KAKA

1.6K 331 221
                                    

Mamah berseru dengan suara yang cukup keras saat baru membuka pintu ruang rawat Shandy dan mendapati Shandy sedang bersama Sisi, membuat Shandy dan Sisi menoleh secara bersamaan ke arah suara mamah

"Tante mamah" heboh Sisi sambil berjalan menghampiri bermaksud udah menyalimi mamah

Sisi menjulurkan tangannya guna menyalimi mamah namun mamah tidak merespon Sisi sedikitpun, jantung Shandy seketika berdebar kencang, Shandy tau jika mamahnya akan marah karena Shandy melanggar ultimatum dari mamah

Fenly menoleh ke arah mamah yang berdiri di belakangnya, sambil menatap sinis pada Shandy dan seolah mengacuhkan Sisi, padahal Fenly tau selama ini mamahnya sangat ramah pada Sisi

"Mamah.." gumam Fenly, membuat mamah menoleh ke arahnya

"Sisi mau saliman mah" sambung Fenly

Mamah akhirnya memberikan uluran tangannya dan membiarkan Sisi menyalimnya, mamah tidak mau Fenly curiga, mamah tidak melarang Shandy jatuh cinta, tapi mamah tidak mau hubungan kedua anaknya jadi rusak hanya karena cinta

"Fen mau ke Ka Shandy ? Sisi bantu yah" pelan Sisi ke Fenly sambil mencoba meraih kursi roda Fenly dari tangan mamah

Mamah justru menangkis tangan Sisi, ah memang dasar Sisi si mental baja, dia sama sekali tidak masalah di perlakukan seperti itu

"Fenly harus balik ke kamar" ketus mamah

"Loh kok balik ke kamar sih mah, kan tadi mamah bilang adek boleh sama kaka, kok sekarang malah nyuruh ke kamar" protes Fenly

"Berani kamu ngebantah mamah ?" Tegas mamah ke Fenly

"Gak gitu mah, tapi kan tadi mamah sendiri yang bilang kalo adek boleh sama kaka"

"Mah adek kangen sama kaka" sambung Fenly

Shandy hanya diam sambil menatap kearah Fenly, Shandy juga rindu Fenly, tapi Shandy tidak berani berbicara apapun, siapa Shandy yang berani membantah mamah

"Nurut sama mamah bisa kan ?" Tegas mamah seketika membuat Fenly diam

Shandy dan Fenly sudah terdidik sejak kecil untuk menuruti semua ucapan mamah, dan tidak membantahnya, maka dari itu hingga dewasa pun membantah mamah adalah hal sulit bagi kedua anak itu

"Tante mamah.. biarin Fenly di sini dulu aja bentar yah, kasian Fenly pasti kangen sama Ka Shandy, kasian juga Ka Shandy sendirian terus, bukanya kebahagiaan itu adalah imun terbaik untuk manusia ?" Tanya Sisi

Mamah menghela napas panjang sebelum akhirnya mengantarkan Fenly menghampiri Shandy yang sejak tadi hanya diam di brangkarnya

"Sisi.. saya mau bicara sama kamu" ucap mamah setalah itu langsung keluar ruangan Shandy begitu saja

Fenly dan Shandy seketika saling bertatapan, mereka berdua tau jika mamah sudah seperti itu tandanya mamah akan marah

"Si mending lu disini aja" ucap Fenly sambil menahan tangan Sisi yang mencoba keluar menyusul mamah

"Gak bisa Fen, gak sopan namanya, gapapa nanti Sisi balik lagi" pelan Sisi sambil melepaskan pegangan tangan Fenly

Sisi akhirnya keluar dari ruangan Shandy mengisahkan Shandy dan Fenly, Shandy sejak tadi hanya diam, Shandy sendiri takut jika Fenly tau soal perasaannya pada Sisi

"Kak.." panggil Fenly membuat Shandy menoleh ke arahnya

"Kaka kenapa ? Kok diem aja, kepala Kaka sakit lagi yah ? Kata Bangrick kepala Kaka sakit terus yah ?"

Shandy menggelengkan kepalanya pelan, sambil tersenyum

"Fen kenapa kesini ? Tumben, emang udah enakan keluar keluar ?" Tanya Shandy

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ