. Jangaan, ga boleh. Beda konsepnyaa!" Lirih Alina meringis frustasi. Tangannya menggenggam erat tangan sang anak.

"Konsep-konsep! Enggak! Putra ga mau pake konsep!" Jerit Putra seolah begitu muak dengan ucapan ibunya yang terlalu baik hati itu.

Alina's Love Story [TAMAT]Where stories live. Discover now