"lu adeknya Shandy kan ?" Tanya salah satu dari mereka ke Fenly
"Apaansi!" ketus Fenly tanpa menghiraukan mereka semua dan memilih melanjutkan perjalanan
Mereka kembali mengejar Fenly, bahkan kini sudah mengepung Fenly, membuat Fenly tidak bisa pergi kemana mana
"Mau apa sih lu semua ? Minggir!" Tegas Fenly
"Gak usah belagu lu bocah! Lu bener adeknya Shandy kan ?!"
"BUKAN!!! gue ogah punya kaka kaya dia!" Tegas Fenly seketika membuat salah satu dari mereka tersenyum smrik
"Bener dia! Bawa dia sekarang" ujar salah satu dari mereka
Fenly sempat melawan dan berusaha melepaskan diri, namun Fenly gagal karena kalah massa, Fenly pun sempat berteriak meminta pertolongan, meski cukup banyak orang berlalu lalang tapi tidak satupun orang menolong Fenly karna merasa takut
Fenly terus saja berteriak meminta pertolongan pada sekitar, hingga akhirnya salah satu dari mereka memukul bahu Fenly hingga Fenly hilang kesadaran
***
Fajri dan Fiki baru saja sampai di komplek pemakaman elit yang nampak sudah sangat familiar bagi Fajri dan Fiki
"Fiki mau ikut atau tunggu disini ?" Tanya Fajri sambil menyiapkan beberapa rangkaian bunga yang di simpannya di kursi bagian belakang
"emangnya kalo aku mau ikut boleh ?"
Fajri mengangguk sambil tersenyum "boleh kok, ayo"
Fiki sontak tersenyum lebar membuat kedua matanya terlihat menyipit karna tertekan kedua pipinya yang gembil
"Pake. Mataharinya lagi panas" ujar Fajri sambil memakaikan topi pada Fiki yang baru saja keluar dari mobil
"Makasih bang" pelan Fiki yang tidak mendapatkan jawaban apapun dari Fajri karna Fajri sudah berjalan mendahului nya
langkah Fajri terlihat begitu cepat saat ini, tidak ada yang bisa menggerakan seorang Fajri secepat itu bahkan kedua orang tuanya pun, hanya Fiki.
Setalah cukup lama mereka berjalan sampailah mereka di pusara Fiki, Fajri langsung bersimpuh, namun kali ini terlihat berbeda, Fajri kini datang dengan senyuman, di usapnya batu nisan yang kini berada di sampingnya
"Assalamualaikum adeknya Abang yang paling ganteng" Fajri bergumam pelan
Fiki terdiam, dia bahagia melihat Fajri kini nampak mulai berdamai dengan takdir, tapi mata dan senyum Fajri sangat berbeda, membuat kekhawatiran Fiki muncul
"Bang.." pelan Fiki membuat Fajri menoleh ke arahnya
"Apa ?" Jawab Fajri dengan lembut
"Abang gapapa ?"
Fajri menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum
Entah kenapa ini terasa lebih menyiksa perasaan Fiki, Fajri tersenyum namun pandangan mata nya kosong, Fiki tau Fajri kini hanya sedang berusaha dan belum sepenuhnya berdamai
***
"Loh kok kalian cuma berdua aja ? Shandy sama Fenly mana ? Belum bangun yah ?" Ucap mamah yang baru saja pulang dan hanya melihat Ricky dan Zweitson yang duduk berdua di kursi depan rumahnya
![](https://img.wattpad.com/cover/279554175-288-k684536.jpg)
YOU ARE READING
RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)
General Fiction📌DALAM TAHAP REVISI Sudah empat tahun berlalu, sejak kepergian Fiki serta Masuknya Shandy dan Farhan ke penajara Kini Shandy dan Farhan sudah bisa kembali menghirup udara bebas setelah mempertanggung jawabkan perbuatannya mereka, setalah empat tahu...