KOSTUM ULTRAMAN

1.9K 348 251
                                    

"makannya pelan pelan dong Ji" tegur mamah ke Fajri yang nampaknya terlihat terburu buru saat sarapan.

"Aji lagi buru buru mah, takut telat, nanti Piki ngira Aji gak dateng, Aji gak mau Piki sedih" jawab Fajri sambil terus menikmati sarapannya tanpa mengurangi kecepatan makannya.

Selesai sarapan Fajri pamit dan bersaliman dengan kedua orang tuanya.

"Aji berangkat dulu ya, assalamualaikum" ucap Fajri kemudian berlari kecil menjauh dari ruang makan keluarganya

"Pak mobilnya udah di panasin ?" Tanya Fajri ke salah satu supir pribadi keluarganya.

"Astaghfirullah.. maaf Den dari tadi saya sibuk bersihin mobil tuan, lupa kalo hari ini Aden mau pake mobil pagi pagi"

"Ah gimana sih, kalo kaya gini saya bisa telat, udah sini kunci mobil papah, biar papah pake mobil lain aja" ketus Fajri sambil mengambil kunci mobilnya dengan cukup kasar

Ah Fajri bukan anak yang kasar sama sekali bukan Fajri justru anak yang sopan sejak kecil, bahkan kesopanan Fiki adalah ajaran Fajri , tapi jika itu berhubungan dengan Fiki, Fajri sama sekali tidak perduli dengan etika dan sopan santun.

Fajri langsung melajukan mobil yang di tungganginya, dia benar benar sudah ingin merayakan ulang tahun Fiki saat ini, dia tidak mau membuat Fiki sedih karena harus merayakan ulangtahun nya sendiri.

***

"Apa harus sepagi ini Lang" tanya Shandy ke Gilang saat mereka sudah berada di makam

Gilang mengangguk "iya karena biasanya sebentar lagi Aji bakalan dateng"

"Taburan bunganya masih seger, pasti kemarin ada yang dateng" ucap Shandy seketika membuat Gilang tersenyum.

"Bukan cuma kamarin tapi setiap hari, Aji selalu dateng tiap hari kesini, ngabisin hari nya disini" lirih Gilang dengan perasaan yang sudah terasa sesak

Shandy mengehela napas panjang, Shandy mewajarkan apa yang Fajri lakukan, kehilangan adik adalah hal terberat dalam hidup, Fajri sudah cukup kuat untuk bertahan sejauh ini, jika itu Shandy mungkin Shandy sudah mati bunuh diri.

"Udah jam segini, ayo kita pergi sekarang keburu Aji dateng" ucap Gilang yang menyadari jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.

"Gue kangen banget sama lu Pik, maafin gue ya" gumam Fenly kemudian bangkit dan berjalan menjauh dari pusara sahabatnya itu.

***

Fajri baru saja sampai di komplek pemakaman elit itu, sebelum keluar dari mobilnya Fajri memaki topengnya dan mengeluarkan semua yang di bawanya, mulai dari cake ultraman dan beberapa mainan ultraman berbagai ukuran.

Fajri benar benar terlihat gila saat ini, tapi Fajri tidak perduli, dia hanya mau adiknya senang, meskipun dia tidak bisa melihatnya secara langsung.

"Aji.." teriak Sisi yang rupanya baru datang

Fajri menganggukkan kepalanya kepada Sisi.

"Sini Sisi bantu" ucap Sisi sambil mengambil beberapa belanja yang berisikan mainan ultraman dari tangan Fajri.

***

"Assalamualaikum adeknya Abang yang paling ganteng" lirih Fajri

"Selamat ulangtahun adeknya Abang yang paling ganteng, janji sama abang ya Piki harus bahagia"

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now