56. Kado apa?

711 68 8
                                    

Hari ini adalah jadwal Alina berolahraga di salah satu tempat olahraga khusus ibu hamil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah jadwal Alina berolahraga di salah satu tempat olahraga khusus ibu hamil. Dalam satu kelas hanya terdapat sepuluh orang, itu karena Alina memilih kelas premium.

Mengikuti instruksi dari coach di depannya, Alina telentang di atas matras dengan bola besar yang ia tahan di bawah ujung kedua kaki, lalu kakinya menekuk bergantian.

"Last step banget ini!"

"Whuh! Semangat!"

"Semangaat!" sahut Alina dengan ceria.

"Dalam hitungan sepuluh detik, enam kali."

Semuanya kompak memutar bokong. Mereka berolahraga lebih dari satu jam.

Bubar dari acara olahraganya, Alina tak lupa nongkrong bersama di salah satu kafe terdekat.

"Emang.. abis capek-capek gini enaknya nyari angin," ucap Alina memasuki kafe dengan tema garden.

"Iya. Sejuk ginii. Kayak bukan di Jakarta rasanya."

"Oh, iya. Ntar kapan-kapan kita stay cation bareng. Aku ada vila di Lembang. Baruu aja jadi." 

"Di Lembang? Waah! Aku belum pernah kesana. Jadi penasaran." Alina tampak bersemangat. Ia tak sabar ingin berlibur.

Kopi telah tiba. Kini semuanya duduk tanpa berhenti mengobrol. Mereka hanya berhenti bicara saat mengunyah saja.

Alina berswafoto seperti teman-temannya. Mereka masing-masing mencari sudut yang cantik.

"Kopinya murah, ya. Kirain seratus ke atas."

"Oh, ya? Padahal tempatnya bagus banget." Alina memutar kepala pada sekitar. Ia tak percaya.

"Yaa... tapi menurut aku emang standar, sih, kopinya. Ini pas, kok, dijual seratus ribu."

"Ouuh.. kalo aku ga bisa bedain mana kopi bagus sama yang bagus banget. Hehe."

"Iya. Kopi bungkusan yang di iklan tv juga enak," sahut Alina mengocek sendok di dalam gelas. Ia minum kopi itu dengan penuh perasaan.

'Drrt!'

"Hape siapa, tuh? Yang ada foto suaminyaa di tempel?"

"Waduuh!"

"Waduh, waduh, waduu... saya juga kalo suaminya kayak artis, bakal dipampang!"

"Ah? Hahaha. Bentar, ya, guys, bentar. Hehe." Alina keluar dari kursi dan menjauh dari teman-temannya.

"Halo?"

"Halo, nyonya, selamat pagi! Maaf saya mengganggu."

"Iya, pak Toni, gimana?"

"Perihal hasil tes DNA, pihak rumah sakit sudah berjanji besok sudah siap." Toni membuat Alina lega.

"Iya, pak. Makasih banyak, ya. Suami saya berarti sudah tahu, ya?" tanya Alina menurunkan volume suara.

Alina's Love Story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang