PEMBOHONG

1.4K 302 111
                                    

jam kini menunjukan pukul 22.00 malam dan Shandy baru saja sampai di rumahnya, pelan tapi pasti, Shandy masuk kedalam rumahnya dengan sangat hati hati, bak seorang maling langkah kaki Shandy yang sudah di buatnya dengan sangat pelan pun entah kenapa begitu terdengar saat ini

Mamah sejak tadi masih duduk terdiam di ruang tengah, dimana ruangan tersebut terdapat ruang makan keluarga dan di depannya terdapat kamar Shandy dan Fenly

Mamah masih terus menatap ke arah kamar Fenly yang sejak tadi terus tertutup bahkan Fenly belum makan sejak pulang tadi, mamah sudah mencoba meminta Fenly keluar dan makan, namun Fenly masih juga tidak merespon, membuat mamah semakin khawatir, terlebih Fenly punya penyakit asam lambung yang sudah kronis

"Bagus! Terusin aja terusin pergi gak ada pamit sama orang tua, pulang malem, bagus" tegas mamah yang menyadari Shandy sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk saat ini

"Maaf mah" pelan Shandy sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Tidak ada jawaban apapun dari mamah, mamah kembali fokus menatap pintu kamar anak bungsunya sambil berharap anaknya keluar dan makan

Shandy yang sudah berjanji segera pulang dan menemui Fenly karena Fenly bilang matanya terasa panas pun kini melangkahkan kakinya menuju kamar Fenly

Mamah seketika mengerutkan keningnya saat hidungnya mencium bau alkohol dan mendapati bau itu dari Shandy

"Shandy !!!" Tegas mamah mengetikkan Shandy yang hendak mengetuk pintu kamar Fenly

Shandy menoleh ke arah mamah yang kini sudah berdiri di belakangnya

*PRAAAAAAK
sebuah tamparan mamah mendarat persis di pipi kanan Shandy, Shandy masih tidak menyadari maksud mamah menamparnya

"Mah.. Kaka salah apa ?" Pelan Shandy sambil mengusap pipi kanannya

"SALAH APA KAMU BILANG ? KAMU DARI MANA SHANDY, KAMU LAGI LAGI PULANG DENGAN BAU ALKOHOL MENYENGAT !!!"

"Kamu mabuk Shandy ?" Tanya mamah dengan nada melirih

Shandy seketika hanya diam, Shandy benar benar lupa atas tingkah Farhan tadi, Shandy tidak mungkin jujur pada mamah soal pertandingan

Mamah menghela napas kasar, matanya berkaca-kaca, mamah yang sudah cukup lelah atas kekhawatiran nya dengan Fenly semakin lelah mengetahui Shandy pulang dengan bau alkohol di tubuhnya

"Gagal, mamah gagal" lirih mamah kemudian meninggalkan Shandy yang masih berdiri di depan kamar Fenly

"Maaf mah.." pelan Shandy

Shandy menoleh ke arahnya belakang yang dimana terdapat pintu kamar Fenly, sudah ada Fenly yang berdiri terpaku menatap tajam pada Shandy, Shandy kini tau kenapa mamahnya memilih meninggalkannya di banding memarahinya, itu karena ada Fenly

"Fen" pelan Shandy ke Fenly

*BRAAAAAAAAAK
Fenly menutup pintu kamarnya dengan sangat keras, tanpa berucap satu katapun pada Shandy, namun Shandy tau jika Fenly pun marah padanya

"Fen.. buka Fen" pelan Shandy namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Fenly

Shandy menghela napas panjang dan menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar Fenly, Shandy tau Fenly pasti sudah berburuk sangka padanya saat ini, tapi Shandy tetap berharap Fenly mau membuka pintunya dan membiarkan Shandy membantu mengompres matanya yang terasa panas saat ini

***

Pagi kembali tiba, jam kini sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi dan Shandy sejak tadi sudah duduk di ruang makan yang berada persis di depan kamar Fenly dan dirinya

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Where stories live. Discover now