Abang..

1.5K 315 142
                                    

Shandy mengangguk pelan dengan wajah bingung

"Jawab Ka pake mulut, Sisi mau denger Ka Shandy ngomong, kalo Ka Shandy bakalan pulang dan balik lagi kesini" tekan Sisi

Semua mata kini menatap ke arah Shandy yang masih diam terpaku dan saling tatap dengan Sisi

"Ka Shandy.." tekan Sisi dengan suara pelan

"Iya Sisi, gue bakalan pulang dan balik lagi" jawab Shandy

"Janji." sambung Shandy kembali dengan penekanan

Sisi mengunci mulutnya sebagai upaya menahan tangis, entah kenapa dia ingin menangis saat ini, empat tahun lalu Shandy pernah ada di posisi ini, Shandy pulang tapi esoknya dia harus masuk kedalam jeruji besi selama empat tahun lamanya, lalu bagaimana dengan saat ini

"Si.." pelan Shandy saat menyadari Sisi hampir menangis

Sisi menggelengkan kepalanya pelan dengan mata yang sudah keruh dan berlari masuk kedalam meninggalkan mereka semua

"Jangan takut Si, Fenly bakalan pulang, gue janji" batin Shandy sambil menatap ke arah langkah Sisi yang semakin menjauh

"Shan." Pelan Farhan membuat Shandy menoleh ke arahnya

"Ayo" sambung Farhan kembali yang langsung di angguki oleh Shandy

"Ayo berangkat" teriak Shandy yang mendahului masuk ke dalam mobil di ikuti dengan teman temannya kecuali Gilang dan Farhan

"Lang" pelan Farhan sambil menahan tangan Gilang yang berencana masuk ke dalam mobil

Gilang menangkis tangan Farhan yang sebelumnya memegang lengannya

"Lu jangan diemin gue gini Lang, gue gak bisa" ucap Farhan

"Ini semua garagara lu Han. Setelah kehilangan Piki, gue gak mau kehilangan Fenly" tekan Gilang

"Lu gak akan kehilangan siapapun lagi Lang, gue jamin."

Tidak ada jawaban apapun dari Gilang, Gilang memilih meninggalkan Farhan begitu saja, bahkan Gilang sengaja menabrakkan bahunya dengan bahu Farhan hingga Farhan mundur beberapa langkah

Farhan menatap ke arah Gilang yang mendahuluinya, ini kali pertamanya Gilang seperti ini, selama ini sebesar apapun kesalah Farhan, Gilang tidak pernah mendiamkannya, begitupun sebaliknya

Farhan melangkah kakinya masuk ke dalam mobil yang di tumpangi, Shandy, Fajri, dan Gilang

"Gimana Ji, polisi udah ?" Tanya Farhan ke Fajri yang kini duduk di kursi penumpang bersama dengan Gilang

Fajri menganggukkan kepalanya "gue udah minta orang kepercayaan keluarga gue buat urus ini semua, paling enggak, mereka semua bisa sampe di lokasi sekitar jam 11 malem" jawab Fajri sambil menatap arloji nya yang sudah menunjukkan pukul 9 malam

Farhan menghela napas panjang sebelum akhirnya dirinya benar benar melajukan mobil Gilang

***

Fenly kini sibuk mengatur napasnya, dadanya yang terasa sesak membuatnya sangat sulit bernapas, tangannya pun gemetar dengan hebat, Fenly merasakan termor pada seluruh tubuhnya membuatnya sulit bergerak saat ini

"Tolong.." ujar Fenly dengan pelan karna sudah tidak ada tenaga

"Kaaaaaa... Kaka tolong kaaaaa.."

Tidak ada balasan suara apapun untuk Fenly saat ini, tapi Fenly dapat mendengar dengan jelas suara ramai yang berada tidak jauh dari nya, tapi Fenly tidak tau dari mana asal suara ramai itu

RUMAH TANPA ATAP 2 (cerita dari pilar yang telah runtuh)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ