17. Putra.. ❤

6.3K 349 47
                                    


Jangan lupa vote, komen, share, and follow. Hihi.❤❤😍🔥🥰😘🤗🥰

Share share yang banyak yaww. 😁😁🥰😘🤩❤❤. Biar makin banyak yang baca. 🐒😁🤪

[ALINA'S LOVE]

'Drrt!'

'Drrt!'

Dering telfon bersama musik iringannya tak berhenti menyala. Itu dari ponsel milik Rangga, sedangkan Alina tak tahu entah ponselnya ada di mana.

Alina tak sedikitpun terganggu atau penasaran dengan suara panggilan itu. Tubuh polosnya didekap begitu erat oleh Rangga, kepalanya Rangga tekan hingga wajah Alina bersembunyi kedalam dada Rangga layaknya seorang bayi mungil.

"Ssst! Ck! Ummh!" Geram Rangga kesal. Tubuhnya mulai melepas dekapan erat, tangannya bergerak mencari dimana ponselnya berada.

"Kamu ga tahu ini malam pengantin saya?! Haa! Anjing!" Umpat Rangga begitu kencang juga serak, sangat menakutkan.

"Ssut! Ssut!" Bisik Rangga mengusap bahu Alina. Baru saja terasa tubuh Alina yang tersentak, paati istrinya terkejut.

Alina hanya bisa diam saja menutup rapat matanya. Alina masih belum siap banyak bergerak, apalagi membuat tubuhnya bisa ditonton bebas. Biar Rangga mandi dan lebih dulu makan meninggalkannya.

"Putra dimana, sayaang? Putra udah makan, belum? Mamah kangen Putra."

"Mamah disini baik-baik aja, sayang. Papah Rangga ga ngapa-ngapain mamah, kok, enggak mukul galak."

'Cuup.'

"Tidur yang nyenyak, Alina. Aku kesana dulu sebentar," bisik Rangga tak tahu Alina sudah terbangun sejak satu jam yang lalu.

Alina menutup mata dengan tenang, terasa jelas pergerakan di ranjang. Sepertinya Rangga akan turun dari ranjang mereka ini. Kala mendengar suara Rangga yang terdengar jauh, Alina memberanikan diri membuka satu matanya walaupun kecil. Ya, Rangga ternyata pergi ke arah balkon, dalam keadaan tak memakai apapun. Lalu disana Rangga berdiri tepat di depan pintu kaca menuju balkon yang ditutup gorden tebal, Rangga berdiri disana.

"Hmm? Ya? Haha! I knew it!" Ujar Rangga penuh rasa percaya diri. Matanya mendelik merendahkan.

"Well, terserah! Kamu urus buat sementara. Dan inget, gaji kamu besar, ga pantes kalo masih koripsi. Cih! Inget juga, kehidupan keluarga kamu, bahkan keluarga besar kamu, ada di tangan saya. Jangan lupa kerjakan tugasnya. Sekian!"

'Tuut!'

"Alina. Ga usah akting lagi! Kamu udah bangun, suami kamu tahu."

"Bangun!"

Dengan pasrah Alina membuka kedua mata. Matanya menghindar untuk tidak bertatap mata bersama Rangga. Kedua tangan Alina memeluk selimut dengan erat.

"Morning,.. and don't forget morning kiss!" Ujar Rangga menyeringai puas dengan segera menindih tubuh Alina.

'Cuup.'

"Hmpt! Mmmh!" Sontak Alina terpejam erat akibat terkejut juga tak terima. Rangga mencium bibirnya dengan amat menggila, penuh nafsu. Kedua tangan Alina dengan mudahnya Rangga cekal, kepalanya gak bisa bergerak lagi, apalagi sampai menjauh agar ciuman mereka berhenti. Bibir Rangga terus memaksa bergerak, sedangkan Alina terus menolak, walaupun ujung-ujungnya selalu Rangga berhasil mendapat apa yang ia mau.

Alina's Love Story [TAMAT]Where stories live. Discover now