33. Baju olahraga.

2.7K 284 55
                                    

Alina bersenangat melewati area Foyer rumahnya yang luas. Ia memasuki ruang tamu yang luasnya luar biasa. Ada paket yang ia minta pada pelayan agar disimpan disana karena tak mau pelayan direpotkan berjalan jauh ke ruangan lain. Alina tidak tahu itu apa. Boxnya besar.

Wanita cantik itu duduk di sofa yang mewah. Ia tarik box yang disimpan di atas meja yang ada di hadapannya.

"Wow!" ucap Alina mengusap box elegan berwarna ungu dengan merek yang tidak ia ketahui.

'Teet!'

Alina memencet tombol di meja kecil sisi sofa. Tombol tersembunyi tuk memanggil pelayan. Tak kunjung lama pelayan sudah menghadap.

"Bi, ini yang dari nyonya, ya?"

"Iya, nyonya, dari nyonya besar."

"Saya mau minta tolong buatin jeruk peras, ya, bi. Sama siapin camilan favoritnya Putra. Anterin kesini dua-duanya." Alina mengenggam lembut tangan pelayan tua itu. Bibirnya melengkung manis.

"Siap, neng cantiik. Bibi buatin sekarang, yaa." Pelayan itu berjalan tergopoh-gopoh.

"Makasih, banyak, bii." Alina setengah berteriak.

"Kira-kira apaa ya isinya? Buat mas Rangga? Tapii, masa warna ungu?"

"Ungunya tua, tapi soft. Desainnya cewek elegan banget," gumam Alina menarik ujung pita hinga box tersebut bisa dibuka.

"Eh, bentar. Ada suratnya."

Kertas hvs itu berwarna pink muda. Alina penasaran sekali ibu dari suaminya menyampaikan apa. Padahal bisa lewat pesan di aplikasi chat.

To: Alina

Alina, ini baju olahraga buat kamu besok. Kita ke Singapura berangkat jam 6. Temenin saya olahraga disana. Pakai ini, couple sama saya.

Thx.
Paulina.

Bibir bawah Alina digigit banyak. Alina hanya memangut saja meski terkejut. Ia pun lanjut membuka box. Itu.

Alina duduk terkesiap mendapati isi box besar itu adalah baju olahraga kekinian. Baju dan rok itu ia angkat bergantian. Secara spontan ia menjatuhkan dua pakaian itu. Tidak, itu sangat seksi.

Di kejauhan koridor terdspat Putra berjalan cepat penuh amarah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di kejauhan koridor terdspat Putra berjalan cepat penuh amarah. Ia banting sepatunya kebelakang tanpa memutar tubuh, lalu dengan penuh amarah ia lempar tas sekolahnya tepat 2 meter dihadapan sang ibu. Putra lemepar tasnya sejauh 10 meter, sangat kuat.

Alina's Love Story [TAMAT]Where stories live. Discover now